This is Kim Hyun and Ashley's story :
*****
Kim-Hyun, adalah seorang pengacara dengan kesan dingin yang sukses membuat para seniornya -Nadine Natasha dan Junolio Mananta- bangga akan semua hasil yang dicapainya lewat kasus-kasus besar yang berhasil...
Dari kemarin judul lagunya sama tapi beda... Sama2 beautiful dan sama2 baperin.
Happy Reading 💋
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Setelah seharian melakukan perjalanan panjang dan menikmati keindahan Gua Es Mendenhall sampai senja, mereka berdua kembali ke kota Juneau dengan sebuah helikopter jemputan karena Hyun tidak sanggup lagi melakukan perjalanan kembali seperti saat dia pergi mendaki bukit gretsel sampai menghabiskan waktu beberapa jam. Lagipula, Ashley juga sudah terlalu lelah dan dia tidak menginginkan hal buruk terjadi.
Setibanya di kota, Ashley langsung merengek kelaparan dan mereka menikmati makan malam di sebuah restoran yang menyajikan berbagai sajian steak dan hamburger.
Well… seperti orang kelaparan, Ashley mampu menghabiskan dua porsi steak dengan cheeseburger dan fries. Dia bahkan masih meminta dibungkuskan caesar salad dan chicken wrap untuk dibawa pulang karena katanya dia ingin mencoba kedua makanan yang menarik perhatiannya tapi tidak sanggup makan disitu karena sudah sangat kenyang.
Dan sekarang disinilah dia berada. Menikmati kehidupan barunya dengan senyuman hangat yang terpancar dari wajahnya menatap apa yang sedang terjadi di hadapannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan posisi duduknya yang selonjoran, dia beristirahat sambil menikmati pemandangan sosok Ashley yang sedang duduk di dekat perapian dan menonton sebuah film romantis yang melegenda sambil berceloteh apa saja yang berisi komentar tentang film itu.
“Aku tidak percaya kalau Rose harus bertahan hidup dan membiarkan Jack mati konyol! Jack pun harusnya bisa mengambil daun pintu yang lainnya atau apa saja di dekatnya untuk bertahan hidup. Lihat saja kan? Rose tetap hidup tapi tidak bisa move on”, sewot Ashley sambil mengusap airmatanya dengan tetap menatap adegan film dari LED yang terpasang diatas perapian.
“Itu hanya sebuah film, sayang. Tidak ada yang nyata disitu”, balas Hyun santai.
“Bagimu tidak nyata tapi tidak untuk soal perasaan. Kau bisa ngomong seperti itu karena kau itu orang yang dingin. Kalau aku jadi Rose, aku ikut mati saja daripada harus hidup tanpa Jack disisinya”, celetuk Ashley dengan nada suara yang tidak terima.
“Itu berarti kau memiliki semangat hidup yang cukup pesimis. Rose bertahan hidup karena menghargai pengorbanan Jack yang menyuruhnya agar tetap hidup dan menikmati kehidupan sampai tua untuk melihat anak cucunya dan Rose menjalaninya dengan baik”, ujar Hyun lagi sambil menyilangkan tangannya menatap Ashley yang kini sudah berubah posisi.
Wanita itu masih duduk di lantai berkarpet dengan bantal besar di sandarannya tapi dia sudah menegakkan tubuhnya untuk menghadap Hyun dengan posisi duduk bersila sambil menyilangkan tangannya dengan alis berkerut kesal.
