VR.8:Menjauh

13 5 0
                                    

Author POV

Dipagi hari yang cerah ini sepertinya makhluk makhluk hidup sedang bergembira,burung burung berkicau menyenandungkan nada nada yang mengartikan mereka sangat sedang bergembira.Hingga tanaman tanaman hijau yang sungguh menyejukkan hati.

Namun berbeda dengan dua insan yang sedang tak berteguran,tadi malam Dilak sudah memilih untuk mengakhiri diam diaman mereka kali ini,tapi ntah saat ia berpapasan dengan Zell di koridor menuju kelas Dilak mengurungkan niatnya untuk berdamai.

Bel masuk pun berbunyi,Zello sengaja memilih duduk ditempat lain yang jauh dari tempat Dilak,Zello sadar,dia tidak harus slalu berada didekat dilak,karena nantinya juga akan ada yang menjaga Dilak dari hal-hal buruk apapun.

Dilak menatap Zello yang memilih duduk di belakang dan utamanya dia berada di sudut.Disaat dimulai pelajaran Dilak semakin merasa tak nyaman dengan sikap Zello kini.Mungkin kata-kata nya kemarin sangat kasar,dan sangat menyinggung perasaan Zello.

Jam istirahat,Dilak berdiri hendak menuju kantin,kini Dilak memberanikan untuk meminta maaf kepada Zello,ya,dia sadar di memang sudah terlalu berlebihan kepada Zello.

"Zel,ke kantin yo"ucap Dilak berdiri disamping meja Zello.Sedangkan Zello menempelkan kepalanya di atas meja berniat untuk tidur.Namun terbangun oleh suara seseorang yang sangat ia sayangi.

"Zel,gue minta maaf deh,kalo kemaren kata-kata gue terlalu kasar,hingga buat lo tersinggung atau semacamnya"bujuk Dilak

Zello hanya menyimak dengan mat yang tetap tertutup,Dilak benar,Zello itu hanya sebatas sahabatnya.

"Zel,maaf Zel"ucap Dilak yang memberanikan diri menyentuh pundak Zello pelan "Zel"

Zello hanya diam,lalu menegakkan kepalanya dan berkata dengan suara yang khas seperti orang baru bangun tidur "apa sih?"tanya Zello berakting.

"maaf,kita ke kantin yo"ucap Dilak penuh harap.

"lo aja,gue males banget,masih ngantuk,lo aja ya Lak,gue capek banget"ucap Zello sebentar lalu kembali pada posisi tadi.

Dilak menghembuskan nafas "yaudah deh, gue ke kantin ya,ato lo mau nitip aja"

*Dilak Pov

"eh Ren,gue gabung disini gapapalah ya"

"ohh.. Gapapa,tapi muat buat satu orang,ntar Zello gimana?"

"itu,Zello ga ikut,capek ga ke kantin dia"jelas Dilak kepada Renata friends yang duduk di sepanjang meja itu.

"tumben,lagi berantem ya?"tanya Raisa salah satu dari mereka.

"engga lah"elakku

"masa ia sih,kalo feeling felling gue nih,keknya kalian lagi berantem karena masalah itu"berganti kini Fenny yang angkat bicara.

"paan sih lo semua malah julitin gue deh"ucapku dengan ekspresi malas

"oke oke, ga lagi deh bener"

🎻🎻🎻

Setelah dari kantin,aku berjalan menuju meja Zello,dia masih dengan posisi tadi,mungkin dia benar-benar sedang tidak enak badan.

"Zel,pindah aja lah Zel,gue ngerasa lo marah sama gue kalo lo duduk disini"ucapku menggoyangkan pudak Zello.

"apaan sih?gue capek Lak"lenguh Zello

"tapi kalo lo disini gue ngerasa lo lagi marah sama gue Zel"balasku

"gue tuh capek,biarin dibelakang dulu capek banget"

Sebenarnya bukan itu,tapi Zello memang sedang berusaha menjauh lebih tepatnya berusaha untuk lebih memberi Dilak kebebasan untuk dekat dengan siapapun,karena dia sadar akibat dia slalu berada dekat Dilak orang-orang atau lebih tepatnya lelaki tidak akan mau bersama Dilak,dan lagi Dilak yang malah tidak bisa puas dekat dengan siapapun.

"lo pergi deh,gue ngantuk"balas Zello dengan penekanan,yang membuatku mengalah untuk tidak lagi membujuk Zello.

Aku pun kembali duduk di kursiku selagi menunggu bel pertanda usainya jam istirahat aku mengeluarkan handphoneku melihat-lihat sebuah situs.

Tiba-tiba sebatang coklat bermerekan sil*er**en tergeletak di atas mejaku,aku mendongakkan kepalaku dan ternyata itu kak Abid,aku tersenyum kecil "hai kak"sapaku "hai..coklat buat kamu"ucap kak Abid sembari memberikan coklatnya "aku lagi puasa kak"bohongku.

"puasa ya?yaudah,disimpen aja,untuk buka puasa entar ya..yaudah aku kekelas dulu"ucapnya yang berlalu meninggalkan kelas ini.

Aku menatap coklat itu,"eh coklat tuh Dil"ucap Geta,teman yang duduk diseberang tempat dudukku"kamu mau?"tanyaku

"ia dong,cewek mana yang ga suka coklat Dil"ucap Geta semangat

"yaudah,ambil nih"ucapku semangat memberikan coklat itu kepadanya.

"makasih ya Dil,kamu baik banget deh"

Aku menoleh ke arah kursi Zello,Zello sedang menatap ke arahku,saat matanya bertemu dengan mataku dia kembali menempelkan kepalanya di atas meja,benar kini dia menghindar,dia menghindariku.

Bukan karena dia lelah atau semacamnya,tapi dia memang sengaja ingin menhindariku kali ini.

Vino RazelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang