chapter 1

1.2K 68 0
                                    

.
.
.
Haruno Sakura melangkah melewati koridor sekolahnya, Konoha High School dengan pandangan yang buram tertutup air mata dan kepala menunduk. Rambut merah mudanya jatuh, membingkai wajahnya yang cantik dan lugu. Langkah kaki Sakura terseret-seret, dan gadis itu sedikitpun tidak berfikir akan menghapus air matanya yang jatuh berderaian.
Ah, Sakura bodoh. Dia seharusnya sudah tahu akan berakhir begini. Suratnya dijatuhkan, diinjak dengan kesal. Seharusnya Sakura sudah paham, dan memilih berlapang dada akan penolakan-penolakan yang dikirim Sasuke pada coklat dan bekal-bekalnya. Tapi faktanya, Sakura tak bisa terbiasa.
Sakura memang menyukai pemuda itu, Uchiha Sasuke. Tampan, tinggi menjulang dan begitu populer. Banyak anak-anak seangkatan dan adik kelas seperti Sakura ingin memilikinya. Dan sama seperti mereka, Sakura berfikir kalau dengan menjadi Secret admirer, mampu melunakkan hati cowok dingin itu.
Sakura menghela nafas, berhenti melangkah, lalu tergesa menghapus air matanya. Diam-diam berfikir optimis kalau Sasuke mungkin sedang punya mood yang buruk. Sakura berusaha menepis sakit hatinya, tersenyum dan mengangkat muka.
Dan saat itulah, pandangan matanya bertemu Sasuke.
Sakura terperangah, mencengkram erat-erat tali tas punggungnya sementara sosok tampan itu balik menatapnya datar. Sakura memaksakan tersenyum lebar.
"Ano..Uchiha-senpai." Sakura menghela nafas, melihat Sasuke masih membatu ditempat, dengan seragam Basket Konoha SHS dan keringat dileher dan puncak kepalanya, menjelaskan kalau Sasuke baru saja melalui sebuah pertandingan.
"Hn."
"Ano, Uchiha-senpai habis bertanding basket?" tanya Sakura sambil menghapus sisa air matanya. Ia berusaha tampak baik-baik saja, walau dimata Sasuke kini Sakura tampak sedemikian ringkih.
"Hn."
"Uchiha-senpai haus?" Sakura menyodorkan tumblernya dengan sorot tulus "Minum punyaku, Uchiha-senpai."
"Tidak." Sasuke menjawab dingin sekali "Sakura..."
Deg.
Sakura tak salah dengar? Sasuke menyebut nama kecilnya?
"I..iya?"
"Aku berterimakasih kalau kau berhenti menyelipkan coklat dan surat dilokerku." Sasuke berkata tajam dan sinis "Kau menggangguku. Minggirlah dari tengah jalan, Sakura!"
Sakura terperangah, terkejut ia menempelkan dirinya ditembok, memberi Sasuke akses jalan selebar-lebarnya.
Sasuke pergi tanpa menoleh kepadanya lagi. Datar dan enggan tersenyum menyapa cengiran hangat dan lebar Sakura. Ditempatnya, Sakura mematung. Begitu sakit hati sampai air matapun tak cukup menggambarkannya.
.
.
❄❄❄
.
.
"Sakura-chan!"
Sakura tak perlu menoleh untuk mencari tahu siapa yang memanggilnya seperti itu. Suara usil, dan dekapan mengagetkan dari belakang sudah menjawab pertanyaannya.
"Naruto! Jangan peluk-peluk! Kya~~ Aku laporkan Hinata mati kau!!" tuntut Sakura galak. Naruto nyengir, menarik tangan Sakura supaya lekas sampai ke lapangan sekolah.
"Eh, kenapa?"
"Ada yang seru lho, Sakura-chan!" Naruto menunjuk tiga orang yang sedang berdiri ditengah lapangan basket, dimana para perempuan mengitari sisi lapangan dengan histeris. Sakura menggigit bibir, apa-apaan ini?
Ditengah lapangan, sosok khas itu-Sasuke-,sedang berhadap-hadapan dengan Haruno Sasori, kakaknya, dan Sai, sahabat karibnya sama seperti Naruto. Sebuah bola basket orange memantul-mantul tak jauh dari mereka.
"Apa-apaan ini, Naruto?!"
"Sasuke menantang Sai dan Sasori bermain basket." jelas Naruto, tak sadar wajah Sakura sudah berubah "Dan Sasuke menang"
"Ada masalah apa?"
"Aku juga tak tahu, Sakura-chan." Naruto menoleh ketika terdengar pekikan Sakura "Eh?"
"Oniichan!" Sakura berlari, membelah keramaian saat melihat Sasuke berangsek maju memukul Sasori sampai jatuh. Sai maju hendak menghadang Sasuke, tapi ia kalah cepat saat tangan Sasuke sudah menghantam mukanya.
"Sakura! Jangan kesini!" Sai lengah melihat Sakura datang dari sudut lapangan dan berlutut disamping sang kakak. Gerakan Sai dan Sasuke berhenti melihat mata hijau itu menangis tanpa henti.
"Niichan, ada apa?" Sakura menghapus darah didekat bibir Sasori. Lalu tatapnnya beralih ke Sasuke yang memandangnya datar.
"Ada apa sebenarnya, Sai? Sasuke?!" Sakura bahkan sampai lupa memanggil Sasuke dengan sopan. Ia meringis melihat tatapan tajam dari Sasuke."Ada masalah apa?!"
"Bukan apa-apa, Sakura." Sai menjelaskan. Tetapi Sakura bergeming.
"Kenapa Sasuke pukul oniichan?!" Sasuke terhenyak melihat mata emerald itu menatapnya marah, bukan seperti Sakura "Kenapa, Sasuke! Jawab!"
"Hn." Sasuke memandang Sakura datar,"Karena kau."
Sakura terperangah "Aku?"
Karena aku?
.
.
❄❄❄
.
.
.

Cinta Dan PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang