Alean Eiden. Anak sulung dari keluarga Eiden yang sangat pintar. Selain pintar, alean juga ramah dan baik hati. Di usia nya yang baru menginjak 7 tahun, alean memiliki teman yang banyak dan memiliki segudang prestasi di hampir semua bidang. 'Enak ya jadi alean. periang,baik,rendah hati,pintar,cantik lagi. Ingin rasanya bisa jadi alean' kata salah satu temannya.Alean selalu bisa membuat teman temannya tertawa. Juga selalu menjadi sandaran bagi teman temannya untuk sekedar berbagi cerita atau curhat. Terkadang, alean sering memberikan solusi nya. Alean juga memiliki paras yang sangat sempurna. Hidungnya yang mancung juga mungil, postur tubuhnya yang kurus tidak pendek tapi tidak tinggi, bibir nya yang kecil , dan yang uniknya. Alean memiliki warna kornea mata coklat muda yang sangat terang. Jangan lupakan tentang kulit putih nan mulusnya. Alean sempurna!
Tapi ketika teman temannya mengajak alean bermain , alean selalu menolak. ''Aku ada jam les pulang sekolah. Lain kali aku akan ikut bermain. Aku harus pulang cepat. Duluan ya'' dia selalu saja bilang begitu. Dan jika ada tugas kerja kelompok, alean lebih memilih untuk tidak mengikuti kerja kelompok dan rela mengerjakan nya sendiri. Dan saat pembagian nilai rapot, orang tua alean tidak pernah datang. ''Orang tua ku sibuk bekerja.'' Jawab alean sambil tersenyum ketika ada yang menanyakan perihal orang tuanya. Tidak ada yang curiga dengan keadaan alean. Karena alean benar benar periang seolah baik baik saja. Padahal...
''Bunda,lean belum makan dari pagi. Lean juga tadi sekolah ngga dikasih bekal sama bunda. Lean laper bunda'' rengek lean pada bunda nya. ''Dasar anak gak tau diri! Cari makan sana dijalanan! Harusnya kamu pergi dari rumah ini!'' Bentak ibu nya sambil menampar juga menjambak rambut alean. Alean hanya bisa menangis dan mengurung dirinya di kamar.
''Ayah, lean dapet nilai 80 pelajaran bahasa inggris.'' cerita lean pada ayahnya. ''Seharusnya kamu dapat nilai 100!dasar bodoh!kenapa kamu telat pulang tadi?'' Bentak ayahnya sembari mencambuk alean memakai sabuk yang sangat keras.
Begini lah hidup alean. Kedua orang tua nya selalu menuntut alean untuk berprestasi. Mendapat nilai dibawah 90, alean akan mendapat cambukan. Telat pulang kerumah, alean mendapat tamparan. Kedua orang tua nya selalu berfoya foya dan mabuk mabukan. Alean selalu mendapat luka lebam disekujur tubuhnya. Tapi dia tutupi dengan rambut panjangnya dan selalu berpakaian tertutup.
Sampai pada suatu malam, orang tua alean bertengkar hebat. Alean hanya bisa menutup telinganya sambil menangis di dalam kamarnya. ''Sampai kapan aku bisa bertahan? Tuhan, lean cape. Kenapa ini semua terjadi? Apa lean selalu bandel ke bunda dan ayah?'' Isak lean. Di usia nya yang baru menginjak kelas 1 sd , lean sudah dihadapkan dengan masalah hebat. Lean pun terlelap karena mungkin lelah menangis.
Ini pagi buta. Gadis kecil itu terbangun karena kelaparan. Lean pun beranjak dari kasur nya dan berjalan ke arah dapur. Berharap bunda nya masih memiliki stok roti yang sebenarnya sudah kadaluarsa. Saat lean membuka pintu kamar nya. Begitu terkejut melihat bundanya bersibak darah di bagian perutnya. Bunda nya sudah tidak bernafas. Entah apa yang terjadi tadi malam. Lean langsung mencari ayahnya ke seluruh penjuru rumahnya. Tapi nihil. Tidak ada jejak ayahnya.
Lean kecil yang kepanikan pun lari kerumah tante mira. Rumah tante mira bersebrangan dengan rumahnya.
Jam tangan pemberian temannya lean yang sedang lean pakai menunjukan pukul 03:00 AM. Tapi syukurlah, tante mira sudah bangun dan membukakan pintunya. Lean pun dengan cepat menarik tangan tante mira ke rumah nya. Tante mira kebingungan tapi tetap mengikuti gadis kecil itu. Tante mira terkejut melihat ibunda lean tergeletak dengan luka tusuk diperutnya. Tante mira langsung menelpon polisi dan mengurus semua kejadiannya. Tante mira pulang pergi ke kantor polisi dalam beberapa hari. Untuk menunggu semua nya selesai, lean masih tetap tinggal dirumah nya namun ditemani oleh suami dari tante mira. Lean biasa memanggilnya om ridwan. Hingga pada akhirnya,''Lean sayang, mulai hari ini. Lean tinggal dirumah tante mira dan om ridwan. Lean boleh manggil tante, mamah dan manggil om papah.'' -tante mira
''Bunda sama ayah lean kemana tante? Trus nanti rumah lean gimana?'' -tanya lean kecil
''Bunda lean sudah tinggal di syurga. Ayah lean tinggal di penjara. Rumah lean akan dijual dan uang nya buat lean lanjut sekolah ya sayang.'' - jawab tante mira lembut.
Lean yang masih berumur 7 tahun hanya bisa terdiam lalu memeluk erat tante mira. Sebenci bencinya lean terhadap orang tua nya , lean sangat sayang kepada kedua orang tua nya. Banyak hal yang ingin lean tanya kan kepada tante mira, tapi melihat raut wajah tante mira yang sedang kelelahan, juga lean yang lelah sudah menangis dan tidak bisa tidur beberapa hari kemarin membuat lean mengurung kan niatnya untuk bertanya banyak hal dan secara tidak sadar , lean tertidur dalam pelukan pilu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIT
Teen FictionCinta datang disaat yang tidak bisa diduga dan dengan orang yang tidak seharusnya -Alwan Bertemu denganmu adalah takdir. mencintaimu dibatas kemampuan ku. dan hanya berteman denganmu adalah pilihanku -Alean Aku hanya ingin seperti dulu. Aku,kamu.Kit...