Tak terasa hari sudah menjelang malam, kulihat jam di tanganku menunjukan pukul 6 malam. Mata ini melirik ke semua orang sudah mulai kelelahan juga kelaparan, aku berdiri lalu berjalan menuju ke arah kardus makanan lalu mengambil satu bungkus besar roti tawar dan beberapa gelas air mineral.
"Guys kalian pasti lapar. Nih kalian makan dulu," ucapku. Seketika semua orang berkumpul membuat lingkaran, akupun mulai membagikan makanan kepada mereka.
Setelah memastikan semua mendapat jatah akupun duduk bersama mereka, akan tetapi aku tidak ikut makan. Melihat aku tidak makan, mengundang rasa penasaran Ruth untuk bertanya.
"Zal, lo kok gak ikut makan?"
"Nggk Uthe, gue masih kenyang. Lagian gue masih ada kok sandwich yang tadi pagi di kasih mamah ke gue. Jadi tenang aja," jelasku. Ruth pun mengangguk kemudian melanjutkan makannya kembali.
oooOooo
Malam terus berlalu, suasana kelas mulai gelap karena cahaya matahari telah lelah untuk bersinar lagi. Aku dan yang lain masih sibuk membersihkan sisa makan kami.
"Guys!" suara Ridwan membuat kami menghentikan kegiatan untuk sesaat.
"Hari ini kita istirahat di sini yah, dan buat sementara kita gunain lilin ini dulu sebab kalo kita pake lampu takutnya malah ngundang zombie yang di luar," jelas Ridwan. Kamipun melanjutkan kembali kegiatan kami.
.
.
.
Jam di tanganku sudah menunjukan pukul 7 malam, malam ini sangat lah berbeda dengan kemarin di mana aku masih bisa tidur di ranjangku yang nyaman. kutatap semua teman temanku, sebagian dari mereka sudah tertidur dengan tas sebagai bantalnya, yang tersisa hanya Ridwan, Devin, Alif juga Malvin dan fauzan yang masih berjaga. akupun menghampiri mereka."Loh, Zalfa. Kok lo belum tidur," ucap Ridwan kaget melihatku berdiri disampingnya.
"Gue gak bisa tidur nih, gue boleh ikut jaga sama kalian gak?" tanyaku pada Ridwan dan yang lain.
"Boleh-boleh aja, asal kalo ngantuk jangan dipaksain yah," ucap Bastian.
"Tenang aja gue sering gadang kok," ucapku menyombongkan diri.
"Lah kok sering gadang, lo kan jomblo." ucapan Bastian seketika membuat Ridwan dan yang lainnya tertawa
"Jangan salah, jomblo-jomblo gini banyak yang chat tau," ucapku. Kami kembali tertawa, untuk sementara rasa resah dan rasa takut di hati kami masing-masing sedikit memudar. Kami berjaga hingga pagi dan tidak ada yg membahayakan sama sekali.
oooOooo
Pagi hari setelah membagikan sarapan untuk teman-teman, akupun berniat untuk tidur sebentar karena semalaman aku, Ridwan dan yang lain tidak tidur. Kusandarkan tubuhku ke dinding dan tidur dalam posisi duduk.
Setelah tidur sekitar 1 jam aku pun terbangun, kulihat teman-temanku sedang sibuk dengan diri mereka masing-masing. Kutatap sekeliling hingga tiba-tiba mataku tertuju pada pundak kiriku, kudapati kepala seorang pria sedang menyandar di pundakku.
"Dinda, siapa yang di sebelahku ini," tanyaku pada Dinda yang ada disebelah kananku. Dinda menoleh ke arahku.
"Oh ini... Dia kak ridwan, tadi dia bilang ngantuk katanya terus duduk disampingnya kak Zalfa," ucap dinda. Akupun kembali menatap ke arah kepala yang ada dipundakku.
"Ridwan sepertinya sangat kelelahan lebih baik aku tidak mengganggu nya dulu," ucapku sambil tersenyum.
.
.
.
Setelah beberapa saat akhirnya Ridwan terbangun lalu melanjutkan kembali tugas menjaga pintu. aku ikut berdiri tapi aku ke arah yang berbeda, yaitu menuju arah Alif yang sedari tadi sangat sibuk dengan laptopnya."Alif," ucapku sambil menepuk pundaknya. Seketika Alif langsung menutup laptopnya.
"Eh Zalfa hehehe ada apa Zal?"
"Lif lo kok aneh banget sih sekarang. Ada apa? coba cerita ke gue," ucap ku tapi Alif tetap saja tidak mau bicara. Akhirnya akupun pergi meninggalkannya dan menuju ke arah Wanda yang sedari tadi sedang sibuk merapihkan makanan.
"Wanda kamu lagi apa?" tanyaku.
"Ada apa?" tanyaku lagi.
"Kak sepertinya makanan kita gak cukup buat 3 hari ke depan. Hanya tersisa buat nanti malam aja itu pun gak akan kebagian semua nya," ucap Wanda berbisik padaku. Untuk sesaat aku terdiam, memikirkan cara untuk mendapatkan makanan tambahan untuk beberapa hari ke depan, aku terus berpikir keras hingga akhirnya sebuah ide muncul di kepalaku. Ting!
"Guys, gue ada berita buruk buat kalian," ucapku. Seketika teman-teman yang sedang berbincang terdiam dengan memasang wajah serius di campur penasaran.
"Berita apa Zal?" tanya Bastian.
"Stok makanan kita cuman bisa buat nanti malam, jadi sepertinya kita harus cari stok lagi di luar," ucapku. Semua terdiam.
"Lalu siapa yang akan mengambil stok makanan di luar sedangkan di luar sana banyak zombie?" tanya Ruth.
"Yang bakal ngambil ke luar yaitu gue, Wanda, Vanya, Malvin, Fauzan sama Bastian," ucapku. Sontak Ridwan kaget dan berdiri.
"Terus gue?" ucapnya menunjuk ke arah dirinya sendiri.
"Lo jaga mereka Wan, kalo lo ikut nanti siapa yang jaga mereka di sini" ucapku. Ridwan akhirnya mau untuk tetap di kelas.
"Terus kita mau ngambil stok makanan di mana?" tanya Dinda.
"Kita bagi tiga kelompok. Kelompok pertama, gue sama Bastian bakal ke toserba yang ada di depan, kelompok kedua yaitu Malvin dan Vanya bakal ke kantin, dan kelompok terakhir yaitu Wanda dan fauzan bakalan keliling ke setiap kelas buat nyari makanan yang biasa di simpan di loteng kelas buat di jual. kalian paham?" jelasku. Mereka semua mengangguk mengisyaratkan bahwa mereka paham dengan ucapanku.
"Terus bagaimana dengan zombie-zombie itu?" tanya Ruth padaku
"Untuk soal zombie lo gak usah khawatir," ucapku lalu mengambil tasku. kubuka tas itu dan 'ku keluarkan sebilah pisau besar yang biasa di gunakan untuk memotong ikan.
"Wihhh Zal lo kok bawa pisau ke sekolah?" tanya Devin.
"Gini nih... Makanya kalo ada pelajaran organ tubuh tuh sekolah jangan bolos mulu," ucapku. Kami tertawa bersama terkecuali Devin hanya tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Hari ini kan ada praktek bedah perut ikan terus pengenalan organ tubuh pada ikan, jadi gue bawa pisau yang gede biar gampang belah ikan nya," ucapku. Setelah semua kami persiapkan, kami hanya tinggal menyiapkan mental kami untuk besok.
Ok guys ini chapter selanjutnya maaf klo garing dan gaje,,dan buat yg suka plis komen dan tinggalkan suara,dan maaf bngt klo kependekan ceritanya,,nnti diusahakan buat dipanjangin kok ok..
Dan insyaallah nanti malam dinext lagi ok.
Sampai jumpa dichapter selanjutnya yah bye semua....
KAMU SEDANG MEMBACA
Z-virus (LENGKAP)
HorrorSAMA SEKALI BELUM DI REVISI. JADI MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK KEJANGGALAN, KESALAHAN, KETIDAKPAHAMAN, KETIDAKASLIAN, DAN KETIDAKWAJARAN YANG ADA DI CERITA INI. OKE. Koreksi? Tentu boleh. Hanya saja kasih tau saya di mana kesalahannya. Biar revisi l...