dua.

765 85 2
                                    

songs: Gone, Gone, Gone - Philip Philips

My Love - Westlife

[Nikken's]

aku masih merasa bersalah karena ngelewatin zayn gitu aja. tapi ya gimana lagi? aku ngga mood liat dia. dan sumpah aku ngga ada dendam apa-apa. aku cuma butuh waktu biar dia ngerti dan aku mau move on sepenuhnya. tapi gimana caranya? sebagian perjuanganku buat bertahan itu buat dia. sebagian hidupku bakal aku dedikasiin ke dia.

aku udah bikin ratusan surat buat dia. tapi aku ngga kirimin, aku simpen dan aku bukuin. siapa tau nanti pas aku meninggal dia nemuin buku ini? aku tau, sebenernya ngga boleh berpikiran kayak gini, tapi jaga-jaga aja, boleh kan?

aku sedih banget. ngeliat dia sama cewek lain, walau aku bukan siapa-siapa tapi masih sakit ngeliatnya. apalagi hal yang zayn ngga pernah tau, aku sekarat. aku hampir mati dan dia sama sekali ngga peduli. dia bahkan ngga pernah liat aku kesakitan dan susah napas didepannya.

kamu tau kenapa?

aku selalu nahan semuanya didepannya dan bertingkah kalo aku oke padahal aku sakit.

maksudku diatas kata sakit. karena penyakit jantung bukan main-main eh.

jujur aja, mataku udah capek nangisin dia dari hari ke hari. udah kayak ngga ada kerjaan selain menyesal karena aku ngga bisa bahagiain dia sampai dia selingkuh.

sekarang udah malam dan aku masih ngga bisa tidur. dia masih berputar-putar mengelilingi otakku. aku duduk di sebelah jendelaku dan melihat-lihat citylights favoritku. London seolah ngga bakal sepi, karena ini bener-bener rame. gimana enggak? hari ini hari jumat. kalo dulu pas sebelum sakit, aku jalan-jalan setiap malam. aku selalu pergi sama dia dan kadang menginap di tempatnya. menutup mataku dan mengingat jumat terakhirku dan zayn.

jumat adalah hari favoritku. karena setiap malam jumat, aku dan zayn pasti pergi ke festival yang dulu ia sering datangi bersama adik-adiknya. festival ini diadakan setiap hari jumat dan ngga ada dilain hari. aku pake crop top dan rok favorit zayn.

"hey beautiful." ucap zayn, mendekat kearahku yang baru saja keluar dari rumah.

"dasar genit!" balasku dan dia ngabaiin aku. malah meluk aku yang bikin aku ketawa karena dia sempet-sempetnya ngegelitikkin aku.

"kamu cantik banget. tumben." bisiknya dan aku nyubit dia. "isssh!"

"oh jadi aku ngga cantik biasanya? ya udahlah. aku sedih deh." aku pura-pura sedih.

dia ketawa, "banyak ngomong, ayolah jalan!"

zayn ngebukain pintunya buat aku, "so sweet, makasih." ucapku dan nyium pipinya.

"dasar genit." candanya membuatku tertawa.

dimobil, kita ngga bisa berhenti nyanyi. zayn bener-bener lucu karena dia nyanyi dengan suara yang dibikin-bikin kayak anak umur 4 tahun yang keselek makanan pedas.

"yeah bro, kita sampai!" ucap zayn dan kita turun bersamaan. zayn menggandengku dan kita jalan ke festival itu. bener-bener rame. "kamu tetep sama aku ya? jangan pergi, aku takut kamu dicoel-coel orang lain."

aku ketawa, "kamu yang coel aja aku marah, apalagi orang lain." dia nyubit pipiku.

di festival ini, emang ngga ada apa-apanya buat orang kota. tapi buat orang yang tau artinya dicintai dan kebahagiaan, pasti bakal tau apa yang mereka bakal dapetin. dan aku mendapatkan segalanya dengan zayn.

kita makan makanan favoritku. ya, semenjak aku tau tempat ini, ini adalah tempat favoritku karena mereka menjual makanan favoritku. dan rasanya selalu beda dari yang lain. aku berusaha buat nahan makan dari tadi dirumah supaya aku bisa makan banyak disini.

"hey makanmu banyak sekali!" celoteh niall dan dia merebut beberapa milikku.

"hey! kembalikan! itu pacarku yang membelikkannya untukku. bukan untuk mu!" omelku dan dia mengembalikkannya sedikit. "kali ini saja aku berbagi denganmu niall! lain kali tidak akan!" dan zayn tertawa mendengarku.

"jangan makan terlalu banyak sayang. nanti kau gendut sepertinya." ucap zayn dan menoleh ke arah niall yang lagi rakus-rakusnya makanin makanan ku.

aku tertawa dan kita lanjut makan. aku melihat ke arah jamku, sekarang sudah hampir tengah malam dan aku harus naik ke bianglala seperti biasanya.

"zayn, ke bianglala yuk. aku udah selesai nih." ucapku dan zayn langsung ngegandeng aku.

"lovebirds! tunggu kami!" ujar louis.

zayn menoleh, "aku mau pacaran. sana kamu pergi sama yang lain aja kali." dan aku tertawa.

kita jalan lagi. kamu tau ngga kenapa aku naik bianglala sebelum tengah malam? karena setiap jumat tengah malam itu ada pesta kembang api dan seru kan kalo ngeliat dari ketinggian?

sekarang kita lagi ngantri, dan aku liat-liat zayn senyum-senyum di sebelah aku ngeliatin ke arahku. aku rasa dia udah gila, "zayn, ngeliatinnya biasa aja kali."

dia ketawa, "kamu cantik kelewatan banget sih." pipiku kebakar rasanya sumpah. "tuh, malu-malu lagi. makin cantik deh."

aku mukul lengannya pelan, "g-e-n-i-t."

dia nyoel daguku, "kalo sama pacar sendiri ngga papalah." dan aku ketawa.

setelah ngantri, kita dapet bianglala dan naik. pas banget nyampe diatas itu jem 12 malem atau bisa dibilang tengah malam. kita ngeliatin kembang api yang bener-bener indah banget.

aku ngeliat ke arah zayn dan dia buka mulutnya, "i love you, and dont let people said those things to you except me." dan dia nyium aku, seneng banget rasanya.

tapi sekarang udah beda, jauh banget kali. membiarkan diri aku mikir-mikir kayak gitu atau flashback kayak gitu lama-lama bisa membuatku nyakitin diriku dan bunuh diriku sendiri perlahan-lahan. aku lagi-lagi nangis dan aku memutuskan buat tidur, semoga nanti ketika aku bangun kamu itu punya aku zayn walau aku tau itu mustahil.

-

aku terbagun dengan keadaan menyedihkan. mataku bengkak kayak sebelumnya, tapi untung gak separah biasanya, haha. aku masih ngantuk ditambah mataku ngga bisa kebuka gara-gara bengkak, sialan. hey, handphone ku berbunyi.

tebak siapa yang akan menelpon pagi-pagi buta, aku tak melihatnya caller.

"it's nikken here. hey apa kabar dan mengapa kamu menelponku pagi-pagi buta?"

"it's 11am. and it's zayn."

"oh oke, hello zayn."

APA?! ZAYN?!

"WHAT? SIAPA INI!?"

"it's zayn--" aku buru-buru menjauhkan telepon sebelum sampai akhirnya aku mendengar sebuah teriakan dari teleponku, "JANGAN MEMATIKKANNYA AKU MOHON!"

aku mendekatkan teleponnya lagi, "apa? cepatlah aku tak punya banyak waktu."

"aku ingin bertemu denganmu, nik."

"tidak aku tidak mau."

"tapi kau harus mau!" paksanya.

"tidak, tidak akan. urus saja pacarmu, jangan ganggu aku."

"aku mohon, atau aku akan datang kerumahmu."

"datang saja, paling gerbangku akan ku tutup agar kamu ngga bisa masuk."

lalu aku menutup teleponku. dan aku langsung mandi.

-

maaf zayn, aku memang masih sangat mencintaimu, bahkan sebagian dari diriku ingin ikut denganmu dan meninggalkan aku. namun, semua orang punya batas 'kan? dan ini mungkin batas ku, dimana aku tak bisa bersamamu dan aku tak mungkin bisa, aku sudah hancur. dan aku hanya bisa melihatmu bahagia bersamanya,

walau diriku mati rasa dan tak ada yang bisa kulakukan selain menangisi nasib ku yang menyedihkan.

-

banyak feedbacks mempercepat kawan. tapi nggak janji bakal nggak slow yaash.

last breath ➵ z. mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang