Hydrangea Flower

907 70 7
                                    

Seulbi POV

Aku membuka mata perlahan. Aku melihat ke arah jam dinding dan sekarang menunjukan pukul 8 pagi. Aku bergegas menuju toilet dan mandi. Setelah mandi aku duduk di depan meja rias sambal menyisir rambut.

awalnya perasaan ku baik baik saja sampai aku melihat helaian rambut yang tidak sedikit ada di di sisir.

"ternyata sudah mulai ada efek sampingnya." gumamku sendiri.

aku melihat pantulan diriku di kaca dan tersenyum tipis seolah mengasiahi diriku sendiri.

"mungkin saja beberapa minggu lagi kalian sudah tidak ada." ucapku sambal mengelus rambut sambal masih berkaca.

dan tanpa aku sadari cairan bening keluar dari mataku dan membasahi pipi. percayalah aku sudah berusaha menahannya. aku bahkan tidak ingin terlihat lemah bahkan pada diriku sendiri. tapi untuk kali ini saja biarkan aku menangis.

aku menunduk dan menaruh kepalaku di meja rias. aku menangis sejadi jadinya. untuk pertama kalinya aku merasa aku sangat lelah dengan semua ini. aku tau ini mungkin terkesan erlebohan. bahkan aku baru saja sebulan menjalani radioterapi. tapi rasanya sudah seoerti beberapa tahun.

apa disaat seperti ini aku boleh meminta pada Tuhan agar aku dipertemukan saja dengan bunda?

aku menutup wajahku dengan kedua tangan. badanku sedikit gemetar karena terlalu banyak menangis. aku ingin menuju tempat tidur untuk merebsahkan badan tapi rasanya untuk mengangkat kepalaku saja rasanya sulit.

✨✨✨

aku membuka mata perlahan. aku melihat sekeliling. bukan, ini bukan kamarku. aku menghela nafas aku tau ini di mana.

"unnie kau sudah sadar?"

"eum." jawabku pada Hyera

"tunggu ya aku panggilin Hyunsik oppa dulu."

yup aku ada dirumah sakit. entah kenapa aku bias berada disini.

"Seulbi apa ada yang sakit." Hyunsik oppa muncul dari belik pintu bersama Hyera.

aku menggeleng. "tidak ada oppa aku sudah baik baik saja."

"coba aku periksa dulu."

setelah memeriksa detak jantung dan infus Hyunsik oppa pamit. "kalau ada apa apa segera panggil aku saja ya, aku pergi dulu."

"ne gomawo-yo oppa."

aku melihat kearah Hyera. "kenapa aku bisa disini?"

"pas sampe rumah dari sekolah aku ke kamar unnie buat nawarin makan siang, pas aku buka pintunya aku lliat unnie udah pingsan di depan meja rias."

"aahh jadi aku pingsan."

"kata Hyunsik oppa unnie mengalami kram tubuh jadi unnie merasa lemas terus akhirnya pingsan."

aku cuman mengangguk sebagai jawaban.

"unnie aku akan izin untuk beberapa hari kedepan."

"loh kenapa?"

"aku mau jagain unnie aja dirumah, aku gamu hal seperti ini keulang lagi." ucap Hyera.

"gausah Hyera unnie bias kok dirumah sendri, lagian bukannya kamu sebentar lagi ad ujian?"

Hyera mengangguk kecil. "tuhkan, jadi kamu gaboleh izin sekolah ya."

"unnie gapapa kok, ini juga udah baikan kan." aku tersenyum kepada Hyera agar dia mau untuk tidak izin dari sekolah. aku hanya tidak ingin merepotkan Hyera. apalagi dia harus mengorbankan sekolahnya.

Spring DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang