Meet evîl

268 13 0
                                    


Alean povs

Aku terbangun di tengah malam -- actually, dini hari. Aku terbangun jam 3 pagi dalam keadaan dada sesak dan nafas yang tersenggal senggal. Hawa yang dingin terasa membalut di sekujur tubuhku. Aku melihat kearah kiri ku. Pintu jendela kamarku -- I mean kamar alwan terbuka lebar.

Aku mengambil nafas dalam dalam lalu mengambil langkah untuk menutup kembali jendela. Setelah mengunci jendela dan menutup kembali dengan tirai, aku memastikan jendela benar benar tertutup rapat. Aku juga memastikan AC di ruangan itu dalam keadaan off

Tenggorokan ku terasa kering saat hendak kembali berbaring dikasur. Aku memaksakan melangkah turun ke bawah untuk mengambil sedikit air mineral di dapur. Aku pun berjalan malas saat menuruni satu persatu tangga sambil menjaga mataku untuk tetap terbuka. Cukup sudah aku terlalu sering terjatuh dari tangga di pagi buta seperti ini.

Sampai pada anak tangga terakhir, aku mendengar suara tv di ruang tengah masih menyala. Aku berniat untuk membiarkan saja karena aku masih ingin tidur dan turun kedapur hanya untuk minum. Tapi sudahlah, aku lebih baik mematikan tv diruang tengah dahulu lalu ke dapur untuk minum air.

Aku melihat alwan sedang terbaring di sofa dan membelakangi ku. Apa dia sudah tidur? Atau masih menonton film twilight:New moon yang masih berputar di tv? Jika dia masih terjaga, mengapa lampu ruang tengah dimatikan?

Aku memberanikan membuka suara

"Alwan?" Kata ku sembari mendekat kearahnya.

"Hmmm?" Jawabnya. Dia tidur atau tidak sih? Dia masih membelakangiku

"Alwann" kali ini aku sedikit memegang punggungnya.

"Apaaaaa leannn sayangg" alwan kini menatapku dengan ekspresi 'langganan' dia. Really really flat.

"Belum tidur?" tanyaku mencairkan suasana super awkard

"Keliatannya?" Kurang singkat bang:(

"Ohh" jawabku. Setelah itu? Awkard.

Aku pun kembali berjalan menuju dapur. Mengambil satu gelas panjang di rak lalu membuka kulkas. Aku ingin meminum air dingin. Setelah menuangkan botol besar berisi air dingin ke gelas, aku langsung meneguk nya sampai habis. Ku simpan gelas di wastafel lalu menutup kulkas. Aku kembali ke kamar dengan langkah cepat. Rasa kantuk ku sudah sangat terasa.

Baru saja ku memasuki kamar kembali, aku sudah melihat alwan sedang duduk di sofa sambil memainkan handphone nya. Aneh, menit tadi dia masih menonton tv di lantai bawah, kini sudah berada dalam kamar dengan sekejap. Dasar pemilik muka datar.

Kehadiran alwan dalam kamar tidak mempengaruhi ku untuk kembali tidur. Namun ketika aku sedang duduk di kasur.

"Gua tau lu pacaran ama kalvian." Dia berkata sambil menatapku. Kali ini aku bisa melihat raut marah(?) di wajahnya.

"Hmm iya, emang kenapa? Gak boleh?" Jawab ku ketus dengan rolling eyes

"Lu mau sama si kutu buku yang kuno gitu?" Tanya alwan dengan nada memojokan kalvian

"I don't care." Jawab ku sambil mengambil handphone di meja sebelah kasur

"Gua gak suka sama dia." Dia mengucapkan hal itu begitu saja dengan wajah yang murung.

"Kan alwan cowo, yakali alwan suka sama alvin. Apa jangan jangan alwan suka sesama jenis?" Tanyaku membelokan kata kata nya yang simpang siur

"Bukan itu, gua gak suka lu pacaran sama dia. Jelas?"

Oh , gosh.
Apa lagi ini?
Jadi benar, cinta datang terlambat.

°°°

Ini masih flashback gais. Ini masih cerita pas awal react alwan pas tau alean pacaran ama kalvian. Buat kalian yang bingung kenapa ada alvin kenapa ada kalvian. So , jadi alvin itu adalah kalvian. Kalvian ini sering dipanggil alvin atau kalvin.

Jangan bingung lagi ya. Dan, kenapa awtor gak ngeliatin scene alean dijedor alvin? Eittss sabar dund:v karena part selanjutnya adalah part dimana alean dijedor kalvian. Stay tross yak:')

Btw ini partnya dikit amat yak:v

FRIENDSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang