W Author POV W
Set!
Sekelebat bayangan berhasil melewati cepat ruang tipis itu dan masuk ke sebuah ruangan yang gelap. Hanya ada tumpukan lilin yang berbaris mengelilingi meja, yang mana di atasnya ada sebuah buku besar.
"Aku berhasil masuk? Aneh..." kata bayangan itu sangat pelan.
Kreek!!
Pintu besar yang ada dibelakang bayangan itu terbuka, cahaya menyerobot masuk memperlihatkan sosok si bayangan.
Dia adalah CryVirus dengan jaket hijau tua dan topeng putihnya.
"Aku tidak menyangka kau bisa masuk sejauh ini... Pemberontak!" kata perempuan bersurai hitam dan bermanik biru tua itu.
"Aku kira siapa, ternyata 'pelayan' Shaker.." cetus CryVirus membalas kalimat gadis itu-- Rolita.
Dari belakang Rolita muncul tiga orang lelaki, satu Riiscyho, satu lelaki berambut abu-abu dan satu lagi pria berambut emas.
"Kebetulan sekali. Ada yang ingin aku tanyakan kepadamu..." ungkap Riisycho semangat, sementara lelaki berambut abu-abu sudah dalam posisi siap.
"Haaah.. Ini akan menjadi pertarungan yang panjang..." keluh Cry.
W SKIP POV W
Dhuar....
Ledakan api itu memukul CryVirus menghancurkan dinding ruangan sampai hancur. Darah keluar dari tubuhnya.
"Kekuatan yang berguna..." komentar pria berambut emas.
Sosok CryVirus bangkit bertopang lutut, nafasnya memburu oksigen secepat bisa.
"Hah, Hah.." lelah CryVirus berlumuran darah.
Tap.. Tap...
Pria berambut emas itu berjalan mendekat ke tempat CryVirus, mengacuhkan tiga orang yang tergeletak dibelakangnya.
"Kau tidak berpikir 'ini' akan MUDAH'kan... Cry??" tanya pria itu.
Cry terkekeh. "Tentu saja tidak, Temanku Shaker..." jawab Cry sedikit terkekeh.
Raut ekspresi wajah pria itu berubah menjadi datar. Dia-- Shaker menatap Cry tanpa emosi sedikit pun.
"Ada kata-kata terakhir?" tanya Shaker mengangkat telapak kirinya ke depan.
Cry kembali terkekeh. "Apa itu kalimat sama yang aku dengar 10 tahun lalu? Oh ya, kau juga menanyakan hal itu juga kepada kak Audi'kan. ?" balas Cry acuh.
"Itu kalimatmu?"
"Tidak!" potong Cry tegas.
Cry menatap serius Shaker dari balik topengnya. "Aku-- kami akan menghentikanmu..." kata Cry.
Shaker sedikit menurunkan telapak kirinya.
"Kalimat itu mengingatkanku akan masa lalu kita, Cry. Saat kau... Membunuh nyonya Rosa!" kata Shaker. Tatapannya berubah menjadi dingin.
Shaker mengangkat telapak kirinya lagi, kali ini lebih dekat ke Cry.
"Selamat Tinggal, Temanku Cry!"
Cry menutup kedua matanya. "Maaf Riza tapi sisanya aku serahkan kepadamu..."
Crak....!!
Lantai seketika berlumuran merah darah, sosok Cry lenyap di telan angin dan berubah menjadi cairan merah kental. Hanya topengnya saja yang tersisa dari anggota tubuhnya.
CryVirus... Mati.
Preview Next Arc
A : Malam semuanya, SPW kembali lagi kali ini adalah season keduanya xD
A : Akhirnya Cry mati juga :^
CryVirus : *menatap datar A*
A : *gak lihat*
Alfharizy : Aku datang ke sini untuk membawa berita buruk kepada semua OC SPW1 T~T
Rey : Itu karena 'kita' kemungkian tidak bakal main di season 2, karena cerita ini berfokus kepada Riza yang mencari ingatannya (sial)
Hikari : Berita baiknya aku dan adik manisku Mizu akan kembali tampil, di awal cerita lagi
Mizu : Horeeer^^
Hikari : Walau hanya Mizu x_x *murung di pojokan*
A : Sampai Jumpa di lain kesempatan ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
(SPW) - [2]Supernatural Powers : The Return of Author[END+Movie]
Fantasi[Buku Kedua Dari SPW] Genre : Adventure, Fantasy & Code Name Riza kehilangan Kode Nama dan juga ingatannya selama bersama Tim Virus. Selama 2 tahun, Riza hidup seperti orang kebanyakan. Di umurnya yang ke - 19 di semester kedua di tempat kuliahnya...