Ashley mengunyah burgernya dengan tekun karena perutnya sudah sangat lapar dan dia tidak peduli jika bibirnya sudah belepotan saus sambal meskipun harus meringis karena bibir bawahnya masih sangat perih.
See? Apakah tidak konyol? Dia berdandan habis-habisan untuk membuat sih pangeran es itu terpesona tapi harus berakhir mengenaskan dengan adanya penyerangan berupa ancaman seperti tadi. Lagi-lagi dia yang diarahkan dan harus mengeluarkan tenaga lebih untuk membalas orang yang pernah dipotretnya waktu itu.
Entah secara kebetulan atau apa, orang itu seolah tahu kalau Ashley sudah mengenalinya dan penyerangan tadi bisa jadi karena dia sempat melihatnya mengambil foto.
Dia sedang duduk diatas lantai berkarpet di sebuah rumah kecil yang entah ada dimana dengan Hyun yang sibuk menelepon sambil berjalan mondar mandir.
"Aku melakukan itu karena ada delapan orang yang menjadi penyerang disitu! Apa kau pikir aku akan diam saja tanpa melakukan apa-apa? Lagipula apa yang anak buahmu kerjakan sampai datang disaat aku sudah membereskan semuanya?", cetus Hyun dalam geraman rendah seolah ingin melahap hidup-hidup bagi siapa saja yang ada dihadapannya.
Ashley masih sibuk mengunyah sambil memperhatikan Hyun yang menggertakkan giginya saat mendengar suara dari sih penelepon. Sepertinya itu Petra atau Joel. Entahlah. Yang pasti dering ponselnya tidak berhenti saat mereka berhasil keluar dari restoran itu dimana ada satu mobil sedan yang sudah menjemput mereka.
Karena alasan keamanan yang tidak memungkinkan mereka untuk kembali ke suite tempat mereka menginap, maka Hyun membawanya ke sebuah rumah kecil yang terlihat tua dari luar tapi memiliki desain interior mewah didalamnya. Kini, Ashley sedang berada di ruang tengah dan masih menekuni makan malam super telatnya.
Perlu memasuki sebuah hutan yang gelap supaya bisa masuk kedalam rumah itu dan nasib Ashley benar-benar bergantung pada pria dingin yang sedang berteriak di ponselnya."Aku sudah bilang kalau kau hanya mengulur waktu!!! Apakah kau tidak lihat kalau dia sudah menyerang dengan berniat untuk membunuh Ashley sekarang?!", bentak Hyun kencang.
Dengusan nafas kasar terdengar dari Hyun yang terlihat semakin tidak suka dengan apa yang dikatakan sih penelepon itu. Hal itu membuat suasana sunyi dan senyap disekitaran rumah semakin terasa tidak nyaman saja untuk Ashley.
Apakah mungkin kalau para oknum jahat bisa menyusul mereka kesini? Jika ya, mungkin dia harus menulis beberapa pesan terakhir kepada ayah bajingannya kalau dia akan menjadi pahlawan yang gugur di medan perangnya demi melakukan pekerjaannya yang kelewat maksimal.
"Aku ingin kau membawa Ashley pulang! Jangan tunda-tunda lagi! Ini baru 2 hari! Apa jadinya kalau sampai dia 2 minggu disini? For Godsake, kami sudah diketahui oleh mereka!", ucap Hyun galak.
Ashley menghabiskan burger keduanya sambil mengunyahnya dengan tekun. Kalau boleh jujur, dia tidak takut. Thanks to para ayah yang menggemblengnya habis-habisan sejak jaman dia SMP dan SMU dulu. Dia bahkan pernah ditinggalkan di tengah hutan bersalju yang konon katanya banyak serigala yang berkeliaran. Kalau kalian pernah nonton film yang dibintangi Liam Neeson yang berjudul Wolf, dimana Liam berperan sebagai seorang survival dan para serigala sebagai lawannya. Nah Ashley menjalankan hal seperti itu seperti yang ada difilm itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incomprehensible Partner (COMPLETED)
RomanceThis is Kim Hyun and Ashley's story : ***** Kim-Hyun, adalah seorang pengacara dengan kesan dingin yang sukses membuat para seniornya -Nadine Natasha dan Junolio Mananta- bangga akan semua hasil yang dicapainya lewat kasus-kasus besar yang berhasil...