🍒12 [End]🍒

18.6K 1.2K 52
                                    

Malam berganti pagi, matahari muncul dari tempat persembunyiannya, menerangi bumi yang sebelumnya gelap gulita.

Dibalkon ada seorang lelaki tengah memegang sebuah foto yang ia ambil secara diam-diam.

Lelaki itu tersenyum saat mengingat betapa sulitnya ia mengambil foto seseorang itu secara diam-diam saat dikeramain orang-orang.

Namun senyuman itu pudar tatkala mengingat bahwa garis harapannya hanya cukup sampai di sini.

Tidak ada lagi harapan untuk memiliki seseorang yang di cintainnya, ia harus berhenti berharap.

Ku harap kau bahagia bersama orang lain.

Bersamaan saat jungkook mengucap kata itu didalam hatinya, ia mengambil sebuah korek yang ada di saku celananya, lalu mengambil satu korek dan menggesekkannya, alhasil korek itu mengeluarkan api. Dengan berat hati, ia membakar foto yang berukuran kecil itu, dibuang saat api mulai merambat, lalu mengacak rambutnya frustasi.

Ia juga menyalahkan dirinya sendiri yang telat menyatakan cintanya pada lisa, itu yang sangat ia sesali.

"Kau memang pengecut, jung!" Bentak jungkook pada dirinya sendiri.

Lalu ia berjalan menuju kamar mandi, menyalakan keran di wastafel disana dan membasuh wajahnya dengan air bersih itu.

Dikeluarkan benda tajam berbentuk kecil di dalam saku celananya, ia berniat untuk menyayat tangannya lagi. Hal ini bisa menbuatnya lebih tenang

Beberapa detik kemudian, ia merasa ada seseorang memeluknya dari belakang dan mendengar sebuah tangisan. Ia menyimpan benda tajam itu di wastafel, lalu membalikkan tubuhnya, ia terkejut saat melihat lisa tengah menangis tersedu-sedu.

"Jangan lakukan itu, jung" Ucapnya sembari menangis.

"Lisa, kenapa kau menangis?" Tanya jungkook, tangannya terangkat ke atas untuk menghapus jejak air mata lisa.

"Aku tidak ingin melihatmu menyakiti dirimu sendiri"

Lisa memeluk jungkook sangat erat, ia membalas pelukan itu, air mata itu keluar tanpa seizinnya. Jungkook pun ikut menangis.

"Aku mencintaimu, jung"

Jungkook melepas pelukan itu, menatap kedua mata bulat lisa, bibirnya mengukir senyuman.

"Aku tahu kau mencintai jaehyun, jangan pernah berkata jika kau mencintaku lisa. Aku tahu kau mengatakan ini karena memang tidak ingin aku menyakiti diriku sendiri'kan?"

Lisa menggelengkan kepalanya, "Aku memang mencintaimu, jung"

Di saat ia ingin melangkah pergi dari sana, kedua tangan lisa itu kembali memeluk pinggangnya, seolah tidak ingin jungkook pergi meninggalkannya.

"Jika kau tidak percaya, aku akan menyayat tanganku sendiri"

Tangan lisa meraih benda tajam itu yang sebelumnya yang hendak jungkook pakai, ia meringis saat silet itu menyayat tangan mulusnya.

Jungkook membulatkan matanya, "Lisa Jangan lakukan itu!"

"Biarkan, agar kau percaya jika aku memang benar-benar mencintaimu"

Lelaki itu segera membawa lisa ke pelukannya, menciumi puncak kepala gadis itu.

"A-aku sangat mencintaimu, jung"

"Aku juga sangat mencintaimu, lisa"

Pelukan hangat ini sangat membuat jungkook merasa lebih tenang dari sebelumnya.

Aku ingin terus seperti ini bersamamu lisa.

"Bagaimana dengan jaehyun?" Tanya jungkook sembari melepas pelukannya.

Perfect [Lizkook]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang