songs: Just One Last Time - David Guetta ft Taped Rai
Towers - Little Mix
-
"ma, mana makan pagiku?" tanyaku ketika sampai di ruang makan.
"kamu ngga liat? ini udah jem 12 dan kamu mau makan pagi?" oceh mama.
"okelah, makan siang. maaf, hehe. kemaren aku ngga bisa tidur."
mama nyendok makan siangku ke piringku, "oh, kamu kenapa ngga minum obat biar kamu ngga susah tidur aja? kan dokter kasihin kamu."
"terima kasih. nggak ah, aku bisa tidur seharian kalo minum obat itu." dan aku langsung makan.
"okelah. jadi kamu hari ini bakal pergi lagi?"
"mau sih, tapi aku juga belom tau tuh." ucapku yakin ngga yakin.
eh iya, kalo aku keluar ntar ketemu dia.. kalo aku dirumah nanti dia ngejar kerumah.. gimana ya?
"nik, kamu mikirin apa? kamu ngga papa?" eh dari tadi aku bengong ya?
aku noleh, "ngga papa ma, cuma mikir mau kemana aja."
"serius amat kayaknya."
-
aku uda siap-siap, aku pengen jalan-jalan. belanja lah gitu. aku udah kira-kira 8bulan ngga beli baju. abis bajuku banyak banget sih, apalagi yang dia beliin.
heh, apa banget ini kok jadi flashback?!
pas keluar dari pintu rumah, aku liat bodyguard papa lagi nahan orang buat masuk. dan aku bisa bilang dia mirip zayn. oh, jangan bilang dia beneran dateng?!
aku langsung jalan cepet dan pas liat itu beneran zayn dan untung dia belom babak belur, biasanya oliver (bodyguard papa) langsung hajar.
"ey, oliver!" panggilku dan dia noleh.
"hey nik, liat nih siapa yang datang." katanya sinis.
"oh, udah liat kok. kayaknya aku ngga ngundang dia kesini deh, ver? kok dia bisa disini?" ucapku sarkastik.
"kamu emang ngga ngundang aku, aku cuma dateng buat ngomong sama kamu." ucapnya kayak minta buat dikasihanin.
"kayaknya tadi pagi aku bilang aku ngga mau deh." aku sok mikir.
"plis, sekali aja." mohonnya dan dia narik tangan aku, tapi oliver langsung ngelepasin dan hampir aja ngehajar si malik ini.
"jangan pegang-pegang!" sentak oliver dan aku langsung nahan dia.
"udah ver. aku ngga papa, ntar aku telpon kamu ya, jemput ntar." perintahku dan dia ngangguk.
"kamu mau kemana, ken?" tanya zayn.
"oh? bukannya tadi kamu yang maksa-maksa aku buat mau ngomong sama aku?" tanyaku. dan dia hampir ngegandeng aku, "no touching. im not yours anymore."
dan dia langsung bawa aku masuk kemobilnya. didalem mobil itu sunyi banget kayak kuburan. kayaknya, zayn sengaja muter lagu-lagu kita dulu, tapi sayangnya aku ngga tertarik sama sekali.
oh, dia ngajak aku ke starbucks. padahal aku ngga boleh minum kopi sama dokter. dan aku ngga boleh bilang sama zayn, karena dia ngga tau apa-apa tentang penyakitku. dan aku bakal minum teh kayaknya, eh salah- pastinya.
-
aku udah beli minum sementara ya aku ngga pedulilah zayn ngapain, suka-suka dia aja. aku langsung duduk di tempat yang jarang orang liat, karena aku ngga mau ribut sama pacarnya, kalo-kalo ada berita yang ngga bener.
"kamu gimana kabarnya?" tanyanya.
"kamu bisa liat sendiri. eh, kenapa kamu ngga to-the-point aja?" ucapku datar, biar dia ngga tau gimana sayangnya aku sama dia, walau dia udah matahin atau lebih tepatnya ngancurin hatiku sampe ancur.
"kamu kemana aja abis kita putus? udah 6 bulan aku ngga liat kamu dan baru kemarin aku ketemu kamu."
aku sakit zayn. aku keliling dunia biar sembuh, supaya bisa ketemu kamu lagi, supaya bisa liat kamu bahagia sama cewek lain, miris ya?
"aku tinggal dimiami sama hellena." jawabku dan itu sama sekali ngga bener.
aku pindah-pindah rumah sakit, aku udah ngelilingin amerika supaya sembuh, namun masih belum ada yang berhasil menjauhkanku dengan ajalku.
"kamu udah ada cowo baru?"
aku hancur zayn, aku gak bisa move on, kamu itu satu-satunya yang aku mau. apa kamu ngga bisa liat? ngga bakal ada yang gantiin kamu.
"belom. tapi secepatnya."
bohong lagi, mana mungkin aku bakal cari yang lain? emang aku cewek apaan?
"oh baguslah. kamu dendam ya, sama aku?"
aku tulus, kamu ngga bisa liat itu, hah? emang aku seburuk itu keliatannya? aku rela.
"tidak. aku juga tidak mengharapkan laki-laki yang menduakkanku." dan dia bungkam.
"aku tidak menduakkan. kamu lah yang ngga bisa jaga hubungan kita." tuduhnya.
sumpah dia baru ngomong kayak gitu?
"yang meminta break siapa? KAMU. yang memintaku untuk membiarkanmu dan bertingkah seolah kita sudah putus siapa? KAMU. yang punya pacar 2 bulan sebelum putus siapa? KAMU. yang tidak pernah menepati janjinya siapa? KAMU. yang tidak pernah menganggapku 2 bulan terakhir siapa? KAMU. yang mati-matian memperjuangkan hubungan kita siapa? AKU. yang terlalu bodoh untuk menyadarinya siapa? AKU."
dia diam.
"apa itu sudah menjelaskan semuanya?" tanyaku dan beranjak pergi. namun ia menahan tanganku. "zayn, memang tidak seharusnya aku ikut dengan mu." dan menghentakkan tangannya menjauh.
aku keluar buru-buru dan mulai berjalan cepat, sampai ada seseorang yang menangkap lenganku, aku menoleh dan menemukannya kembali, "zayn! aku ngga mau ngomong lagi sama kamu! jangan ganggu aku! aku bukan siapa-siapamu, kamu bukan siapa-siapa aku! aku ngga mau ganggu kebahagiaanmu, i mean it! so dont knock on my door and tell me you dont wanna fight! cause i heard it before, and im not going let this time!" aku membentak dan menunjuk ke arah dadanya. ia membeku, aku meninggalkannya dan berjalan ke arah lain.
aku menelfon temanku, nikayla. well said, she is my bestfriend.
aku terisak, "hey."
"eyo ken. you okay?"
aku terisak lagi, "no, im not. can i come to your flat? im near there."
"yes, of course. hurry, i ll make you chocolate."
aku menghapus air mataku, "yeah, thanks. can i sleep at yours?"
"of course. im waiting."
dan aku mematikan teleponnya. aku menelpon ibuku dan berkata bahwa aku akan menginap di tempat nikayla untuk beberapa hari, dengan beralasan bahwa aku akan diajak kayla jalan-jalan. ibu sempat tidak mengizinkan karena ibu khawatir, namun akhirnya aku diperbolehkan karena aku bilang bahwa aku lengah dirumah. dan aku juga menyuruh asisten pribadiku, chelsea, untuk membawa baju-bajuku karena aku akan menginap.
-
comments and votes will be nice!x
KAMU SEDANG MEMBACA
last breath ➵ z. m
Fanfictiondia meninggalkan aku karena seseorang yang lebih cantik dan terkenal. dia tak pernah tau aku sekarat disini. dia tak pernah tau kalau aku akan terus menunggunya. walau aku tau waktuku sudah dekat. dear zayn, aku tak akan berhenti mencintaimu. walau...