Jungkook mencoba menghubungi jian, namun bukan suara Jian yang didapati melainkan suara manis dari operator diseberang sana. Jungkook memijat pangkal hidungnya, sambil mendengus Jungkook berjalan keluar mencari Jian
"Woy Jung! Nggak gabung?" Membuat Jungkook menatap kearah kanannya dan mendapati Jimin sedang duduk bersama teman yang lain
"Bentar"
"Mau kemana bang?" Tanya taehyung sambil mencomot keripik pisang milik jin
"Cari kelinci"
"Lah, malam-malam buta begini mau cari kelinci? Buat apaan dah bang?"
"Oleh-oleh buat bunda"
Jika dalam pertemanan Jian dan kedua sahabatnya itu, Via gadis yang paling jahat, Lian gadis yang pintar, adem kalem nah si Jian gadis yang cukup pintar namun kepolosannya diatas rata-rata, bahkan Jungkook sendiri bingung apakah Jian itu benar-benar pintar atau malah sebaliknya
Berhenti membicarakan keburukan jian, kini Jungkook mengernyit saat mendapati seorang gadis yang tengah berdiri sendiri di bibir pantai. Menggunakan setelan baju tidur dan bagian atas ditutup oleh Hoodie hitam kebesaran
"Jian!"
Mendengar seruan itu, bukannya mendekat Jian malah melangkahkan kakinya menjauh dari Jungkook hal tersebut membuat jungkook mengernyit bingung lalu memilih untuk mengejar Jian
"Jian!"
Sipemilik nama memberhentikan langkahnya "kenapa?" Jungkook berdecak lalu melangkah mendekati Jian dan mengapit leher jian
"Kamu kenapa?"
"Nggak papa"
"Aku udah pernah bilang sama kamu, aku tuh bukan cenayang yang bisa baca pikiran kamu, kalau ada apa-apa kabarin aku, aku tuh cuma manusia biasa"
Jian melepaskan diri dari Jungkook "aku tuh takut banget tau, kamu beda banget tadi, biasanya kamu ngomongnya cuma dua detik tapi tadi udah kayak trek gandeng"
Jungkook mengernyit
"Pokoknya aku takut sekalipun kamu nggak ngebentak atau main tangan sama aku"
Jungkook memilih merangkul leher jian "jadi____siapa yang salah?"
Jian berdecak lalu mengusap kedua matanya yang sedari tadi telah berkaca-kaca "maaf"
"Good girl" mendengar penuturan itu, Jian berdecak lalu mencubit pinggang Jungkook serta melepaskan rengkulan pria itu lalu berjalan meninggalkan Jungkook dibelakangnya
"Jian!"
"Hm"
"Jian!"
"Kenapa?"
"Jian!"
"Ya kak Jungkook?" dengan mengedip-ngedipkan matanya
"Jian!"
"Ya Tuhan Jungkook, kamu kenapa sih?"
"Saranghae" melakukan simbol hati dengan kedua tangannya diatas kepala lalu memberikan fly kiss ke Jian dan dengan segera menyudahi aksi itu saat melihat kekasihnya yang berjalan ke arahnya
Jian yang sedari awal telah membalikkan badan saat Jungkook mengatakan cintanya itu terpana akan kelakuan ajaib kekasihnya itu, Jian mendekati Jungkook dengan kedua matanya yang membulat
"Jungkook! Coba ulangin, tadi kamu ngomong apa?"
"Nggak ngomong apa-apa"
"Jungkook!"
"Nggak ngomong apa-apa"
"Ulangi sekali aja"
"Nggak ngomong apa-apa"
"Tolong deh kak, telinga aku tuh masih bagus nggak budeg dan masih bekerja sebagaimana mestinya, tadi aku dengar kamu ngom___"
Drt Drt
"Iya bunda"
"....."
"Ada disamping bun" sambil melirik jian
"....."
"Iya bun"
"....."
Jungkook menyimpan kembali ponselnya saat percakapan dengan bundanya telah berakhir
Keduanya pun berjalan beriringan di bibir pantai "Kak, sayang nggak sama aku?"
"Nggak"
"Loh kok"
"Itu pertanyaan bodoh ji, kamu pasti tau jawabannya, tanpa aku jelasin"
Jian berdecak sambil mengerucutkan bibirnya membuat Jungkook terkekeh karenanyaJungkook mengacak rambut Jian lalu meraih tangan Jian dan meletakan didepan mulutnya sendiri, membuat posisi Jian membekap mulutnya sendiri, namun belum sempat Jian protes Jungkook telah mendekatkan wajahnya dan mengecup tepat didepan telapak tangan Jian
"Mau aku seriusin sekarang apa nanti? Nanti aja ya, tunggu aku sukses dulu, biar ntar kamu sama anak kita bisa hidup bahagia"
Juliputriani
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Coldest (sweat) | HIATUS
Fanfiction"Aku tau jika meraihmu pasti sangat sulit bahkan mungkin tak kan bisa, kau begitu sempurna namun kau juga begitu dingin. Bahkan mungkin saja ketika aku menyentuhmu maka aku akan mati membeku karena mu" - Park Jian "Aku menginginkan mu, namun ego men...