Setelah kejadian beberapa hari yang lalu. Kini Jian dan jungkook saling menjauhi satu sama lain-tidak-lebih tepatnya Jian yang paling sering menghindar dari jungkook.
Jian merasa jika ia belum bisa melepaskan atau lebih tepatnya melupakan jungkook. Tapi ia masih tetap mencobanya dan tak tau kapan rasa itu akan sepenuhnya hilang.
"Bila, Nisa mau Kemana neng"?! Teriak Jian saat mendapati temannya ingin melintasi area depan koridor.
Yap begitulah jian setelah hubungannya berakhir ia menjadi gadis yang luar biasa usil hanya untuk menghibur pikirannya.
"Mau ketoilet Ji". Ucap Nisa sambil bergerak gelisah.
"Ngapain neng"? Ucap Jian masih terus menahan kedua temannya.
Sedangkan di satu sisi jungkook, taehyung dan jin tengah tertawa melihat kelakuan Jian yang tengah menahan Kedua temannya itu.
"Kebelet Ji". Ucap Nisa.
"Oh". Ucap Jian. "Bila juga pengen ke toilet"? Tanya Jian.
"Iya, mau nemenin nih cewe". Ucap bila smabil mendorong Nisa dengan bahunya.
"Oh gitu, Yaudah bila kamu duluan gih". Ucap Jian sambil memberikan jalan pada bila. Namun masih menahan Nisa.
Melihat hal itu, jungkook semakin tertawa melihat kelakuan kekasihnya itu-ralat-mantannya itu.
"Loh, kok gitu? Kan yang kebelet aku Jian, kok malah bila si yang dikasi lewat". Ucap Nisa kesal.
"Suka-suka Aku dong". Ucap Jian masih melebarkan tangannya.
"Via Bantuin dong, udah gak tahan nih". Ucap Nisa.
"Maaf Yah, saya tidak bisa melawan keinginan Kanjeng ratu". Ucap via mendramatisir.
Kini tatapan Nisa beralih ke Li an. Li an yang mendapati tatapan itu hanya mengangkat bahunya. "Kita nggak bisa melawan keinginan putri Jian". Ucap Li an.
Jian yang mendengar hal tersebut hanya mengangguk anggukan kepalanya.
"Ji, Biarin aku lewat Yah, kebelet banget ini". Ucap Nisa.
"Yaudah bayar dulu kalau Pengen lewat" Ucap Jian smabil meletakkan tangannya didepan Nisa.
"Apa? Nggak bisa gitu dong" Ucap Nisa tak terima. "Eh, itu ji, ada Park saem" Ucap Nisa.
"Nggak, kamu bohong kan?! Pokoknya kalau kamu belum bayar kamu nggak boleh lewat". Ucap Jian.
Via dan Li an mengalihkan tatapannya dan mendapati Park saem sedang menuju kearah mereka. Kedua sahabat Jian itu memberikan kode kepada temannya namun tidak diindahkan oleh Jian.
"Ehem, Ehem" Ucap Park saem. "Kamu ngapain Jian"?
"Eh, saem. Hehehe nggak Ngapa-ngapain kok". Ucap Jian smabil menggaruk tengkuknya.
"Bohong saem, dia menghalangi jalan saya. Padahal saya mau ketoilet". Ucap Nisa membela dirinya.
Park saem hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak didiknya itu. Walaupun terkenal pintar ternyata Jian suka mengusili temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Coldest (sweat) | HIATUS
Fanfiction"Aku tau jika meraihmu pasti sangat sulit bahkan mungkin tak kan bisa, kau begitu sempurna namun kau juga begitu dingin. Bahkan mungkin saja ketika aku menyentuhmu maka aku akan mati membeku karena mu" - Park Jian "Aku menginginkan mu, namun ego men...