Berubah

302 18 0
                                    

"I..i..ini buat apa zark?"tanya kalvian tiba tiba gugup. Entah apa yang membuat nya sangat gelagapan menatap zark.

"Gua tau lu punya minus yang udah tinggi. Jadi lu gak bisa lepas kacamata lu. Tapi lu gak pantes kalau pake kacamata. Jadi gua beliin lu kontak lens. Lu bisa pake nya?" Zark mendekati kalvian.

"Gua belum pernah pakek yang kayak ginian. Jadi gua gak bisa pake nya." Kalvian kembali menunduk.

"Oh gak bisa ya? Bentar gua panggil zoryn dulu. ZORYNNNNNNNNNN" teriak zark.

Zoryn adalah adik perempuan dari zark. Zark hanya memiliki satu adik dan hanya tinggal dengan adiknya. Kedua orangtua zark sibuk mengurus bisnis di luar negeri. Seharusnya zark lah yang memegang kekuasaan dari bisnis ayahnya itu namun zark memilih untuk melanjutkan dulu pendidikannya sampai ia merasa sudah siap untuk memimpin perusahaan bisnis besar milik kedua orang tuanya itu.

"Apa bang?" Zoryn memasuki ruangan dance itu.

"Lu kan biasa pake lensa. Tolongin temen gua pake." Ucap zark menunjuk kalvian menggunakan dagu nya.

Tak banyak bicara, zoryn mendekati kalvian dan mengambil kontak lens yang dipegang kalvian tanpa ijin.

"Bang kalvin, duduk dong. Gua nyadar kok gua pendek." Ucap zoryn menengadah. Memang di smp nya, zoryn terbilang tinggi untuk ukuran siswi smp namun KALVIAN KAN KELAS X , ZORYN KELAS VIII.

"Nama dia kalvian bukan kalvin" ketus zark

"Sama aja." Ucap zoryn sembari menatap zark datar.

Kalvian hanya berjongkok, tidak duduk seperti titah zoryn. Tapi sama saja. Kalvian menatap langit langit ruangan dance itu. Ia sangat yakin jika pemakaian kontak lensa pada matanya itu akan gagal. Secara kalvian tidak pernah memakai hal sejenis itu.

"Jangan ngedip ya bang , bahaya." -zoryn

"Gua usahain" -kalvian

Zoryn sibuk memasangkan kontak lens pada mata kalvian yang berukuran sedikit lebih kecil dari orang biasanya tapi kalvian tidak sipit.

"Udah bang, mata nya jangan dikucek dulu" ucap zoryn sambil menahan tangan kalvian yang hendak mengucek matanya lagi padahal mata kalvian sudah memerah.

"Diemin mata lu. Jangan dulu ngedip." Ucap zark sambil mendekati kalvian.
"Coba lu liat ke depan lu dan baca ini." Ucap zark lagi.

Kalvian mencoba menutup matanya lalu membuka matanya kembali. Ia melihat pantulan dirinya di ruangan penuh kaca itu. Efek pemakaian kontak lens dimatanya memang terlihat buruk karena mata kalvian menjadi sangat merah. Namun efek lainnya juga adalah kelopak mata kalvian menjadi sedikit terangkat. Membuat mata kalvian terlihat sedikit lebih besar. Kalvian pun mengambil kertas yang diberikan zark dan membacanya.

"Gua berjanji untuk tidak bulak balik perpustakaan dan gak lagi baca buku. Gua akan ikut ekstrakulikuler futsal bareng zark." Ucap kalvian lantang membaca surat itu. Penglihatannya lebih jelas dari sebelumnya.

"Janji adalah janji. Lu harus tepatin janji lu." Zark sambil merangkul sahabat nya itu.

"Gua akan berusaha tapi gua gak bisa janji. Maaf" kalvian kembali menunduk.

"Gak apa apa, itu udah bagus. Nah sekarang berhenti pake kacamata,ok? Inget, setiap tidur lu lepas lens nya. Setiap sekolah bawa cairannya. Tetesin setiap istirahat ke 2. Gua gak mau liat lu pusing pake kacamata lagi. Gua gak mau liat kacamata lu patah lagi. Gua gak mau liat lu kesusahan makan yang panas gara gara kacamata. Jangan ada lagi kacamata. Kalau lu mau lens lagi, gua punya banyak." Ucap zark panjang lebar.

"Thanks zark. Lu baik banget sama gua." Ucap kalvian bangkit berdiri dan membantu zark berdiri.

"Yoi, siap buat besok?" Tangan kanan zark terangkat keatas mengajak kalvian 'hi five'

"Of course" tangan kiri kalvian menepuk tangan kanan zark yang sama sama terangkat ke langit. Mereka pun keluar dari ruangan dance, meninggalkan kotak hitam itu dan zoryn yang tiba tiba ingin berlatih dance.

Zark mengantar kalvian ke basement hingga ke depan mobil kalvian. Ada sesuatu yang ingin zark sampaikan sedari tadi tapi ia lupa. Namun saat mobil kalvian perlahan sudah maju. Zark baru ingat, lantas ia pun berlari mengejar mobil kalvian dan berteriak.

"Kalvian, stop! Berhenti! Woe bangsat! Berhenti!" Ucap zark menggedor mobil kalvian dari belakang. Mobil kalvian mengerem seketika. Kalvian pun tergesa gesa keluar dari mobilnya.

"Ada apa zark?" Tanya kalvian melihat zark bercucuran keringat

"Gan .. hh .. ti .. hh nah..mah luhh heuhh" racau zark tak jelas sambil memegang lututnya. Nafasnya memburu membuat suaranya tak jelas

"Ulangi coba, gak jelas" ucap kalvian enteng.

Zark mengambil nafas dalam dalam. Lalu mengusap keringat di dahi nya.

"Mulai sekarang, lu bukan lagi kalvian si kutu buku yang cupu." -zark

"Lah trus gua siapa?" -kalvian

"Mulai sekarang lu adalah Alvin yang jago main futsal." -zark

°°°

FRIENDSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang