Pagi ini (Namakamu) sekeluarga sudah akan berangkat ke Singapore. (Namakamu) saat ini sudah berada di dalam mobil Mike yang menuju ke bandara, memilih menaiki mobil yang berbeda dari orangtuanya karena ingin lebih lama lagi bersama Mike dan Bella.
"Huweeeee... Bella sampai hari ini gak rela kak (Namakamu) pindah huhu..."
Bella merengek layaknya anak kecil membuat Mike yang sedang menyetir hanya menggelengkan kepala maklum."Hehehe...Kan nanti kita masih bisa video call-an Bels."
"Janji yaa jangan lupain Bella."
"Iya janji,"
"Kak Mike juga jangan lupain Bella yaa. Hehehe.."
"Lha, apaan sih nih bocah.."
"Nanti kita buat aja grup chat buat kita bertiga.." ucap (Namakamu) akhirnya menengahi.
"Yeeeee... nanti Bella yang namain grup chatnya yaaa.." Bella berucap antusias. Bayang-bayangan sederet kata sudah memenuhi otaknya.
"Iyaa terserah Bella aja." Ucap (Namakamu)
"Awas aja yaa kalau aneh-aneh. Gue keluarin lo dari grup.." Ancam Mike seolah tau apa yang sedang ada dalam pikiran Bella.
Bella cemberut, "Bilang aja kak Mike maunya chat berdua doang sama Bella.."
"Ah serah lo deh.."
(Namakamu) hanya menahan senyumnya. Tentusaja perdebatan antara Mike dan Bella akan ia rindukan. Bagaimanapun, Mike dan Bella selalu untuknya selama ini.
*
Jam sudah menujukkan pukul 2 siang. Iqbaal saat ini hanya sedang menonton tv untuk mengalihkan rasa bosannya di rumah. Tiba-tiba saja sebuah pesan Line masuk.'Tring'
'Baal, ayo kita ngomong besok. Gue bakal jelasin semua ke lo.'
'Btw, hari ini (Namakamu) udh berangkat ke Singapore.'
Iqbaal meletakkan kembali ponselnya tanpa berniat untuk membalas pesan barusan. Yah tentu saja pesan tersebut berasal dari Steffie. Cewek manis yang Iqbaal sukai dulu mungkin sampai sekarang, namun entah mengapa gadis itu meninggalkan dirinya hanya karena memikirkan perasaan (Namakamu). Bagi Iqbaal ini semua tidak adil untuk mereka.
Iqbaal memang sudah tau kalau (Namakamu) akan pindah tetapi tak menyangka gadis yang selalu ia beri sikap dingin itu akan pindah secepat itu. Apakah gadis itu sengaja pergi sebelum ia mendengar semua penjelasan Steffie? Tentu saja ia menghindar karena sudah jelas bahwa dalam masalah mereka (Namakamu) lah yang egois.
*
(Namakamu) baru saja merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur kamar barunya. Nuansa kamar yang baru tentu saja membuat ia belum sepenuhnya nyaman dengan suasana ini. Sebelumnya ia sudah mengabari Mike dan Bella kalau ia sudah sampai di rumah barunya. Tak lupa juga ia mengabari Salsha dan Steffie sahabatnya.Tiba-tiba saja pikiran (Namakamu) memikirkan Iqbaal. Iqbaal yang selama 3 tahun belakangan ini membencinya. Tentusaja persahabatan antara laki-laki dan perempuan adalah omong kosong belaka. Tidak akan ada yang benar-benar murni, pasti perasaan salah satunya akan berubah seiring bertambahnya waktu kebersamaan mereka. Iqbaal yang menyukai Steffie, (Namakamu) yang menyukai Iqbaal dan Steffie yang ternyata perasaannya untuk oranglain.
**
Hari ini Iqbaal memenuhi pesan Steffie untuk bertemu. Saat ini mereka sudah duduk berhadapan. Sudah sekitar 5 menit namun belum ada yang memulai pembincaraan, rasanya sangat canggung."Ehem..." Steffie berdehem, "Maafin gue Baal."
Iqbaal masih diam, hanya ingin mendengar Steffie berbicara tanpa mau menyela.
"Alasan gue putusin lo hanya lewat pesan singkat itu bukan karena (Namakamu) Baal, itu murni kesalahan gue..." Entah kenapa perasaan Steffie menjadi begitu sesak.
"(Namakamu) emang suka sama lo Baal, tapi dia sama sekali gak mau ngerusak hubungan kita, gue suka sama cowok lain Baal, dan gue terlalu pengecut karena gak mau mengakui itu dulu."
Iqbaal merasa ada ribuan jarum menusuk dadanya. Kilasan-kilasan sikap dinginnya terhadapan (Namakamu) kini bermunculan bak roll film.
"Selama ini gue selalu merasa bersalah banget sama (Namakamu). Tapi (Namakamu) selalu bilang kalau dia baik-baik aja dan gak pernah marah ke gue sekalipun.." Suara Steffie kini bagaikan backsound yang menemani kilas balik dikepala Iqbaal.
"Kenapa lo baru ngomong sekarang?" Iqbaal kini berucap, rasanya ia sangat marah kepada dirinya sendiri. Ia merasa begitu kekanak-kanakan selama ini.
"Maafin gue Baal," Steffie kini hanya bisa menunduk, dadanya kini semakin sesak seiring dengan bulir-bulir bening yang kini mulai membasahi pipinya.
"Udah telat!" Iqbaal kini berdiri dari posisi duduknya dan segera meninggalkan tempat itu. Perasaannya sekarang sungguh hampa. Apa yang harus ia lakukan? Bagaimana cara ia meminta maaf pada (Namakamu)?
Bahkan sekedar mengirimkan pesan singkat pada (Namakamu) ia merasa tak pantas. Iqbaal melajukan motornya, ia tau dimana ia harus pergi sekarang.
*
Mike saat ini sedang sibuk menatap layar ponselnya. Sebuah panggilan video grup mengisi layar ponselnya."Asikkk. Akhirnyaa untuk pertama kalinya Bella video call-an sama kak Mike cintaku gumushkuuu..." suara diseberang sana membuat Mike bergidik ngeri. Sedangkan (Namakamu) malah tertawa.
"Gimana disana, sepi gak kalau gue gak ada?" Tanya (Namakamu) akhirnya.
"Iya nih gak ada yang mau digangguin lagi.."Balas Mike
"Huwaaa Bella kangen banget sama kak (Namakamu) huhu..." Teriak Bella
"Iya nih. Sama kakak juga.."
Mike hanya menatap Bella jijik, entah mengapa gadis SMP itu begitu tidakbisa diam sama sekali. Bella sangat suka berteriak.
"Mike dicariin Iqbaal tuh," teriak Vio, mamahnya Mike dari luar kamar Mike.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemon Tea - IDR [Completed]✔
Hayran Kurgu[CERITA LENGKAP] Hanya kesalahpahaman yang merubah segalanya. Persahabatan dan perasaan mereka. Belum revisi. 2015.