Dua hari setelah aku membaca surat itu, aku kembali ke kampus meskipun tanganku tetap di perban tetapi aku masih bisa menjalani kehidupan kampus dengan sempurna, dari pelajaran pertama sampai terakhir aku tidak meilihat Eranata di kelas.
Sepulang kampus aku bertemu William, temanku yang berada di jurusan informatika lalu memberiku sepucuk surat lalu berkata bahwa surat ini dari teman kelasku yang sudah pindah dan ingin menyampaikan salam perpisahan.
Saat menerima surat itu yang terlintas dikepalaku hanyala Eranata, apa ini adalah surat darinya?,kenapa dia pindah?, pindah kemana dia?, apa dia meninggalkanku tanpa sempat membuatku berterima kasih kepadanya?.
Akupun berterima kasih kepada William dan langsung membuka surat itu dan isinya memang seperti yang William katakana, salam perpisahan.
Dear my beloved one
Maaf...maaf.. dan maaf..., aku harus pindah karena urusan kerja orang tuaku di singapura dan mungkin aku akan mengulang kuliah ku disana dan memilih jurusan kedokteran sehingga nantinya aku bisa menjadi dokter yang hebat dan bisa membantu banyak orang, aku tidak mau melihat orang yang ku kasihi kesakitan dan itulah motivasi baruku.
Aku sudah bertemu William dan dia menceritakan banyak hal tentangmu, tentang prestasimu, tentang pribadimu, kamu punya bakat menjadi orang hebat loh tetapi kenapa kamu menutupinya selama kita bertemu?.
Aku tidak berharap kita bisa bertemu lagi tapi aku sangat menikmati waktu yang kita habiskan bersama dan sebagai permintaan terakhirku aku ingin kamu mengeluarkan semua pontensi dalam dirimu dan menjauhlah dari kota itu, kamu tidak cocok berada di kota itu.
Good bye....
Your friends" Eranata
YOU ARE READING
Wonderful Memory (Revisi)
Short Storyapa kamu mempunyai pengalaman yang tak terlupakan?, namaku Ryan pengalaman terbaiku/ tak terlupakan bukanlah pengalaman yang menyenangkan melainkan sebaliknya. pengalaman itu menjadi tak terlupakan karena meskipun menyakitkan tapi memberiku pelajara...