28. Mr. Coldest (Sweat)

79 7 0
                                    

Pukul 05:00 KST

"Woy, Jung dari mana aja?"

"Dari ruangan lain"

"Ruangan mana? Bareng Jian?"

Jungkook menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu berlalu menuju kamar mandi "woy bang, kemana semalam?" Taehyung keluar dengan wajah tengilnya

"Bareng Jian bego, puas"

"Ngapain aja disana sampai nggak balik kesini?" Tanya Jimin

"Nggak ada temennya disana". Dengan cepat Jimin berjalan kearah jungkook dan mengendus pakaian pria itu "kok ada bau feminimnya? Jian lu apain?"

"Nggak ngapa-ngapain bang"

Jungkook tak berbohong, sepanjang malam pria itu menjaga Jian akibat Via dan Lian yang tak tau berkelana entah kemana. Hingga tengah malam pun kedua sahabat jian tak kunjung pulang, Jungkook menyuruh Jian untuk tidur di kasur sedangkan dirinya akan tidur di sofa. Bayangkan saja seorang Jeon Jungkook rela untuk tidur sambil duduk demi seorang park Jian. Aduh author juga mau kaya gitu bang >•<

"Jangan bohong jung, terus ini baju kenapa ada bau feminimnya"

"Nggak tau, mungkin karena kelamaan meluk Jian"

"Jungkook kampret, adek gua itu"

***

Kini mereka tengah berjalan beriringan tentunya dengan jungkook yang berada didepan sambil diapit oleh teman-temannya, mereka bercerita bagaimana perjalanan liburan kemarin.

Jungkook yang mendengar hal itu hanya menggelengkan kepalanya bagaimana tidak mereka bercerita 'si taehyung orang yang paling keras mendengkur' , 'jin bermain game sampai lupa waktu padahal layar ponselnya selalu mengatakan looser', 'Jimin tukang tereak-tereak nggak jelas', 'namjoon tukang patahkan kursi dan meja', 'jhope menari tidak jelas di toilet', 'suga pria yang paling cepat tidur diantara yang lainnya, bahkan ketika semua keributan terjadi, Suga akan tetap tidur dengan lelapnya' seolah-olah semua kebisingan itu adalah musik pengantar tidur

Namun tak lama kemudian segerombolan pria itu dikagetkan oleh aksi taehyung yang menarik kerah seorang pria "disekolah bro, kenapa?"

"Enggak Jung, ni orang emang pantes buat di hajar"

"Apa yang lu omongin ke teman gua njing?" Ucap Jimin

"Si brengsek bicarain body-nya Via"

Via dan Lian segera menghampiri gerombolan pria itu. Jian yang melihat taehyung dikekang oleh Jimin dan Namjoon pun ingin mendekat kearahnya namun cekalan di tangannya membuat ia berhenti

Jian ingin tau apa yang terjadi tadi, namun semuanya bungkam ketika melihat Via tengah menahan tangisnya "kenapa?" Ucap Taehyung saat emosinya telah redup

"Tolong lepasin kak"

"Kenapa?"

"Ibu sama ayah kecelakaan"

***

Kini jam telah menunjukkan pukul 10:00 semua nya tengah berkumpul disana sembari memberikan support kepada Via 'semua akan baik-baik saja'

"Ayo pulang" ajakan jungkook membuat Jian menatap pria yang berada disampingnya itu

"Em, ah a_aku bareng sama Lian aja Jung, masa iya aku ninggalin dia"

"Dia bareng sama bang jin, mau jadi nyamuk?"

Jian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, kenapa ia jadi bodoh begini?

"Udah ji, pulang bareng kak Jungkook aja. Aku pulang sama kak jin"

Keempatnya pun bertolak menuju tempat parkir, sepanjang perjalanan Jian melamun dan mengabaikan pertanyaan dari Lian

"Kamu kenapa ji?"

"Ah? Aku? Nggak papa kok". Hehehe sambil menggaruk tengkuknya

Jin dan Jungkook telah jauh berada di depan, sedangkan kedua gadis itu masih jauh dibelakang

"Lian!" Teriakan itu sontak membuat Lian memacu langkahnya saat berpapasan dengan Jungkook Lian berkata "Jian dari tadi bengong Mulu, hati-hati ntar dicekek"

Jian yang mendengar penuturan itu, ingin memaki temannya itu, namun kalah cepat saat jin telah menghidupkan motornya

Dengan berdecak Jian berjalan dengan lambat, hal itu membuat Jungkook melemparkan jaketnya kewajah Jian

"Jungkook!"

"Apa? Cepat jalannya"

Dengan menghentakkan kakinya Jain berjalan menuju Jungkook "kenapa ngelamun sih? Mikirin apa?" Tanya Jungkook sambil mengelus pipi kanan Jian yang dingin akibat angin malam

"Lagi mikirin sesuatu"

"Cowok?"

Ide jahil muncul di kepala gadis itu "iya, kok tau?"

"Ganteng nggak?"

Jian terkekeh "ganteng banget" Jungkook menyentil dahi Jian

"Kita nggak bakalan pulang, kalau kamu belum jawab" Jungkook membuka helmnya dan membiarkan angin menerpa helaian rambutnya lalu menatap tajam ke arah Jian

"Aku, khawatir dengan keadaan Via terus juga sama orangtuanya" Mendengar penuturan gadisnya jungkook meraih tubuh Jian masuk kedalam pelukannya, keadaan yang sepi membuat keduanya larut terlebih Jian saat ia merasakan usapan halus di punggungnya. "Em, jadi tambah anget" ucap Jian sambil tersenyum dan menutup matanya menikmati pelukan hangat Jungkook saat dinginnya malam membius tulangnya

"Jangan terlalu dipikirin, tapi__yang Masalah cowok tadi, kamu beneran?"

Jian pun melepaskan pelukan itu "iya hayoloh" 

"Siapa?"

"Bukan siapa-siapa"

"Siapa Jian?"

Pertanyaan intimidasi dari Jungkook membuat Jian tertawa "aku bohong soal mikirin cowok, aku cuma mikirin via sama keluarganya"

"Oh"

"Kamu marah?"

"Gak"

"Jungkook"

"Emang aku keliatan marah?"

"Ka Jungkook ih"

"Buruan naik, udah malem" Mengikuti perintah Jungkook dengan segera Jian naik keatas motor Jungkook lalu memeluk erat perut Jungkook yang dilapisi kaos putih polos. Terkadang jian meraba perut kotak-kotak milik Jungkook dan tak jarang juga Jungkook menyentil jari nakal Jian

"Jung, ntar kalau nikah sama aku perutnya nggak kotak-kotak lagi, tapi buncit"

"Gak papa"

"Emang kamu nggak takut buncit?"

"Aku lebih takut kalau nggak bisa nikahin kamu"

"Dasar gombal" Jungkook terkekeh

Jian pun meletakkan kepalanya di punggung tegap milik Jungkook

Vote dan comment di tunggu zeyenk













Juliputriani

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. Coldest (sweat) | HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang