Sulit bagiku untuk sekadar menyapa mu melalui pesan singkat. Bagiku, hanya satu balasan pesan singkat darimu mampu meruntuhkan semua pertahanan dan meluruhkan hatiku. Benteng pertahanan yang sengaja ku bangun semenjak kau memilih pergi. Pertahanan perasaanku dan juga rinduku padamu. Sulit bagiku untuk mengabaikan perasaanku terlebih rinduku padamu. Kita memang sudah saling menjauh. Bahkan kau sudah bersama yang lain, Tetapi perasaanku tak akan berubah bahkan rinduku pun tak akan berkurang kepadamu. Sungguh aku sangat merindukan mu wahai paduka di hatiku.
Jakarta, 25 Agustus 2018
YOU ARE READING
Narasi Rindu
Non-FictionKolaborasi bersama antara 2 perempuan penikmat rindu. Merangkai Aksara menjadi kata membentuk kalimat-kalimat rindu yang utuh, rindu yang tak tersampaikan pada Tuannya biarlah melebur disini.