Blood

1.4K 93 4
                                    

Seulbi House

"Makasih ya kamu nganterin pulang padahal kan aku bisa pulang sendiri." Ucap Seulbi.

"Sama sama. Lagian mana tega malem nalem aku biarin kamu pulang sendiri." Jawab Jin

"Yaudah kamu pulang gih."

"Iya kamu masuk aja duluan." Suruh Jin.

"Kamu aj-" aku memegang kepalaku yang tiba sangat sakit.

"Seulbi-ya! Gwenchana?" Jin merangkul pundak ku dan terlihat raut muka Jin yang terlihat kawatir.

"Oh gwenchana-yo." Jawabku lirih yang memang rasa sakitnya berangsur hilang.

"Aku antar masuk ya." Tawar Jin dan langsung membawa ku masuk.

Jin mendudukan ku di sofa berwarna maroon di ruang tamu.

"Aku ambilin minum ya?" Jin berjalan ke arah dapur tapi langkahnya terhenti karna aku menahan lengan nya.

"Gomawo Jin, aku udah ga apa apa kok. Kamu pulang aja, kasian supir kamu udah nungguin ."

Yup Jin menyuruh supirnya untuk menjemputnya dirumahku agar dia bisa mengantar aku pulang.

"Kamu yakin?" Tanya Jin ragu.

"Iya. Aku ga apa apa nih." Aku mengukir senyum senyata mungkin agar Jin tidak menghawatirkan ku lagi.

"Arraseo arraseo aku pulang deh." Jin duduk di sebelah ku dan memeluk ku dengan hangat.

Rasanya sangat nyaman berada di pelukan nya. Dan seolah rasa sakit di kepalaku hilang begitu saja.

Setelah beberapa detik pelukan ini berlangsung. Ya beberapa detik.

300 detik.
=
5 menit.

"Jin?" Tanya ku.

"Hmm."

"Kamu mau memelukku sampai kita berdua encok ya?" Tanyaku sambil tertawa kecil.

Jin melepaskan pelukan nya.

"Hehehe mian." Jin menggaruk kepalanya yang pastinya sama sekali tidak gatal.

Aku hanya tersenyum ke arah Jin.

Lalu dia berdiri dan Aku mengikutinya berdiri karna ingin mengantarnya ke depan pintu tapi Jin menekan pundak ku ke kursi dengan pelan. Hingga aku duduk lagi.

"Gausah dianter kamu ke kamar aja terus istirahat." Perintah Jin dan aku mengangguk saja.

"Arraseo hati hati dijalan." Aku melambaikan tangan ku ke arah Jin yang berjalan ke arah pintu.

Tapi setelah beberapa langkah Jin membalikan arah nya ke arahku lagi dia jalan mendekat.

"Aku pulang ya. Jalja." Jin mencium keningku dan tersenyum membuat ku salah tingkah.

"Oh. Jalja." Aku tersenyum masih dengan jantung yang berdegup kencang karna perlakuan kecil Jin itu.

Jin tersenyum melambaikan tangan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Spring DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang