Chapter 7

4.1K 425 27
                                    

"A--apa yang ingin kau lakukan?!" Seru Sasuke yang mulai panik.

Tanpa aba-aba pria di atasnya itu langsung menahan kedua tangan Sasuke di masing-masing sisi kepalanya dan mulai menciumi area leher Sasuke membuat si pemilik menutup rapat kedua matanya. Sasuke menggenggam erat dasar sepray putih itu kemudian ia membuka matanya saat merasakan ada sesuatu yang janggal, ia meraba spray itu dan benar saja, kenapa spray itu terlihat bersih dan tidak berdebu? Padahal sudah ia tinggalkan dua tahun lamanya.

Pria itu melirik ke arah Sasuke kemudian ia mengikuti arah pandang Sasuke, ia menyeringai "Tidak usah heran begitu, aku memang sudah mempersiapkannya untuk kita berdua" bisiknya seduktif

Tentu saja Sasuke membulatkan kedua bola matanya mendengar ucapan itu, sementara pria di atasnya menegapkan punggungnya mulai melepas dasi serta membuka satu persatu kancing kemeja.

Sasuke menelan ludahnya saat kancing kemeja itu sudah sepenuhnya terbuka. Sementara pria di atasnya kembali membungkukkan tubuhnya hingga kini hidung mancung mereka berdua saling bersentuhan, Sasuke pun refleks mendorong kedua pundak pria bernama Naruto itu agar sedikit memberi jarak.

Sasuke tertawa hambar, "Jadi begini pak direktur yang terhormat" Ucapnya sembari mengancingkan kembali kancing kemeja pria di atasnya, "Kau tau kan? Besok aku harus bangun pagi-pagi sekali, jadi aku harus pulang oke?" Lanjutnya sembari merapihkan kerah kemeja itu.

Ketika ia hendak bangkit dari tidurnya, Naruto tidak mau pergi dari atas tubuhnya sehingga membuat jarak mereka semakin dekat jika Sasuke mendudukkan dirinya, akhirnya Sasuke menyerah dan kembali berbaring.

Sasuke mengembuskan napasnya, "Apa mau mu?" Tanyanya datar

"Mau ku?" Naruto sudah membuka kemejanya sehingga sekarang ia bertelanjang dada. Ia mendekatkan bibirnya di telinga Sasuke, "Memperkosa mu" bisiknya kemudian menggigit kecil daun telinga itu.

Sasuke membulatkan kedua bola matanya dan sembarut merah terlihat jelas di kedua pipinya saat mendengar perkataan Naruto. Naruto menatap wajah Sasuke, ia terkekeh geli melihat ekspresi wajah pria di bawahnya itu membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari Sasuke. Naruto kembali mendekatkan wajahnya ke arah wajah Sasuke, kemudian ia memiringkan kepalanya dan bibir mereka berdua bertemu.

Sasuke tidak berontak seperti sebelumnya, ia hanya menutup mata menerima perlakuan Naruto padanya. Sementara Naruto mulai melumat bibir bawah Sasuke dan kedua tangannya mulai membuka kancing kemeja biru yang Sasuke kenakan. Naruto mulai meraba bagian perut Sasuke ketika semua kancing kemeja biru itu sudah terbuka.

"Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini"

Sebuah ingatan melintas di kepala Sasuke, ia pun membuka matanya, kedua telapak tangan terkepal erat di samping tubuhnya. Ia pun langsung mendorong kuat pundak Naruto agar menjauh darinya, akan tetapi Naruto tidak menyerah dan kembali melumat bibir Sasuke. Sasuke terus berontak, ia kembali mendorong Naruto dan langsung melayangkan pukulan tepat mengenai sebelah pipi Naruto. Naruto pun menyeringai dan memegangi sebelah pipi bekas pukulan Sasuke tadi, sementara Sasuke sudah duduk di atas ranjang dengan napas yang terengah-engah.

Sasuke kembali mendorong tubuh Naruto agar menyingkir dari atas tubuhnya, kemudian ia langsung berdiri. "Kau pikir kau bisa melakukan apapun yang kau mau?" Ucap Sasuke membuat mereka menatap satu sama lain, "Seharusnya kau malu dengan dirimu sendiri" setelah mengatakan itu, Sasuke langsung melangkahkan kaki keluar dari apartemen itu.

Naruto membaringkan tubuhnya di atas ranjang setelah membiarkan Sasuke pergi begitu saja, ia menatap langit-langit kamar apartemen. Ia tersenyum miring kemudian menutup mata dengan sebelah lengannya, "Tentu saja aku bisa melakukan apapun yang ku mau Sasuke" Monolog nya di iringi seringai di bibir.

oOo

Keesokan harinya, suasana kantor terlihat biasa sampai suara langkah terburu-buru menggema di sepanjang koridor. Debuman suara pintu tertutup mengagetkan seseorang yang berada di dalam ruangan, sementara si pelaku yang tidak lain adalah pegawai dengan id Uchiha Sasuke itu tidak perduli dan tetap memasang wajah kesalnya.

"Di mana meja kerjaku!" Seru Sasuke di depan seorang pria yang tengah duduk di kursinya.

Pria itu tersenyum manis padanya, kemudian menunjuk pada meja yang tidak jauh darinya dengan dagu. Sasuke pun lantas menengok ke arah belakang, ia membulatkan kedua bola mata saat melihat barang-barangnya sudah tertata rapih di atas meja dekat sudut ruangan itu. Sasuke memijat pelipisnya, ayolah dia sedang dalam mood buruk hari ini kenapa harus di tambah dengan meja kerja yang sudah berpindah tempat tanpa persetujuan darinya.

Sasuke menatap tajam pria yang kini sibuk dengan lembaran kertas di tangan itu, "Kau--" ucapan Sasuke terpotong karena pria itu mengangkat sebelah tangan untuk menyuruhnya diam.

"Tuan Sasuke," Ucapnya sambil menutup map berisi lembaran kertas tadi kemudian menatap Sasuke yang masih terlihat kesal, "kau harus sopan terhadap atasanmu yang tampan ini, mengerti?" Lanjutnya dengan senyuman manis yang menurut Sasuke menyebalkan itu.

Tentu saja Sasuke masih tidak terima dengan keputusan sepihak sang direktur. "Ta-tapi kau tidak--" lagi-lagi ucapannya terpotong oleh atasannya itu.

"Kembali bekerja dan jangan berisik" perintahnya mutlak membuat Sasuke tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Dengan kesal Sasuke melangkahkan kaki menuju meja kerjanya yang tidak jauh dari meja direkturnya, ia mendudukkan dirinya di kursinya yang berhadapan dengan meja atasannya itu, ia menatap tajam pria yang kini kembali di sibukkan dengan map berisi lembaran kertas. Tentu Sasuke sangat kesal, yang benar saja? Dia harus bekerja di ruangan yang sama dengan direktur yang menyebalkan itu? Sepertinya tidak lama lagi Sasuke akan menjadi salah satu penghuni rumah sakit jiwa jika begini.

Sasuke mengembuskan napasnya, dia harus ekstra bersabar dalam menghadapi pria bernama lengkap Uzumaki Naruto itu, anggap saja pria itu bukan manusia sehingga dia bisa bekerja dengan tenang.

"Sabar Sasuke" gumamnya menenangkan diri

Sasuke langsung membuka laptopnya untuk melanjutkan pekerjaan kemarin. Sementara itu Naruto melirik ke arahnya kemudian ia menyeringai.

"Sudah ku bilang kan, aku bisa melakukan apapun yang ku mau" gumamnya.

TBC

Between Me & You [Narusasu] Completed✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang