Sekarang sekitar pukul 07.00 pagi waktu singapura, aku tidak peduli meskipun masih dalam pengarh jetlag tapi aku haru berusaha bertemu dengan Eranata, persiapanku sudah selesai jadi aku langsung menuju tempat parker hotel untuk bertemu pelayan yang akan menjadi guideku.
Seminar akan di adakan jam 9 pagi dan aku berniat menemuinya sebelum seminar untuk menghidari keramaian akibat para tamu yang datang untuk mengikuti seminarnya, ini adalah seminar terbuka yang artinya bisa lebih banyak orang yang akan mengikutinya.
Akupun ditemani oleh guideku menuju tempat itu dan dalam perjalan kami sempat berbincang-bincang sedikit untuk menghilangkan suasana hening, aku bertanya tentang keadaan ibunya dan dia mengatakan semakin hari semakin membaik.
Aldo adalah nama guide itu, dia adalah mahasiswa semester 7 dalam bidang infomatika dank arena bekerja untuk biaya pengobatan ibunya dia terpaksa mengambil cuti untuk mencari kerja.
Kamipun sampai di tempat seminar itu, aku menyuruh aldo untuk menungguku sampai selesai bertemu dengan Eranata. Akupun memasuki bangunan itu dan saat melihat jam sekaran masih pukul 08.00 dan di tempat ini hanya ada beberapa orang sudah hadir.
Akupun mencari tempat duduk di bagaian belakang dan mendengarkan music sambil menunggu seminar ini dimulai, mungkin aku akan memberikan kejutan dengan bertanya saat sesi pertanyaan dan semoga dia bisa mengenaliku.
Sekitar 5 menit lagi seminar ini dimulai, ruangan ini juga sudah mulai penuh dengan para tamu hadirin dan aku juga sudah duduk di kursi belakang dekat pintu keluar sesuai saran Aldo, mungkin dia menyarankanku agar dapat keluar dengan cepat jika seminar ini sudah selesai.
Seminarpun dimulai dan disana beridi sosok penyelamat yang 6 tahun lalu menolongku saat kecelakaan dan jika tidak ada dia mungkin aku tidak menjadi seperti sekarang ini, dialah wanita yang membuatku semangat untuk mengeluarkan semua pontensiku.
Surat itu sekarang ada di dalam jaketku, aku sangat berharap bisa berbicara dengannya dan mungkin aku akan meyatakan perasaanku padanya. Diapun mulai memceritakan tentang dirinya dan tujuannya menjadi dokter dan perjuangannya sehingga menjadi seperti sekarang ini.
"Motivasi saya yang sangat besar sehingga bisa menjadi dokter seperti ini adalah keluarga saya karena merekalah hal terpenting yang ku punya, saat menghadapi kesulitan keluarga selalu ada untuk saya terlebih lagi anak saya"
Akupun terkejut mendengar itu dan menatap kosong kearahnya dan tidak lama kemudian seorang pria bersama anak perempuannya berjalan menuju Eranata dan merekalah keluarga yang dia maksud.
Aku hanya terdiam kaku di tempat dudukku melihat orang yang ku cintai sudah keluarga, ini terlalu sakit untuk di lihat, aku berusaha menahan air mataku karena berada di tempat umum. Setelah memperkenalkan keluarganya dia mulai membahas tentang dunia kedokteran.
Aku yang sudah mendapatkan jawaban atas pertanyaanku langsung berdiri dan berjalan menuju pintu keluar dan menghubungi aldo untuk datang menjemutku. Dia ternyata parker di dekat sini dan langsug menjemputku.
"Tolong bawa aku ke tempat yang tenang"
Tanpa menjawab aldo langsung membawaku ketempat yang menurutnya cocok buatku.
"Kamu sudah tau tentang Dokter itu yah?, sehingga menyuruhku duduk di belakang"
"Maafkan saya, mendengar cerita anda tentang dia waktu perjalanan tadi membuatku tidak enak untuk memberitahu anda tentang itu"
"Bukan salahmu kok, ini memang karena aku terlalu lama mencarinya jadi inilah akibatnya jika menunda-nunda sesuatu"
Setelah itu kami sampai di sebuah taman, kami aldo menemaniku dan mendengarkan setiap keluh kesalku. Pencarianku hari ini selesai dan aldo mengantarku kembali ke hotel disana aku memberikannya gaji yang ku janjikan serta memberikannya kartu namaku dank arena dia baik selama menemaniku aku menawarkannya pekerjaan sebagai pembuat system data jika nantinya dia lulus.
Diapun kembali berterima kasih kepadaku, jujur aku dulu pernah merasakan kesulitan yang jauh dari dia dan saat mendengarkan cerita tentang ibunya aku teringat tentang masa kecilku dulu.
Mengetahui itu membuatku tidak memiliki alasan lagi berada disini dan sebaiknya aku kembali ke jepang secepat mungkin sekalian menikmati sisa cutiku. Ini adalah perjalanan yang berat tapi setidaknya aku dapat menyelesaikannya
YOU ARE READING
Wonderful Memory (Revisi)
Short Storyapa kamu mempunyai pengalaman yang tak terlupakan?, namaku Ryan pengalaman terbaiku/ tak terlupakan bukanlah pengalaman yang menyenangkan melainkan sebaliknya. pengalaman itu menjadi tak terlupakan karena meskipun menyakitkan tapi memberiku pelajara...