Bagaimana kabarmu? Baikkah disana?
Rindu saya tidak?
Kalau saya, rindu kamu.
Sangat rindu.
Lebih tepatnya rindu akan obrolan kecil dimalam hari. Saya rindu leluconmu yang sederhana namun hangat.
Saya rindu rencana-rencana kecil kita diakhir minggu.
Kamu rindu tidak?
Kini sedang hujan, hati dan otak saya sedang beragumen. Otak bilang dulu saya dan kamu pernah ada dibawah curahan hujan yang sama. Namun hati mengomel menyuruh otak untuk melupakan kenangan yang lalu, katanya dia lelah merasakan nyeri saat otak memutar moment kita dulu. Sakit memang. Lantas yang benar yang mana? Otak yang masih ingin terus mengenang atau hati yang hanya ingin bebas terbang?

KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi Rasa
Подростковая литератураMeskipun 'kita' hilang, saya yakin jika 'kita' disimpan baik-baik menjadi cerita, sebagian dari 'kita' tetap ada~