Joohyun berusaha memejamkan matanya, namun suara gemuruh petir saling bersahutan disertai hujan deras diluar sana membuat Joohyun ketakutan, dan sialnya, ia tak bisa tidur meski sekeras apapun ia berusaha untuk memejamkan matanya.
Dalam situasi seperti ini ia selalu teringat pada Taehyung, sebelum Joohyun berpisah dengan Taehyung, pria tampan itu selalu bisa meredakan ketakutan yang Joohyun rasakan, Taehyung akan memeluk Joohyun dan menyanyikan sebuah lagu berjudul Hug Me milik penyanyi Jung Joon Il dengan suara baritonnya yang mampu menenangkan Joohyun juga sebagai lagu pengantar tidur bagi Joohyun setiap kali musim hujan mulai mengguyur kota Seoul disertai gemuru petir yang memekikan telinga.
Tak terasa bulir bening menetes dari sudut matanya, saat ini Joohyun merasa sedang ketakutan setengah mati. Sejak kecil ia memang memiliki trauma terhadap suara-suara keras seperti suara petir dan ledakan kembang api. Dan sialnya, malam ini ia harus tinggal sendirian dirumah, karena tadi sore pelayan Jung mendadak harus pulang karena mendengar kabar bahwa ibunya jatuh sakit. Mungkin pelayan Jung akan kembali beberapa hari kemudian.
Ditengah suasana mencengkam itu terdengar suara bell dari arah pintu utama rumah Joohyun.
Gadis cantik itu melirik jam yang bertengger diatas nakas disamping tempat tidurnya. Waktu menunjukan pukul 01.00 dini hari. Joohyun mengernyitkan keningnya. Siapa yang bertamu selarut ini, pikir Joohyun. Kemudian gadis itu beranjak dari tempat tidurnya.
Sesampainya dipintu utama, Joohyun mengintip dari jendela disamping pintu utama untuk memastikan siapa yang datang.
Joohyun tertegun. “Kim Tae Hyung...” gumamnya. Pria tampan itu datang dengan keadaan basah kuyup.
Joohyun segera membukakan pintunya untuk Taehyung. Pria tampan itu menatap Joohyun dengan tatapan sedih, wajahnya terlihat murung.
Belum sempat Joohyun mempersilahkan Taehyung masuk, Taehyung lebih dulu melangkah masuk mendekati Joohyun, ia menatap gadis cantik itu dengan intens.
“A-ada apa?” tanya Joohyun hati-hati.
“Siapa kau sebenarnya? Mengapa kau tak pernah berhenti mengganggu pikiranku?”
Joohyun melangkah mundur sementara Taehyung terus melangkah maju mendekati Joohyun, menatap gadis cantik itu dengan tatapan tajam, hingga langkah Joohyun terhenti dan tubuh bagian belakangnya membentur dinding.
Taehyung meletakan tangannya didinding, memenjara tubuh mungil Joohyun yang lebih rendah darinya.
Pria tampan itu meraih dagu Joohyun, menengadahkan wajah cantiknya agar Taehyung dapat dengan mudah menautkan bibirnya pada bibir Joohyun. Taehyung melumat bibir mungil Joohyun dengan kasar, entah sejak kapan Taehyung mulai terobsesi pada gadis cantik bernama Bae Joo Hyun itu, sebelumnya ia tak pernah merasa seperti ini pada gadis manapun. Tanpa Taehyung sendiri ketahui alasannya, gadis itu seperti racun yang melekat kuat dipikiran juga hati Taehyung, hingga Taehyung tak mampu menghapusnya. Semakin Taehyung mencoba melupakan Joohyun semakin melekat kuat bayangan gadis berparas malaikat itu dipikiran juga perasaannya.
Bulir bening menetes dari sudut mata Joohyun, tangannya memukul-mukul dada Taehyung, berusaha mendorong tubuh pria itu. Namun sikap Joohyun membuat Taehyung semakin mendesak tubuh Joohyun mengeliminasi jarak antara keduanya, pria itu bahkan memegangi kedua tangan Joohyun hingga kedua tangan mungil Joohyun membentur dinding.
Hingga beberapa saat berlalu, Taehyung melepaskan tautan bibirnya dari bibir Joohyun, pria tampan itu terengah, ia menatap bibir Joohyun yang memerah akibat ulahnya. Namun tak cukup sampai disitu, Taehyung membuka paksa piama yang dikenakan Joohyun hingga kancing piama itu perjatuhan kelantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD SWEAT AND TEARS [Complete]
FanfictionTaehyung memikirkan perkataan Namjoon tentang masa hukuman yang dijalaninya, dan memikirkan bagaimana jika suatu saat nanti kekasihnya mengetahui identitas Taehyung yang sebenarnya. Muncul perasaan takut yang sangat mendalam, ia belum siap jika haru...