your eyes

332 15 0
                                    

Matahari mulai menyinari pepohonan rindang, para siswa dan siswi berhamburan keluar kelas untuk mengikuti upacara. Seperti biasa, alean menggunakan topi nya tergesa gesa lalu berlari ke lapangan karena jarak dari kelasnya ke lapangan lumayan jauh. Tepat didepan kelas yang alean tidak tahu itu kelas apa , tak sengaja ia menabrak seseorang. Membuat seseorang yang ia tabrak tersungkur kebelakang namun tidak terjatuh. Alean pun meminta maaf lalu menatap siapa yang ia tabrak.

"Maaf, alean gak sengaja. Ada yang luka kah?" Ucap alean menatap intens mata orang yang tadi ia tabrak. Ia mengingat siapa orang ini dan ya! Orang ini adalah orang yang mengantarkannya ke kelasnya saat pertama alean masuk sekolah ini. Tapi alean lupa siapa namanya.

"Gua gpp, yuk buruan ke lapang. Ntar kena marah pak gundar kalau lama lama disini" lelaki itu menarik lengan alean lalu berlari kearah lapangan. Alean menyeimbangkan langkah berlarinya dengan orang itu lalu...

'Bukankah ia yang mengantarku ke kelas waktu itu? Tapi yang disebelahku badannya berbeda jauh dengan lelaki yang mengantarku ke kelas waktu itu. Dan juga lelaki tersebut berkacamata dan yang kini menggenggam tanganku tidak berkacamata. Sebenarnya , siapa lelaki misterius ini?' Tanya alean dalam hati.

Setelah bergegas ke lapangan tepat waktu bersama pria yang ia tidak kenali, alean langsung berlari masuk barisan untuk mengikuti upacara. Upacara kali ini berlangsung cepat dan seperti biasa ada informasi yang akan disampaikan oleh beberapa guru. Saat itu pak gundar menaiki mimbar upacara. Para siswa dan siswi berlomba lomba memanjangkan leher karena biasanya informasi dari guru kurikulum adalah informasi yang penting, dan pak gundar merupakan salah satu guru kurikulum!

"Anak anak, bapak minta perhatiannya sebentar untuk menyampaikan beberapa poin penting. Diantaranya sekolah kita masuk kedalam sekolah terbaik 2018."

Berita tersebut mendapat bermacam macam tanggapan dari siswa. Ada siswa yang bertepuk tangan dengan keras, ada yang menanyakan ulang apa yang diucapkan pak gundar, ada yang sedikit berjongkok karena lelah berdiri, ada juga yang hanya diam menunggu kelanjutan dari berita tersebut.

"Selanjutnya minggu depan akan ada pertandingan sepakbola dan basket antara sekolah kita dengan beberapa sekolah tetangga. Jadi kepada seluruh siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola dan basket diwajibkan untuk berlatih setiap hari sepulang sekolah dimulai dari hari ini."

"Terakhir, mungkin ini yang di harapkan para siswa , dengarkan baik baik karena tidak akan bapak ulang. Dikarenakan minggu depan sekolah kita akan ikut pertandingan. Waktu pembelajaran akan dijadikan setengah hari agar kita semua bisa berangkat menyaksikan dan menyuport tim sepakbola dan basket yang bertanding." -pak gundar

Poin terakhir dari pemberitahuan yang disampaikan oleh pak gundar benar benar mengundang sorak bahagia dari semua siswa. Setelah menyampaikan hal tersebut, siswa pun diperbolehkan memasuki kelasnya kembali masing masing.

Alean pun melangkah malas ke kelasnya. Ia pun duduk dibangkunya lalu menyilang kedua tangannya diatas meja lalu menempatkan kepalanya. Entahlah, saat ini alean merasa kacau sekali padahal tidak terjadi apa apa. Ia merasa kehilangan, merasa kosong, merasa sendirian. Ia merindukan kedua orang tuanya. Sekelibat kenangan ketika kedua orangtuanya menyiksa alean. Tapi hati kecil alean berpendapat bahwa apa yang dilakukan kedua orang tuanya adalah bentuk perhatian mereka terhadap alean.

Tidak terasa alean menetes kan air matanya. Selain merindukan kedua orang tuanya, ia juga merasakan sekelilingnya berputar-putar. Alean merasakan pusing berat melandanya. Alean pun merubah posisinya menjadi duduk tegak sambil memegang dahinya. Ia ingin pergi ke uks tapi untuk berdiri saja sudah tidak mampu. Alean pun mengepalkan tangannya, menahan nyeri di kepalanya, lalu dengan sekuat tenaga ia berdiri.

FRIENDSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang