Part 21 - The real traitor

24.7K 2K 244
                                    

Remember, genks!
This is dark romance, not a love story.

Beware for your expectation.

Happy Reading 💋


🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷



Jika ada yang membuat Ashley berpikir jauh sampai ke bulan, mungkin inilah saatnya. Dia merasa kalau mimpinya sudah berubah menjadi kenyataan meskipun tidak seindah yang dia harapkan.

Saat ini dia sedang berkencan dengan pria favoritnya di tempat kencan teromantis yang pernah ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini dia sedang berkencan dengan pria favoritnya di tempat kencan teromantis yang pernah ada. Banpo Rainbow Bridge, terletak di tepi sungai Han yang menampilkan keunikan jembatan dengan air mancur terpanjang didunia. Yang memberikan keindahan dari jembatan itu adalah adanya lampu-lampu berwarna yang menyorot air mancur yang keluar dari sisi jembatan itu sehingga menghasilkan bias warna lampu yang seperti pelangi.

Seperti warna hati Ashley saat ini. Berwarna warni. Damn! Dia merasa seperti abegeh cupu yang baru tahu rasanya kasmaran. Bisa dibayangkan disini kalau dia mendapatkan pengalaman yang lebih gila sekitar sejam yang lalu? Melakukan short time sex di ruang serbaguna bersama Hyun yang sanggup memberikannya klimaks sebanyak dua kali berturut-turut dalam kurun waktu lima menit! Fiuhhh... terbaca sekali kalau dia merindukan sentuhan Hyun.

Bahkan saat ini dirinya masih mengenakan gaun tanpa celana dalamnya dengan jas Hyun yang sudah menutupi tubuhnya agar tetap merasa hangat karena udara malam itu cukup dingin. Setidaknya aroma maskulin Hyun menempel di tubuhnya dan itu sudah sangat membuatnya senang.

Ashley menoleh kearah Hyun yang sedang menatap ponselnya dengan mimik wajah datar dan serius disitu. Sedaritadi Hyun lebih banyak diam dengan tangan yang terus sibuk mengetik sesuatu pada ponselnya dan sibuk melihat jam tangan di tangan kanannya.

Seperti sadar kalau dirinya diperhatikan Ashley saat ini, Hyun menoleh kearahnya dan memberikan senyuman lebar kearahnya. Apakah dia perlu setampan itu dalam memberikan sebuah senyuman?

“Apa kau lapar? Apa kau ingin menikmati sesuatu?”, tanya Hyun sambil merangkul bahunya dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

Well... sejak Hyun menariknya keluar dari pesta konyol orangtuanya setelah memberikan ultimatum yang tegas terhadap apa yang dilakukan ayahnya, mereka tidak berbicara sama sekali. Ashley pun mengerti kalau Hyun membutuhkan waktu untuk menenangkan diri karena dia masih terlihat marah.

“Mmm.. apakah boleh jika kubilang aku memang sudah sangat lapar dan ingin makan?”, tanya Ashley dengan cengiran lebarnya.

Hyun mengerjap lalu tertawa sambil menggeleng pelan. “Kenapa kau tidak bilang sedaritadi? Aku selalu merasa tidak berguna karena sudah menjadi pria yang selalu gagal memberikanmu makan”.

Incomprehensible Partner (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang