ALPHA 101 [NIELWINK] | DISCONTINUE

[I] Zinnia White

-

— Part 2, 1,5k —

HAPPY READING😘

_____________

Zinnia (white) bunga lambang kebaikan.

_______________

Jihoon duduk di atas ranjang memperhatikan Daniel yang duduk di atas kursi di depannya. Daniel nampak sibuk dengan 'kakinya'. Jihoon kira seluruh bagian kaki kanan Daniel diganti dengan besi bernama automail tersebut tapi ternyata tidak, hanya dari lutut ke bawah saja.

Ada rasa heran saat Daniel yang terjatuh dari ketinggian sekitar belasan meter namun ia masih hidup bahkan hanya cidera ringan. Masih bisa tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa. Jihoon bahkan sempat berpikir Daniel bukan manusia jika saja tidak melihat darah yang keluar dari tubuhnya.

Jihoon terus memperhatikan Daniel, mulai dari rambut keemasannya dan melihat wajahnya dari samping. Daniel sudah melepaskan jaketnya dan hanya mengenakan kemeja putih yang penuh noda hitam. Keadaannya benar-benar buruk. Memangnya siapa yang peduli dengan penampilan saat nyawanya terancam?

Nampaknya Daniel sadar Jihoon memperhatikannya, ia menghentikan kegiatannya untuk menatap Jihoon.

"Jangan takut. Aku tidak akan menyakitimu." Kata Daniel dengan senyumannya. Ia tahu Jihoon masih waspada terhadapnya maka ia hanya perlu menyakinkan lelaki manis itu saja. Dan tampaknya Jihoon orang yang mudah percaya, terbukti dari anggukan kepalanya setelah mendengar ucapannya.

"Sepertinya kau bisa dipercaya." Seru Jihoon yakin.

Daniel hanya bisa tersenyum mendengarnya. Entah polos atau bodoh, kenapa di ujung zaman ini masih ada orang yang mudah percaya dengan lain?

Setidaknya Daniel bersyukur Jihoon bertemu dengannya. Jika tidak bisa saja kebaikan hati atau sifat polosnya itu dimanfaatkan orang lain.

Hening sesaat.

Daniel mulai mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru basement yang ditinggali Jihoon. Ruangan yang tidak begitu luas dan dengan satu jendela yang terasa begitu sesak. Hanya ada meja kayu dan 4 kursi serta 1 ranjang ukuran sedang. Banyak kardus  juga kotak kayu tertumpuk dengan berbagai ukuran.