Hari pertama perkuliahan dimulai, para mahasiswa dan mahasiswi lainnya mulai berdatangan dan memilih tenpat duduk, diantara mereka ada yang sudah saling kenal dan langsung bercerita satu sama lain, ada juga orang baru sepertiku yang hanya duduk sambil menunggu kelas dimulai bedanya denganku yaitu aku menunggu sambil memasang headset lalu mendengar lagu.
Yah dari perilaku itu sudah menjelaskan bahwa sifatku yang introvert dan tidak terlalu suka keramaian, dalam satu kelas terdapat 30 mahasiswa dengan 19 perempuan dan 11 laki-laki. aku duduk di kursi barisan kedua, sambil mendengar musik aku memperhatikan sekeliling dan melihat seorang mahasiswa yang duduk di kursi depan sendirian sementara yang lainnya tengah asik bercerita.
Pintupun terbukan dan dosen mulai memasuki kelas, melihat itu seisi kelaspun menjadi tenang saat dosen itu berjalan menuju mejanya.
"Sebelum kita mulai, kamu pimpin doa" katanya sambil menunjuk kearahku.
Akupun maju dan membuka pelajaran ini dengan doa singkat lalu setelah itu kembali ketempat dudukku.
Dosen itu memperkenalkan dirinya dan mulai menjelaskan dan karena ini adalah hari pertama kami memasuki kelas jadi dia hanya menjelaskan aturan-aturan yang akan berlaku dalam satu semester ini.
Setelah itu dia menyuruh kami satu per satu berdiri sambil untuk memperkenalkan nama dan alasan memasuki pertanian dan di mulai dari belakang. Satu per satu dari kami mulai berdiri dan memperkenalkan diri. Rata-rata alasan mereka memilih pertanian hampir mirip satu sama lain.
"Karena saya mencintai pertanian"
"karena saya suka dengan alam"
"karena pertanian sangat penting dalam kehidupan"
"karena pertanian memiliki peluang kerja yang besar"
"karena alam potensi alam kita sangat besar"
"Karena saya ingin memanfaatkan sumber daya yang ada untuk membuat sesuatu yang bernilai dan membuka lapangan pekerjaan"
Saat mendengar alasan yang barusan aku langsung mengarahkan pandanganku kepadanya yang terliat dengan percaya diri memperkenalkan dirinya. Sepertia dia pintar, terlihat dari caranya mengatakan alasannya.
"karena saya ingin mendapatkan ilmu tentang potensi pertanian dan mau mengembangkannya"
Sekali lagi pandanganku tertuju pada mahasiswi lain yang memiliki alasan yang ku anggap super.
Beberapa saat kemudian aku menyadari kalau semua yang memberikan alasan-alasan itu semuanya adalah perempuan, What?, apa kita tidak memiliki orang dikelas ini yang bisa mengangkat derajat laki-laki tapi bodoh amatlah lagian aku juga belum menemukan tujuanku untuk berkuliah.
Tidak lama kemudian giliranku tiba, aku langsung berdiri dan memperkenalkan diri.
"Nama saya Ryan Adhi dan tujuan saya memilih pertanian karena tertarik"
setelah memberikan alasan itu aku langsung duduk dan dosen itu melihat keararahku dengan tatapan kecewa mendengar alasanku yang tidak berbobot itu.
"Asal sekolahmu dari mana?" Tanya dosen itu.
"Saya pindahan dari universitas negeri jurusan informatika"
"kamu harus memikirkan motivasimu agar dapat membuatmu bersemangat"
"Yes mam"
Perkenalanpun berlanjut sampai kepada mahasiswi yang duduk sendirian tadi.
"Namaku Eranata, alasan saya karena saya ingin membuat waktu saya lebih berguna dari pada hanya di habiskan untuk hal-hal yang tidak berguna"
Memang alasannya tidak berhubungan langsung dengan pertanian tapi menurutku itu adalah sudah menunjukan bahwa dia memiliki pikiran yang hebat.
YOU ARE READING
Wonderful Memory (Revisi)
Cerita Pendekapa kamu mempunyai pengalaman yang tak terlupakan?, namaku Ryan pengalaman terbaiku/ tak terlupakan bukanlah pengalaman yang menyenangkan melainkan sebaliknya. pengalaman itu menjadi tak terlupakan karena meskipun menyakitkan tapi memberiku pelajara...