|| Empat ||

845 92 2
                                    

Sore ini (Namakamu) memilih untuk menghabiskan waktunya di lapangan basket yang terletak di belakang rumahnya.

‘Bugh’ ‘bugh’ ‘bugh’

(Namakamu) mulai men-dribble bola dengan tangan kanannya, ketika ia sudah berjalan maju dan ingin memasukan bola ke dalam ring basket, sebuah tangan mengambil alih bola dari tangannya, karena terkejut (Namakamu) malah terjatuh.

“Stthh." (Namakamu) hanya bisa meringis pelan ketika lututnya terbentur pada dasar lantai kasar lapangan basket ini.

“Mike, lo apa-apaan sih.” (Namakamu) menatap heran ke arah Mike, ketika dilihatnya Mike sekarang sedang meniup-niup lukanya.

“(Namakamu) sorry, gue gak maksud buat nyelakain lo.Ucap Mike

(namakamu) menatap Mike kesal, “Gak usah minta maaf, ambilin obat luka gih, ini perih tahu.” Ucap (namakamu), sepertinya saat ini bukan waktu yang tepat buat ngomel gak jelas sama Mike, rasa perih dilututnya lebih penting.

Mike segera berlari memasuki rumah (namakamu), ia kelihatan panik. Sedangkan nama (namakamu) hanya bisa meringis pelan.

Beberapa menit kemudian Mike datang dengan tangan kosong.
“(Nam..), gue gak nemu kotak P3K dirumah lo, mana Bi Yen lagi gak ada dirumah. Kita kerumah gue aja yah, lo bisa jalan sambil gue papah atau mau gue gendong?” Ucap Mike, ia tampak begitu khawatir.

“Ye itu mah lo modus,”

“Lo yah, dalam keadaan kesakitan aja masih negthink. Udah buruan, luka lo infeksi baru tahu rasa lo.” Ucap Mike dan tanpa meminta persetujuan (namakamu) sekarang sudah berada digendongan Mike, dengan gaya Bridal style.

***

Iqbaal’s [Point Of View]

Gue yang baru sampai di rumah tante Vio langsung dipersilahkan duduk.

“Kamu tunggu sini yah, tante ambil minum dulu.” Ucap tante Vio, gue hanya balas dengan anggukan singkat.

Btw, Mike kemana yah? Udah tau gue bakal datang eh dia malah gak ada di rumah. Beberapa menit kemudian tante Vio muncul dengan nampan berisi segelas jus jeruk ditanganya.

“Tante, Mike kemana?”

Tante Vio meletakan nampan ditangannya keatas meja, “Dia ke rumah (namakamu), teman SMP kamu itu loh,”

“Oh ya ampun Mike, (namakamu) kenapa?” Wajah tante Vio tiba-tiba panik ketika melihat ke arah pintu masuk, otomatis gue ikut melihat kearah pandangan tante Vio.

Tanpa menjawab pertanyaan mamanya, Mike berjalan kearah sofa dan mendudukan (namakamu) disana.

“Ma, tolong ambilin kotak P3K dong, tadi (namakamu) jatoh karena Mike kagetin.” Tante Vio segera berjalan menuju tempat penyimpanan obat. Sepertinya (namakamu) gak sadar tentang keberadaan gue, dia masih niup-niup luka dilututnya.

“Maafin gue ya, tadikan niatnya gue mau isengin lo doang,”

(namakamu) masih saja meringis, “Mike kampret, diam deh lo. Ini sakit bego, pengen ditabok ya.”

“Gue rela kok ditabok lo, yang penting maafin gue, apa lo mau gue nyanyiin lagi kayak semalam?” Ucap Mike lagi, jadi cewek yang semalam pengen dinyanyiin Mike itu (namakamu)? Kayaknya Mike suka deh sama (namakamu).

“Mike nih kotak P3K-nya!” tiba-tiba tante Vio datang.

“Iqbaal, kalau mau istirahat langsung ke kamar aja yah, tante udah siapin kamar kamu kok.” Ucap tante Vio dan seketika gue menatap kearah (namakamu) yang baru nyadar kalau gue ada.

Gue mengangguk dan segera berdiri dari posisi gue, gue capek. Sebelum kesinikan gue latihan basket dan itu nguras tenaga juga.

“Kamarnya dimana tante?”

“Disamping kamar Mike, dilantai dua.” Gue cuma ngangguk ngerti dan segera berjalan kelantai dua rumah ini.

Author;s [Point Of View]

“Iqbaal, kalau mau istirahat langsung kekamar aja yah, tante udah siapin kamar kamu kok.”

‘Deg’

(namakamu) yang mendengar ucapan Vio yang notabene mamanya Mike langsung mengahlikan pandangnya kearah Iqbaal yang duduk disofa samping kanannya. Iqbaal juga menatap kearahnya.

‘What? Emang dari tadi Iqbaal ada disini? Kok gue gak nyadar sih?’ batin (namakamu)

“Kamarnya dimana tante?”

“Disamping kamarnya Mike, dilantai dua.”

“Awh, Mike pelan-pelan. Ini lutut woy!” teriak (namakamu), memikirkan Iqbaal kenapa udah ada dari tadi ditempat itu sepertinya sebentar saja, rasa perih dilututnya lebih berpengaruh.

“Ini udah pelan-pelan (namakamu), sayang,” ucap Mike, (namakamu) menatap jijik kearah Mike yang sekarang udah masang senyum innocent-nya. Wajar aja sih Mike berani ngomong gitu, Mamah-nyakan dari tadi udah ngancir ke dapur.

“MIKEEEE!”

“ITU LUTUT GUE JANGAN DIPENCET KENCANG-KENCANG!” teriak (namakamu), sedangkan Mike hanya masang cengiran khasnya, sepertinya ia terlalu bersemangat mengobati luka (namakamu).

***

Iqbaal saat ini sedang berada di balkon kamar barunya, suasana disini cukup nyaman. Iqbaal kini sibuk dengan ponselnya.

[Whatsapss]

Chicco : Baal!
Iqbaal : Apaan?
Chicco : Gpp, seru gak dirumah tante Vio?
Iqbaal : Biasa aja,
Chicco : EH, kalau gasalah rumah tante Vio tetanggan sama (namakamu) kan? Cieee SBLK nih,
Iqbaal : SBLK apaan?
Chicco : Sahabatan Lama Belum Kelar
Iqbaal : Idih gajelas lo bang,
Chicco : Awas loh, benci itu beda tipis sama cinta
Iqbaal : Skali benci ya tetap benci!
Chicco : Yaudah serah lo, gue mau malmingan dulu sama pacar-,,-
Iqbaal : Gue baru ingat ini malming ternyata
Chicco : Kelamaan jones gitu.

Sebelum ledekan chicco, kakaknya. semakin menjadi lebih parah. Iqbaal segera menutup aplikasi Whatsapss-nya.

“Woy, serius amat lo!” teriakan Mike dari samping kiri Iqbaal, berhasil membuat Iqbaal menoleh, ya karna kamar Iqbaal dan Mike tetanggaan otomatis balkon kamarnya juga tetanggaan.

“Lo gak malmingan sama pacar, Mike?”

“Guekan gak punya pacar, biasanya kalau malming gini gue sering tantangin (namakamu) main basket, tapikan sekarang lututnya lagi sakit,” Mike menatap sekilas kearah balkon kamar disamping kirinya, itu balkon kamar (namakamu), sepertinya pemilik kamar itu sedang beristirahat sekarang.

“Lo sendiri gak malmingan?”

“Sama kayak lo, gue sekarang lagi gak ada  pacar.” Balas Iqbaal santai,

“Eh Baal, lo punya masalah sama (namakamu) ya?”

Iqbaal menatap heran kearah Mike, “Kenapa lo nanya gitu?”

“Waktu itu gue pernah gak sengaja baca curhatan (namakamu) di buku Diary-nya.”

“Emang dia nulis apa disitu?” Iqbaal kini menatap penasaran kearah Mike

“Iqbaal, Mike. Makan malam dulu ayo!” belum sempat Mike menjawab suara panggilan dari Vio, mamanya Mike udah terdengar dari luar kamar.

Lemon Tea - IDR [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang