Sejak saat itu kami mulai dekat karena sering berada dalam kelompok yang sama, pada setiap kerja kelompok dia tidak banyak bicara dan hanya melakukan tugasnya dengan baik dan kami biasa pulang bersama karena arah rumah kami sama tetapi rumahku lebih jauh lagi.
Hubungan kami semakin dekat, dan tanpa sadar eranata mempunya rasa terhadap saya, saat kami berada dalam satu kelompok dia mengajaku ke toko buku untuk mencari bahan untuk di presentasikan.
Kami berjanjian untuk langsung ketemua di toko buku itu, saya dtang terlambat 30 menit dari janji yang kami setujui, sesampainya di toko buku saya mendapati dia berada di rak novel-novel percintaan di pajang dan tanpa berpikir panjang saya langsung menghampirinya.
"Maaf saya terlambat" dengan nafas terengah-engah karena buru-buru.
"Tidak kok, kebetulan aku menemukan novel yang bagus jadi sekalian saja aku membacanya sambil menunggumu"
"Maaf yah...."
"Oh.. bagaimana kalau kita mulai mencari bukunya dan segera mulai mengerjakan tugasnya"
"Kalau tidak salah buku tentang pertanian berada disana" kataku lalu mulai jalan.
Sesampainya di rak buku pertanian kami mulai mencari buku yang berkaitan dengan tugas kami, toko buku ini adalah salah satu toko buku favoritku karena disini tersediah tempat duduk untuk membaca buku-buku yang hendak kita beli.
SMA ku tidak jauh dari toko ini sehingga sehabis pulang sekolah aku selalu menyempatkan diriku untuk membaca komik kesukaanku.
Akupun duduk dan mulai membaca buku tentang pertanian untukmencari materi yang bersangkutan dengan tugas kami, Eranatapun mendapatkan buku dan langsung duduk di sampingku.
Akupun terkejut melihat jarak kami yang terlalu dekat, ini tidak baik ika ada orang yang melihatnya, akupun langsung berdiri dan memegang kepalanya.
"Hey... dudukmu terlalu dekat, nanti kalau ada orang yang melihat bisa bahaya loh"
"Maaf.. aku terbawa susasana"
Mungkin karena lagu yang diputar oleh toko ini berbau percintaan membuat dia terbawa suasana, kami pun menjaga jarak kami karena ini adalah tempat umum dan tidak lama membaca eranata mendapatkan materi yang kami butuhkan.
"Ryan liat ini materi yang kita butuhkan"
"Hm... coba kulihat harganya" kataku lalu mencari label harganya.
Harganya tidak terlalu mahal jadi kami sepakat untuk mengambilnya, aku dan eranata patungan untuk membeli buku itu, saat selesai membayar kamipun bernial langsung mencari tempat untuk mulai mengerjakan tugas kami.
Saat hampir sampai di pintu keluar mataku terpanah pada rak berbau keperawatan, melihat itu aku langsung menuju rak itu dan mulai melihat buku-buku yang mungkin Evelyn butuhkan.
Akupun menemukan buku tentang pertolongan pertama pada kecelakaan, aku membaca daftar isinya dan tiba-tiba Eranata berada di sampingku dan terlihat heran melihatku tertarin dengan hal seperti ini.
"Kamu menyukai tentang kesehatan yah?"
"Ah.. nda juga, aku berniat memberikan ini kepada Evelyn"
"Hm..?"
"Oh iya aku belum memberitahumu kalau aku mempunyai pacar bernama evelyn, dia satu kampus dengan kita loh"
Mendengar itu Eranata hanya diam dan melihat-lihat kearah buku-buku di dekat kami, akupun menyuruhnya menungguku disini selagi aku membayar buku ini di kasir.
Saat mengantri dikasir aku berpikir bahwa mungkin Eranata mempunyai perasaan kepadaku tapi aku tidak mau berbuat macam-macam karena sudah memiliki Evelyn, meskipun hubungan kami mulai rusak karena sikapnya tetapi aku tidak mau menjadi laki-laki yang di cap tidak setia.
Eranata baik kepadaku dan selalu peduli, kami juga menghabiskan banyak waktu bersama, mungkin dia adalah orang yang baik tetapi berada pada waktu yang salah dan sekarang aku haus membuang kesempatan itu, kesempatan yang mungkin lebih baik.
Aku sendiri tidak tauhubungan seperti ini dinamakan apa, yang jelas hubungan seperti ini jelas tidak bagus.
YOU ARE READING
Wonderful Memory (Revisi)
Short Storyapa kamu mempunyai pengalaman yang tak terlupakan?, namaku Ryan pengalaman terbaiku/ tak terlupakan bukanlah pengalaman yang menyenangkan melainkan sebaliknya. pengalaman itu menjadi tak terlupakan karena meskipun menyakitkan tapi memberiku pelajara...