"Apa kabar?" Adalah 2 kata 8 huruf yang aku ketik di ruang pesan obrolan untuk tujumu, yang pada akhirnya menjadi draft dan tak pernah berani ku kirim padamu. Aku yang sudah kau anggap serpihan-serpihan kenangan ini ingin tahu kabarmu.
Rinduku terbendung rasa malu, untuk menujumu. Pun kamu tampaknya tengah membersihkan ingatan dari segala tentang aku. Kau sudah bahagia bersama yang lain, sedang aku masih saja terkapah-kapah memungut kembali serpihan hati yang telah kau hancurkan menjadi keping-kepingan tak berarti, dengan memilih pergi. Kau tahu? Kau pergi membawa sebagian dariku. Sulit rasanya untuk bangkit dalam luka berlumur lara, seketika kau menjelma belati di kepala, pergi tanpa kata, dan aku tinggal bersama lara.Pekanbaru, 25 Agustus 2018.
YOU ARE READING
Narasi Rindu
Non-FictionKolaborasi bersama antara 2 perempuan penikmat rindu. Merangkai Aksara menjadi kata membentuk kalimat-kalimat rindu yang utuh, rindu yang tak tersampaikan pada Tuannya biarlah melebur disini.