W Fath & Juwita POV W
Juwita menyingkirkan gaun di dekat kakinya, badannya membelakangi anak tangga. "Apa yang kau inginkan sekarang, Fath? Kembali?" Juwita sempat mendesah dengan kasar. "Jika itu keinginanmu, maka jawabanku adalah TIDAK!"
"Juwita!!"
"Sudahlah, Fath. Dunia dan kehidupan tidak sama seperti dulu lagi. Pergilah dan cari orang yang dapat kau percayai.."
Juwita membalikkan badannya dan mulai berjalan naik ke atas. Saat Fath ingin mengejarnya dua dari 7 Dosa Besar menahan Fath, dan menyerangnya. Kuruya bersama loli ber-axe berdiri di depan anak tangga tersebut.
"Kau tidak dapat pergi lebih jauh dari sini, tuan.."
"Nyonya Taria, aku akan menjadi penghalang dan anda yang menyerang.." cetus Kuruya memberi perintah.
"Karena aku suka sikapmu itu, baiklah. Akan aku lakukan.!" deru loli ber-axe dengan sombong
Dia--- Taria melesat ke tempat, Fath memunculkan sebuah pedang emas dengan ganggang biru tua. Pedang itu menahan cepat tebasan ayunan axe Taria.
"Pedang Raja Arthur, Excalibur.?" seringai Taria mengetahui. Taria mendorong Fath dengan tenaga yang luarbiasa kuat sehingga membuat Fath terpental jauh.
Trang.. Trang...
Di tengah ruangan Alicia bertarung imbang dengan bocah berambut putih dengan penutup mata--- Aria. Alicia menusuk cepat ke samping badan, dengan lihai Aria membelokkan tusukan itu ke samping, mata pedangnya terbelah tiga.
Tring!?
Tiga mata pedang itu tertahan setelah badan tombak Alicia berhasil menahan 'yang' asli, dua sisanya menghilang
Accel Star : Hurricane Eyes
Alicia memutar mata tombaknya menjauhkan Aria, angin merah muda dan cream menyerang tanpa memberi waktu kepada Aria untuk bersiap. Aria terdorong hingga terjebak di sela-sela sel penjara. Alicia melompat tinggi ke atas dan jatuh 'menusuk'.
Illusion Sign : Invisible Aurora
Suatu dinding aurora menghantam Alicia, seketika kedua mata itu membulat dan Alicia memuntahkan darah. Aria segera bangkit setelah kekuatannya berhasil mengenai sang lawan, Aria mengangkat mata pedang dan menebas di tengah-tengah badan Alicia.
Illusion Sign : Death Scream
Background hitam dan merah menjadi latar Aria saat menyerang.
Accel Life : ReTime
Cahaya putih yang sangat menyilaukan bersinar di tempat Alicia, sebuah tusukan menggores pipi kiri Aria. Sontak saja Aria melompat jauh ke belakang, Alicia dikelilingi cahaya yang bersinar pada dirinya, ada aura merah muda yang bercampur dengan warna cream.
"Dia menggunakan Kebajikan nya..?" gumam Aria kaget.
"Ini adalah pertemuan pertama kita, bukan... Bocah Envy?" panggil Alicia yang menatap dengan manik 'buta'.
"Kebaikan Hati... Benar?"
Aura kuat menjalar di sekujur badan Alicia, Aria juga tidak mau kalah. Aria juga mengaktifkan kekuatan 7 Dosa Besar. Sementara itu Reiko dan Yoshikuni saling balas membalas serangan sampai menghancurkan berbagai sel di sana, dan Ica yang berusaha keras melawan dua Pemegang Dosa sekaligus. Di tempat Entitas..
Jush...
Ghufron dan Sira baru saja keluar dari lubang hitam yang ada di kamar Entitas.
"Shuro, caramu memang hebat dengan 'mengacaukan' peraturan dimensi, tapi ini lumayan lama.." kritik Ghufron.
Ghufron melongo melihat wajah Entitas yang bengkak sebelah, dan satu tinju Shuro yang memerah.
"Apa yang terjadi di sini?" tanya Sira serius.
"Bantuan?" bisik Entitas bertanya entah kepada siapa.
"Shuro..?" Sira menatap Shuro..yang kebingungan(?). "Shuro!" Sira meneriaki nama lelaki itu. Shuro pun baru sadar.
"Aku... Tidak tahu. Orang ini menggunakan kekuatan yang aneh, Kode Nama ku tidak 'terlalu' berpengaruh padanya."
Tap!
"Maaf membuatmu tidak enak. Kau telah bekerja dengan keras, kau boleh pergi dan membantu yang lain.." ucap Ghufron menyarankan kepada Shuro agar pergi. Shuro menatap heran Ghufron dalam waktu lumayan lama. Kemudian ia menyerah.
"Baiklah.." ungkapnya lewat desahan. Shuro memutar arahnya dan keluar dari dalam sana, Sira berdiri di samping Ghufron yang berhadapan dengan Entitas.
"Aku harap kau tidak melupakan kami.." cetus Sira.
W Another POV W
Gadis remaja dengan rambut pirang berlari riang ke belakang Eraser, gadis itu berdiri di samping dan membuat senyuman ke Eraser.
"Kami siap, paman.." tawanya manis.
Tiga bayangan berdiri di belakang mereka. Manik Eraser menjadi 'buta' seketika udara 'terkikis' dan menampakkan ruangan serba hitam, api ungu tua keputihan menyebar di bawah kaki mereka semua membentuk suatu karpet.
"Divisi 1 berangkat..!"
Preview Next Arc
A : Sore menjelang malam semuanya. Ane up lagi nih buat SPW 2 *nyicil*
Tadi kalian udah liat beberapa adegan laga, bukan? Yah jujur, agak sedikit dari biasanya. Dan dari Arc ke Arc lainnya rata2 memiliki sedikit kata yg di up.
Maklumkan saja xD
Riza : Untuk Arc depan akan memperlihatkan adegan yg lebih banyak lagi dan... Mohon maaf kpd kalian yg masih 'menunggu' karena Arc ini akan sedikit lebih lama lagi ~_~
Diga : *sabar menunggu*
Allyn : *buat akun baru*
Raka : *kerja*kerja*kerja*
A : So..sekian buat Arc satu ini. Dimohon untuk bersabar. Bye^
KAMU SEDANG MEMBACA
(SPW) - [2]Supernatural Powers : The Return of Author[END+Movie]
Fantasy[Buku Kedua Dari SPW] Genre : Adventure, Fantasy & Code Name Riza kehilangan Kode Nama dan juga ingatannya selama bersama Tim Virus. Selama 2 tahun, Riza hidup seperti orang kebanyakan. Di umurnya yang ke - 19 di semester kedua di tempat kuliahnya...