HARI KE-6
PUKUL 09:00 WIB
Kediaman Saracha Indica Maheswari
Hari ini adalah hari pernikahan Acha temannya Zee dan juga Ezra. Semua teman sekolah diundangnya. Pestanya diadakan di taman dan sangat meriah. Para tamu telah berdatangan, demikian juga Zee, Bica dan Vira datang bersamaan.
Sedangkan Ezra dan kawan-kawannya bawa pasangan masing-masing. Acara berlangsung dengan Khidmat..Zee dan temannya tidak melihat keberadaan Ezra dan temannya..setelah acara selesai dan makan-makan mereka saling beradu pandang..Ezra menatap Zee tanpa berkedip karena penampilan Zee sangat menawan, bahkan teman Ezra dan para tamu pria pun terpesona dibuatnya.
Zee merasa risih dengan tatapan para pria kepadanya.mungkin karena bahunya yang terbuka,dengan rambut yang disanggul ke atas tapi menjuntai sedikit ke bawah tanpa menutupi leher jenjang yang terlihat bersih dan mengkilat..kulit cokelatnya begitu bersinar ketika sinar mentari singgah disana berpadu padan sempurna dengan mini dressnya yang berwarna putih gading. Kesan gadis eksotis khas Indonesia yang seksi dan memukau.
Zee akhinya pergi menghindar mencari tempat menyendiri untuk menikmati makanannya. Zee berada diatas balkon yang merupakan bagian dari rumah Acha menghadap ke taman sambil menikmati makanannya dan melihat semua orang dibawah yang sedang berdansa., tanpa disadarinya seseorang memantau dari bawah dan berniat untuk mendatanginya.
Zee yang telah selesai makan beranjak akan turun ke bawah tetapi saat akan menuruni tangga samping terlihat seseorang datang dari bawah dan mereka berpapasan
"Aku ingin bicara"
"Mau bicara apalagi? Kau dan aku tak ada kaitan apa pun dan tidak ada yang perlu dibicarakan"
"Please.." cegahnya saat zee melangkahkan kakinya menuruni 1 anak tangga lagi..dengan tatapan memohon namun Zee tidak balas menatapnya
"10 menit"
"20 menit"
"5 menit dan katakan sekarang!" tegas Zee
"10 menit deal" ucap Ezra yang setengah menarik paksa lengan Zee yang membuat gadis itu terpaksa menaiki tangga lagi ke atas. Mereka memasuki ruang santai keluarga, karena semua orang sibuk di bawah maka rumah Acha sepi tanpa penghuni adapun kesibukkan dari arah dapur tidak berada di tingkat atas
"Aku minta maaf atas keputusanku itu"
"Jika penjahat bisa minta maaf buat apa panggil polisi..itukan kata F4"
"That memo is from you?" ucap Ezra saat mengingat sesuatu yang mengusiknya dari dulu tapi tidak pernah diungkapnya
Zee teringat memo yang ditulisnya dulu sebagai ancaman buat Ezra"Kau pikir saja sendiri" jawabnya ketus
"Akhirnya loe datang juga..itu buku Ezra, katanya loe minta tanggung jawab atas hilangnya buku loe dan sebagai gantinya dia berikan itu buat .."
" Udah punya buku kenapa pinjam buku gue"
"Lupa bawa kemarin..pas ada soal bu guru gak boleh 1 buku berdua harus pakai buku masing-masing jadi karena buku loe ada di gue jadi gue pinjamin sementara ke dia"
Karena sudah terlanjur sakit hati dibentak Ezra waktu itu..Zee mengembalikan buku tersebut dengan secarik memo yang tertulis ancaman didalamnya "JANGAN PERNAH GANGGU AKU LAGI". Buku tersebut diletakkannya didalam laci meja Ezra pada saat ruangan kosong. Sejak saat itu Ezra menghindari Zee.
"You are so arogant Zee..dulu maupun sekarang. Asal kau tahu aku memberikan saham tersebut karena menyangkut keluargaku terutama ibuku dan masalah yang dulu..karena kau .. aku harus melibatkan orang lain" ucap Ezra dengan tatapan galau
Sejenak Zee berpikir bahwa Ezra menyelamatkan keluarganya dengan saham itu tapi.. masa lalu ..untuk apa dibahasnya
"Untuk apa hingga kau melibatkan orang lain..hanya untuk membuatku cemburu?" tebak Zee asal yang langsung membahas masa lalu namun sedetik kemudian dia merutuki dirinya sendiri karena jawabannya itu ternyata membuat senyum merekah di bibir Ezra mendengar ucapannya
"Kau pikir itu sepele hah!!" Ezra tidak suka dengan raut wajah Zee seolah menyepelekan dirinya meski bibirnya mengulas senyum
"Bukan kah itu mudah untukmu..you are playing it well... so easy right"
"Menjalin hubungan dengan seseorang tetapi hati dan pikiran milik orang lain, mungkin mudah bagi seorang player but i'm not Zee!!" ucap ezra tegas menyalang menatap Zee yang kini sedikit terperangah
Zee mendesis"Itu salahmu..mengapa kau menjadikan aku objek dari kesalahanmu" ucapnya dan menyunggingkan senyum ..menatap hampa ke arah depan
Ezra berjalan mendekat tepat disebelah Zee dengan posisi berlawanan arah..
"Memo yang kau tulis 13 tahun yang lalu itu menjatuhkan harga diriku, apakah kau ingin aku menyembah dan bersujud walaupun sudah mengerti arti memo itu. Kau munafik .. kau menyukaiku tapi kau....tidak ingin mengakuinya dan membatasi jalanku" Teriak Ezra lantang dihadapan Zee meski perempuan itu tidak merespon teriakkan dari mulut lelaki ini
Namun cukup membuat Zee terperangah dan menoleh ke kiri dan kanan karena takut ada yang mendengar atau melihat adegan seperti ini..sungguh memalukan untuk seorang perempuan yang seperti sedang dimarahi oleh seorang lelaki yang tidak ada status apa pun diantara mereka
Zee mundur ke belakang sedikit lalu menggeser tubuhnya tepat berada di hadapan Ezra"Jika aku munafik lalu kau apa..hmmm.. Moyangnya munafik..kepala sukunya munafik..The leader of Hypocritor.. 10 menit..sudah cukup.. Hanya ini yang ingin kau jelaskan ..aku harus pergi..karena aku masih ada urusan lain" tegas Zee
dan saat akan melangkah pergi dia menoleh lagi dan menatap ezra. Keduanya pun saling bertatapan, Zee ingin melihat kebenaran dari mata Ezra..apakah dia mengatakannya dengan sungguh-sungguh. Tetapi rasa itu segera ditepisnya dan dia pun berhenti dan kembali ke posisi semula
"Kesalahan yang kau buat itu bukan kah kau sangat menikmatinya" Zee tersenyum sinis
Tetapi dibalas Ezra dengan tatapan sedih dan rindu, Zee yang merasa atmosfer di ruangan yang terbuka ini rasanya tak nyaman akhirnya berpaling akan melangkah pergi tapi dengan cepat ..pinggang Zee ditarik oleh Ezra dan berputar tepat ke arahnya masuk dalam pelukkannya..
Untuk sesaat Zee terdiam tanpa meronta tanpa mengumpat..emosi dalam dirinya terpacu..ada rasa sedih dan senang sekaligus..terlebih saat Ezra merengkuh punggung dan pinggangnya dengan kedua tangannya.
Zee merasakan sesak di dadanya tangan hangat seorang lelaki baru ini dia biarkan untuk menyentuh tubuhnya..aroma maskulin yang menyengat tepat di indera penciumannya..sangat khas lelaki..baru ini sedekat dengan lelaki
Sapuan hangat deru nafas Ezra menyapu tengkuk dan bahunya. Zee terlena untuk sesaat namun ingin segera menghindar saat bibir Ezra mengecup lembut tengkuknya..dia tidak ingin berharap akan sesuatu yang mustahil
" Kumohon jangan bergerak..aku merindukanmu..aku sangat merindukanmu..andai bisa kuulang dari awal aku tidak akan sebodoh itu" lirih Ezra sembari memeluk dan menikmati aroma parfum di leher zee...sesekali mengendus dan mengecupnya..ingin menyimpan aroma ini dalam ingatannya ..dan pelukan ini adalah sentuhan yang terlalu intim antara mereka berdua. Dan tanpa sadar tangan Zee pun bergerak naik ke atas..membalas pelukkan itu dan Ezra semakin erat memeluknya.
😆😆😇😇😁😁
Mencoba sedikit romantis
Enjoy the Story
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Ini Cinta
ActionEzra Pradipa Syahreza lelaki yang sangat di benci oleh zinnia elegans quenby (zee). Perkenalan mereka berawal dari sang teman yang berniat menjodohkan, alhasil bukan hubungan baik yang tercipta tetapi membuat mereka saling membenci karena keegoisan...