Sehun itu emang dari sananya rese kali ya, baru kenal dua hari aja udah minta macem-macem. Ngatur-ngatur lagi, kurang sabar apa coba gue ngadepin dia. Udah tahu gue gak suka sama dia, terus aja mancing emosi gue, batin Jisoo.
"Woo, mulai pagi ini Jisoo berangkat sama pulang sekolah bareng gue ya? Boleh kan?" tanya Sehun.
Eunwoo menatap Jisoo, berniat meminta persetujuan.
Jisoo menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Sorry, Hun. Jisoo tetep bareng gue".
Terlihat dari arah dapur Echa yang menuju mereka yang sedang berbincang-bincang di teras depan.
"Kok belum berangkat? Ada apa? Oh iya, Jisoo mulai hari ini kamu sama Sehun berangkat dan pulang sekolah bareng," ujar Echa.
"Tapi Mom... Aku kan---"
"Tenang, Sehun bakal jaga kamu sebagaimana Bang Eunwoo, iya kan, Hun?" Echa mencoba meyakinkan.
"Pasti Mom," jawab Sehun mantap.
"Ya udah Mom, kita berangkat dulu. Assalamu'alaikum.." pamit mereka kompak.
"Wa'alaikum Salaam...."
Sehun dan Jisoo pergi dengan mobil mewah milik Sehun. Sedangkan, Eunwoo berangkat sendirian naik motor ninja miliknya.
Sesampainya disekolah, Sehun mengantarkan Jisoo ke depan pintu kelasnya.
"Bye Jis. Oh iya, nanti pas istirahat gue kesini lagi ya...." Tanpa mendengar jawaban Jisoo, Sehun pergi sambil melambaikan tangannya.
Jisoo masuk ke kelasnya dan sudah ia dapati sahabat-sahabatnya di depan bangku Jisoo. Mereka menatap Jisoo dengan tatapan penuh tanya.
Jisoo kemudian menghampiri mereka, heran.
"Ada apa? Kenapa kalian liatin gue kaya gitu? Ada yang salah?"
"Jis, Sehun yang lo maksud tu "Sehun" itu?" tanya Jennie.
"Ya iyalah! Sehun mana lagi emangnya? Yakali Sehun EXO". Jisoo memutarkan bola matanya.
"Jisoooo... lo gak lagi sakit kan?" tanya Chanyeol aneh.
"Ya enggaklah. Kalo sakit, ngapain gue sekolah? Mending diem di rumah sambil nonton Drakor."
"Iiih, Jisooooo...." Rose merengek.
"Apaan sih? Aneh lo semua," maki Jisoo.
"Dia itu Playboy, eh.. bukan! Tapi emm...." Rose terlihat berpikir.
"Ya sejenis nya lah. Suka PHP in cewek-cewek gitu.. lo gak salah orang kan? Terus ya Jis, gue denger dia pernah bikin anak orang gila terus bunuh diri. Ngeri gue, gimana kalau lo yang jadi korban selanjutnya?" Jennie
"Yang bener lo?!" Jisoo terkejut. Ia mengerucutkan bibirnya dan kembali tenang.
"Ah.. whatever lah, ga peduli gue," kata Jisoo sambil menghempaskan tangannya ke belakang.
"Ih lo gimana sih? Dia itu kan calsum lo? Masa gak peduli sih?" Sewot Baekhyun.
"Gue ga suka sama dia!" ketus Jisoo. "Lagipula, dia janji gak bakal ninggalin gue. Terus apa yang perlu gue cemasin?"
"Emang susah ya lo kalo di bilangin. Untung temen lo! Kalo engga, udah gue jitak tuh pala!" ucap Baekhyun.
"Jitak aja. Toh, pala gue gak bakal berubah jadi empuk. Wleek..." ungkap Jisoo sambil memeletkan lidahnya, meremehkan.
Jisoo batu! Keras kepala benget sih ni bocah?! Awas aja nanti kalo udah sayang tuh ama si Sehun, nangis-nangis pasti kalo Sehun Deket cewe lain, maki Chanyeol dalam hati.
Triing..triing..
Suara bel masuk berbunyi.
Hari ini semua guru ada rapat mendadak di aula sekolah, jadi semua kelas mengalami jamkos yang membahagiakan.
"Jisoo sayang..." teriak seorang pria di ambang pintu kelas dengan nada penuh cinta.
Karena refleks mendengar teriakan, semua murid di kelas itu menoleh ke sumber suara.
"Kak Sehun? Aaa.. ganteng banget," unknow.
"Hii, Sehun nyariin aku ya?" unknow.
"Kak Sehun, masuk aja. Sini gabung sama kita," unknow.
Banyak teriakan cewek-cewek yang tertuju pada pria yang berada di ambang pintu itu.
Bocah bangsat! Ngapain lagi kesini? Panggil-panggil sayang lagi! Ini lagi cewek-cewek ganjen, udah tahu si Sehun manggil gue, eh malah mereka yang nyaut! Gada akhlak emang, batin Jisoo.
Semua pasang mata mengikuti langkah kaki Sehun yang menuju ke meja Jisoo.
"Iiih ngapain sih, kak Sehun ke meja si Putri salju?" unknow.
"Sehun! Kamu salah meja sayang!" unknow.
"Si Nenek Sihir kok didatengin kak Sehun sih? Jadi iri :(" unknow.
"Ganjen amat sih, si Putri Salju! Jijay aku eoh," unknow.
Gila! Gara-gara si bangsat, gue jadi dicibir, batin Jisoo.
Jisoo kemudian mencengkeram tangan Sehun dan menariknya keluar kelas.
Setelah berada sedikit jauh dari kelas, Jisoo mulai buka mulut.
"Heh! Bangsat lo! Ngapain sih lo ke kelas gue, pake panggil sayang segala lagi? Mau caper lo? Kalo mau cari mangsa, jangan depan gue dong. Jijik tau gak!" Jisoo marah-marah. Ia menunjuk-nunjuk Sehun dan kemudian melipat kedua tangannya di dada.
Sehun hanya menatap Jisoo, lekat.
"Lo dungu, budek, atau gimana sih! Ngerti gak maksud gue? Lo pikir gue lagi ngomong sama tembok apa? Diam mulu lo, ish!" maki Jisoo.
Sehun menarik napasnya dalam. "Udah selesai ngomongnya?"
Jisoo mengernyitkan dahi.
Tiba-tiba saja Sehun memeluk Jisoo. "Emang salah ya gue manggil lo 'sayang'? Kan gue emang sayang sama lo. Gak boleh, hm?"
Jisoo tak membalas pelukannya, malah melepaskannya sekuat tenaga.
"Terus... lo bilang apa tadi? Gue cari mangsa? Mangsa apa? Lo pikir gue buaya?" tanya Sehun.
"Emang lo bu.a.ya kan! Lo suka PHP in cewek-cewek. Tadi aja dikelas banyak yang godain lo! Iya, kan?" maki Jisoo dengan penekanan.
Sehun terkejut seolah sedang tercyduk.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin || Oh Sehun
Любовные романы"Mom, Jisoo sayang banget sama Mom dan Dad, makanya Jisoo menerima perjodohan ini. Dan hari ini alasan Jisoo menerima nya bukan hanya karena Jisoo sayang sama kalian, tapi juga sayang sama Sehun." -Jisoo.