Unit 2

64 2 0
                                    

Pagi ini aku merindukanmu lagi. Rindu semua tentang kita. Rindu saat kita masih bersama dan bahagia kala itu. Rindu canda tawa kita yang penuh kehangatan. Dan kini kita tak lagi bersama. Semua tinggal kenangan yang mungkin hanya aku saja yang merindukan kenangan yang indah itu.

Teruntuk engkau yang ku jatuhi rindu, aku benar-benar rindu. Lagi-lagi ingatan tentang yang pernah kita lalui bersama kembali muncul ke permukaan. Biasanya pagi-pagi sekali kita saling menyemangati untuk menghadapi rutinitas masing-masing. Kau dan aku yang saling mengingatkan untuk sekadar jangan lupa makan. Aku yang senang mendapat rentetan pesan chat yang kau kirim, atau sekadar melihat namamu dideretan notifikasi ponselku sudah cukup membuatku bahagia, ingin rasanya mengulang kembali masa-masa itu. Namun aku sadar, semua itu hanya tinggal kenangan yang barangkali kau tak sudi mengulang. Sementara aku ingin sekali kau dan aku bertegur sapa lagi. Meski bukan untuk mengulang yang sama, setidaknya kau datang menjadi teman. Bukan menjadi asing seperti ini. Aku rindu keberadaanmu. Tetaplah semangat menjalani hari-harimu, aku disini diam-diam masih memenjarakanmu dalam doa.

Jakarta-Pekanbaru, 23 Agustus 2018

Narasi RinduWhere stories live. Discover now