Recover

27 2 0
                                    

Perempuan itu menyelamatkanku sementara mobil yang menabrak kami berusaha melarikan diri, mobil merah itu dengan cepat meninggalkan kami dan tidak lama kemudian orang-orang mulai berkumpul dan.... .

Aku terbangun karena mimpi barusan yang terasa nyata bagiku, akupun langsung berduduk di tempat tidurku dan saat melihat jam menunjukan pukul 03.00 subuh. Aku penasaran dengan keadaan tukang ojek yang juga menjadi korban kecelakaan itu karena penasaran dengan itu aku langsung turun dari kasur dan berjalan.

Saat langkah pertama menuju pintu keluar, aku menyadari gerakanku terhambat oleh tali infus yang terpasang pada tanganku, akupun langsung membawah tiang infus bersamaku menuju lobby rumah sakit ini.

Aku menggunakan lift untuk ke lantai 1 dan berjalan menuju lobby dan disana sudah ada dua suster yang kelihatan mulai panic saat melihat salah satu pasiennya keluyuran dengan membawa tiang infus bersamanya.

"Maaf sebaiknya anda menekan tombol bantuan untuk memanggil perawat keruangan anda, mari saya antar keruangan anda"

"Saya baik-baik saja, tujuan saya kemari untuk menanyakan apakah ada orang lain saat saya dibawa kemari?"

"Nama bapak siapa?, biar kami liat daftar pasien"

"Ryan Adhi"

Beberapa menit melihat datar pasien

"Bapak dibawa kemari bersama seorang bapak yang lebih tua, dia dirawat di sebelah kiri ruangan bapak"

"Makasih suster dan boleh saya minta bantuannya untuk melepaskan infus ini?, saya sudah merasa baik soalnya"

"Baik sebelah sini, mari saya antarkan" kata perawat itu sambil memimpin jalan dan akupun mengikutinya menuju ruangan untuk melepaskan infus ini.

Tidak lama berada diruangan itu sang suster telah melepaskan infusku yang membuatku lebih bebas bergerak.

"Terima kasih suster, eh suster saya bisa meminjam telepon rumah sakit, saya ingin menghubungi orang tua saya"

"Oh, ini pke saja punya saya dari pada bapak kembali ke lobby lagi" kata suster itu sambil memberikan ponselnya.

Akupun langsung menelpon orang tuaku dan memberitahukan kondisiku sekarang ini, ayahku yang mengangkat telepon itu langsung panic dan menanyakan keadaanku selama di rumah sakit.

Aku menjelaskan semua dan memintanya untuk mengirimkan sejumla uang untuk membayar rumah sakit, aku juga mengatakan untuk khawatir dan tetap focus dengan pekerjaannya.

Meskipun begitu ayahku adalah orang yang sayang kepada sehingga ku habiskan sekitar 15 menit dengannya, akupun merasa tidak enak menggunakan ponsel suster ini dan meminta ayahku untuk menyudahi pembicaraan kami.

Setelah itu aku berterima kasih dan mengembalikan ponsel milik suster itu lalu kembali keruanganku, sebelum aku mengembalikannya aku menghafal nomor ponselnya untuk membalas kebaikannya sehabis aku keluar dari rumah sakit ini.

Saat aku berada diruanganku aku berniat untuk istirahat akan tetapi aku tidak bisa tidur, mungkin karena aku sudah banyak beristirahat yah, dua minggu itu bukan waktu yang singkat.

Akupun mencari sesuatu yang bisa mengisi waktuku sampai pagi hari, akupun langsung menghampiri parsel apel yang berada disebelah kasurku, terdapat sepucuk surat didalam parsel itu dan akupun membacanya.

Hay... apa keadaanmu baik-baik saja?, mungkin keadaanmu lebih baik dari pada saat aku melihatmu pertama kali di tempat kecelakaan itu, aku sangat ingin bertemu denganmu tapi hari ini tugas yang diberikan kampus terlalu banyak.

Kamu tidak usah khawatir dengan tugas-tugasmu karena aku juga membuatkannya untukmu dank arena tugas yang semakin banak aku tidak sempat lagi menjengukmu dan sebagai permintaan maafku aku membawakanmu apel dan semoga kamu juga menyukai apel hahahaa....

Beberapa hari setelah kecelakaan itu polisi telah menangkap pelaku tabrak lari dan pelakunya adalah seorang bernama Julio dan saat kecelakaan itu dia bersama Evelyn, aku tidak bermaksud menjelekan pacarmu tetapi itulah kejadian sebenarnya.

I'm sorry.....

Your friends: Eranata

Wonderful Memory (Revisi)Where stories live. Discover now