Secret 01 - Gue Iqbal

1.3K 91 14
                                    

Duhai pembaca kesayanganku ....

Kalau kamu merasa baik hati dan tidak sombong. Jangan lupa follow dan vote ya sebelum baca 😍😘

Happy reading 😘😘

Lagi ....

Gue hanya bisa memandang diam kanvas lukis depan gue. Bukan hal aneh kalau lukisan gue terasa hidup. Sesuatu yang sudah biasa. Teramat sangat biasa!

Ada yang bilang .... Jika pelukis yang bisa membuat lukisan terasa nyata, maka dia bukan orang sembarangan. Bisa jadi itu benar dan bisa jadi itu salah.

Gimana dengan gue?

Gue emang bukan manusia biasa. Karena gue kembaran Superman. Baah!

Lukisan gue itu bukan hanya terlihat nyata tapi memang nyata. Semua itu karena kehadiran sosok yang memang berada di dalamnya. Serem? Kagak sih! Biasa itu mah.

Kali ini, gue melukis sosok penari ronggeng. Perempuan berkebaya hijau dengan selendang merah tampak nyata dan hidup dalam lukisan. Berbeda dengan gambar, sosok asli penari itu jauh lebih cantik. Dan sosok penari itu tengah berdiri di hadapan gue menjadi objek lukis. 

Bunyi suara ponsel gue meraung-raung berhasil mengalihkan atensi gue.

Damn it, Anjani!

Gadis kesayangan gue yang satu ini emang seneng banget bikin gue jantungan. Jangan lupa nada dering super berisik yang sengaja dipasang khusus buat panggilan dia. Dasar cewek bossy!

Anjani ... gadis yang permintaannya nggak pernah bisa gue tolak maunya apa. Hati dan pikiran gue lemah kalau urusan sama cewek itu. Sialan!

"Bal, lu di mana sih? Udah siang nih, katanya mau jemput."

Dengar?

Nggak ada manis-manisnya mulut Anjani. Beda sama iklan air mineral yang biasa gue minum. Anjani selalu seperti itu. Padahal gue cinta mati sama dia.

"Pake salam mesra ke, belum juga bilang halo, udah kena semprot. Lu kata gue papan setrika, ya?"

Seperti biasa, bukan kalimat sapaan manis yang gue dapat. Melainkan titah yang nggak boleh gue bantah. Kesel? Pasti. Tapi, sekali lagi gue nggak bisa nolak kalau Anjani yang meminta.

"Iya, iya, nggak perlu pake intro bisa nggak sih, Bal? Lu di mana? Udah siang ini," keluh Anjani.

Gadis kesayangan gue ini selalu bikin gue pengen cium deh. Mulutnya itu loh, kalau lagi ngoceh selalu monyong-monyong macam ikan koi. Kan enak kalau gue sosor. Beh! Jadi fiktor kan gue.

"Gue masih di kontrakan, An. Bentar lagi gue jemput lu."

"Kok lu masih di rumah si, Bal? Jangan bilang juga kalau lu juga belum mandi?"

"Gue udah ganteng, An, meski gue belum mandi."

"Ganteng gundulmu! Nggak usah halu siang-siang, buruan jemput gue. Nggak pake lama!"

"Yaelah, An, berapa kali gue bilang, gue itu gondrong bukan gundul."

"Serah gue dong, mulut-mulut gue, kok lu yang sewot?"

Gue hanya bisa buang napas lelah. Melawan Anjani itu selain bikin gue lelah, juga bikin gue kalah. Percuma. Nggak akan menang gue.

Gadis itu selalu aja semau dia sendiri, tapi gue bisa apa? Toh, gue nggak pernah bisa nolak dan nggak akan pernah bisa marah sama dia. Paling bentar aja sih. Abis itu gue sendiri yang nyesel karena udah marah. Melow banget kan gue?

Gue sebel aja kalau inget kelakuan gue yang selalu nggak bisa menang dari Anjani. Harga diri gue, coy. Sebagai laki-laki, gue merasa LLTP --Laki-laki Takut Pacar.

"Suka-suka lu deh. Gue mau mandi dulu."

Sebelum gadis itu makin ngamuk, mending gue mandi kilat dan langsung jemput tuh cewek. Andai aja gue aja punya pintu Doraemon, mungkin gue nggak akan lelah antar jemput Anjani.

Gue juga bisa bawa dia kemana aja tanpa capek, macam Nobita ajak nge-date Shizuka tanpa perlu repot nyetir motor.

Meski gue malas mandi macam Anjani, tapi kalau mau ke kampus atau mau ketemu Anjani, gue pasti mandi karena harus wangi dan bersih. Biar ketek gue bau wangi. Takut Anjani kabur kan kalau gue bau. Padahal dia juga malas mandi.

Kalau jodoh emang ya, nggak akan jauh dari sifat kita. Contoh gue sama Anjani. Kita berdua ini punya satu kesamaan, yaitu malas mandi.

Ya, biarpun gue cuma makan waktu tiga menit buat mandi yang penting kan badan gue basah. Iya, kan? Yang setuju boleh acung jari.

Kalian juga nggak perlu bayangin mandi tiga menit itu kaya apa, cukup gue aja yang tau, kalian nggak usah. Entar kena undang-undang ITE tentang pasal pornografi. Ck. Apaan tuh? Gue juga kagak tau. 

Dalam hidup, hal yang paling nggak gue demen itu sesuatu yang basah. Macam air dan darah. Beda lagi dengan mimpi basah, kalau yang satu itu sih gue demen. Bukan cuma gue aja kali, semua makhluk berjenis kelamin laki-laki pasti juga suka. Ya, kan?

To be continue.

Jangan lupa masukkan reading list, ya.

Next update besok ya, 😚

Forbidden SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang