"Mom, Jisoo sayang banget sama Mom dan Dad, makanya Jisoo menerima perjodohan ini. Dan hari ini alasan Jisoo menerima nya bukan hanya karena Jisoo sayang sama kalian, tapi juga sayang sama Sehun." -Jisoo.
"Mana belum dandan lagi, bodo ah. Ganti baju doang aja kali ya," gumam Jisoo.
Jisoo turun ke lantai bawah tanpa dandan. Dia hanya memakai lip gloss dan bedak tabur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat menuruni anak tangga, ia menjadi pusat perhatian di rumahnya sendiri.
"Dek... kok kamu gak dandan sih? Kan mau kencan sama calsum...." ujar Echa.
"Ya ampun jeng, ini toh anaknya... cantik banget. Gak dandan juga emang dari sana nya cantik ya tetep cantik." puji Siska, Mamanya Sehun.
"Sehun nya mana jeng? Kok gak keliatan?" tanya Echa.
"Masih di depan tuh, sebentar ya. Sehun! Sini!" Teriak Mama Sehun.
Sehun kemudian masuk ke dalam rumah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ganteng sih, tapi gak mau ah. Batin Jisoo.
"Selamat pagi Tante. Saya Sehun." sapa Sehun sambil menyalami Echa.
"Pagi juga Sehun. Manggil nya jangan Tante dong, Mommy aja biar lebih akrab."
Sehun hanya mengangguk dan tersenyum tipis.
Mereka kemudian mengobrol di ruang tamu sambil membahas tentang perjodohan Sehun dan Jisoo dengan sajian minuman dan makanan ringan di meja.
"Jadi pernikahannya mau dilaksanakan kapan?" tanya Papa nya Sehun.
"Lebih cepat lebih baik." ujar Echa, membuat tubuh Jisoo bergetar.
"Tapi Mom, Jisoo mau sekolah dulu." rengek Jisoo. Ia mengerucutkan bibirnya. Aahh tidak! Sehun baru saja terpesona. Dari sekian banyak wanita yang pernah ia temui, cuma ini yang bisa membuatnya diam-diam senyum melihat tingkah menggemaskan seorang gadis.
"Iya, sayang.... Baiklah kalau begitu kalian menikah setelah Jisoo lulus SMA, bagaimana?" usul Siska.
Echa dan Rama, Papanya Sehun hanya mengangguk setuju.
"Bagaimana Jisoo, Sehun?" tanya Siska.
"Iya mah, Sehun setuju." ucap Sehun, yakin.
"Tante, aku kan pengen kuliah dulu. Sehun juga kan belum kerja," ujar Jisoo keberatan.
"Panggilnya Mama dong jangan Tante, ke Om juga manggil nya Papa ya." ungkap Siska.
Jisoo hanya mengangguk.
"Kalau kamu mau kuliah, silahkan. Sehun juga akan kuliah sambil kerja di kantor Papa. Dan setelah kalian menikah nanti, kalian akan tinggal di rumah Sehun yang baru. Sementara ini, kami ingin membiarkan kalian terbiasa hidup bersama. Sehun akan tinggal di sini bersama kamu. Iya kan, Cha?" jelas Siska panjang lebar.
"Iya bener. Mulai besok Sehun akan tinggal di sini. Kamar nya di atas, didekat kamar Eunwoo," timpal Echa.
Mimpi apa gue semalem, bisa serumah sama cowok bangsat ini? Gue bakal tinggal seatap sama orang yang bakal nyulik gue nanti. Aaaah! Batin Jisoo.
Sehun POV Awalnya gue sedih... karena adanya perjodohan mendadak ini, gue harus putus sama pacar gue. Tapi demi Mama gue tersayang, gue rela.
Gue mencoba menuruti keinginan orang tua gue, gue berusaha buat ikhlas. Dan saat gue ketemu sama Kim Jisoo itu, perasaan gue jadi gak terlalu sedih. Hati gue bergetar. Gue suka sama dia. Mungkin ini memang aneh, gue suka sama dia pada pandangan pertama.
Gue gak bisa munafik, Jisoo itu emang cantik, imut. Jadi gak sabar mau miliki dia seutuhnya, hehehe.
