PUPUS HARAPAN

1.3K 50 6
                                    

Karena sibuk dengan urusan kantor..Ezra melupakan Zee sejenak karena dipikirnya sisa 2 hari lagi dan hari terakhir dia ingin menghentikan Zee yang akan kembali lagi ke Amerika.

"Jadi udah lama bokap loe kenal dengan zee?"

"Iyalah ..udah sejak 5 tahun yang lalu...ternyata bokap dulu yang akrab dengan Zee"

"Terus..Vania..udah fix?"

Ezra tersenyum menatap temannya itu..dan mengangguk bahwa dia sudah yakin akan meninggalkan Vania meski dengan semua yang telah terjadi diantara mereka lagi pula Vania tidak hamil dan masih bisa menikah dengan pria yang akan dicintainya kelak.

Ezra bukan pengecut yang tak ingin bertanggungjawab tapi dia lebih pengecut lagi jika tidak berani untuk memilih kehidupan mana yang dia inginkan. Ciuman Zee kemarin sudah membuktikan bahwa ada cinta juga dihati gadis itu. Dan Ezra tidak ingin mengabaikan cinta Zee padanya.

Namun apa daya seseorang yang berharap dengan keyakinan tinggi tentang apa yang dirasa,tentang apa yang telah dilalui meski singkat tetapi misteri cintanya ini harus terungkap walaupun pahit dirasakan

Ezra mengambil ponselnya..dengan yakin menelpon seseorang

"Halo..ka..Zee lagi ada dimana?" tanya Ezra lewat Via telpon pada Arka adik Zee karena dia susah menghubungi Zee untuk mengajak bertemu kembali

".................."

"Apa?! katanya 10 hari..dan ini baru hari ke sepuluh" teriak Ezra yang kaget karena Arka mengatakan bahwa Zee telah pergi ke Amerika 2 hari yang lalu sedangkan hari itu dia sempat bertemu dan mengukir kisah mereka meski hanya beberapa menit.

".............."

Ezra memejamkan matanya dan duduk terhempas di kursi..segala penyesalan terus berkelana dalam otaknya.

Seandainya dia tahu hari itu hari yang terakhir..hari itu dimana dia dan Zee bisa saling melengkapi. Dia pasti akan menahan Zee ..mengurungnya untuk dimiliki selamanya.

"Zra..ada apa Zra..." tanya Fajrin dan Gilang dengan cemas melihat keterpurukkan Ezra dihadapan mereka

Ezra mendesis..tertawa miris"ohhh..ternyata aku tidak peka" gumamnya sambil membuka matanya perlahan dan ..

"aaaaaaaaaakh..."

Meluluh lantahkan semua barang yang ada didepannya bahkan kursi dan meja tempat makan tersebut patah semua akibat ulahnya.

Semua mata para pengunjung beralih padanya..siaga..seakan dia adalah orang gila yang mengamum dan Farel mencoba menenangkan kepanikan si pemilik tempat makan tersebut serta orang-orang sekitar. Membiarkan sang teman melepaskan seluruh penatnya.

Setelah puas mengamuk Ezra berlari pergi dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi..tidak satu pun temannya bisa menghalangi dia pergi dan saat mengikutinya Ezra telah hilang dari pandangan mata mereka.

Setelah beberapa menit perjalanan yang mulus tanpa hambatan sampailah dia di depan pinggiran pantai dengan berdiam diri terus melangkah menyusuri tepian pantai, debur ombak dan sapuan angin yang menyentuh kulitnya tak berarti baginya..Ezra terus berjalan berlawanan dengan arah angin.

HAMPA, KESAL DAN AMARAH ...

SELURUHNYA ADA DIBENAKKU...

TANDAI SEKETIKA ...

HATI YANG TAK TERBALAS...

OLEH CINTAMU...

KU INGIN MARAH.....MELAMPIASKAN....

TAPI KU HANYALAH SENDIRI DISINI...

INGIN KU TUNJUKKAN ...

PADA SIAPA SAJA YANG ADA..

BAHWA HATIKU...

KECEWA...

(BCL/Kecewa)

"Pergi..pergilah..tindakanmu ini mencerminkan bahwa kau memang tak pantas untukku zee"

To be Continue...

Terima kasih sudah membaca

Jika ada masukkan tolong berikan komentar karena penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
😊😊😊😊

Apakah Ini CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang