03

5.5K 457 17
                                    

Karakter Lulabi itu gendutnya mirip putri titian pas lagi hamil. Segendut itu, pendek dan wajah? Biar petir yang jelasin di part ini.

Happy reading guys!

_____________________________________

Lulabi terus menggeleng. Nggak mungkin cowok brengsek seperti dia itu bermaksud menjadikannya istri. Ini tidak mungkin.

Ucapan Petir tadi siang terus terngiang dalam benaknya. Mungkin ini salah satu permainan Petir. Yah, pasti ini cuma salah satu permainannya. Tapi kenapa dia sampai kemari?

Lulabi rela jafi budaknya asal jangan membuat kakak apalagi ibunya tahu soal video itu. Dia tidak mau menghancurkan harapan kedua kakaknya dan selamat dari profesi seperti ibunya.

Lulabi ingin menjadi orang normal seperti yang lain. Hidup normal dan jika dia masih bisa berharap dia ingin memiliki keluarga yang normal.

"Dek, ayo makan malam, kakak beli ayam geprek kesukaan kamu." Ajak Gilang.

Lulabi lepas dari lamunannya, menatap kakaknya lalu mengangguk. Gilang sadar wajah ceria adiknya perlahan mulai menghilang.

Sebagai kakak dia sangat ingin melindungi dan mendengar segala keluh kesah adiknya, tapi dia juga tidak mau memaksa Lulabi cerita kalau adik kesayangannya itu ingin cerita.

Ruang makan itu terasa sunyi. Lulabi adik mereka makan sembari melamun. Mereka sekarang tahu siapa yang membuat adiknya begitu pendiam seperti sekarang.

"Dek, apa kamu beneran nggak mau cerita sama kita?"

Lulabi diam lalu menggeleng. "Lulabi baik-baik saja kok kak." Ucapanya seraya tersenyum.

"Ada hubungan apa kamu sama Petir?" Rama sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya.

Lulabi masih terdiam.

"Bi..., kamu masih menganggap kami kakak kamu-kan?"

Lulabi menatap Rama dan Gilang bergantian lalu mengangguk.

Rama menghela nafasnya. "Kalau gitu, cerita sama kakak, apa yang terjadi sebenarnya diantara kalian." Lanjut Gilang.

Mata bulat Lulabi kini mulai berair. Lalu menggeleng.

"Kalau gitu kakak terpaksa datengin rumah sibrengsek itu sekarang." Ucap Rama dingin.

Lulabi segera meraih tangan kakak keduanya itu. Langkah Rama terhenti lalu pria itu kembali menghembuskan nafasnya.

"Yasudah, ayo cerita."

Lulabi menunduk. Dia menangis. Rama berlutut didepan adiknya, Gilang mendekat lalu mengelus kepala Lulabi sayang.

"Jangan dekati dia, dia itu kaya kak. Kita pasti tidak bisa melawannya. Lulabi mohon kakak jangan mukul dia lagi, Lulabi nggak mau kakak masuk penjara." Tuturnya ditengah tangisnya.

Rama mencium tangan gemuk adinya lembut. "Kakak akan lakukan apapun demi kebahagian kamu, karena sampai sekarang kita berdua cuma punya kamu." Kata Rama tulus.

"Kak Gilang tidak akan takut sama siapapun asal kamu tidak tersakiti."

Hati Lulabi makin diremas, kedua kakaknya sangat menyayanginya. Mana tega dia mengecewakan keduanya.

"Boleh Lula tidur, Lula ingin tidur." Katanya merengek manja.

Rama dan Gilang saling pandang dan mereka sadar kalau sekarang bukan waktunya memaksa adiknya bercerita. Biarkan princess kesayangan mereka ini istirahat. Dan mereka siap menunggu semuanya setelah Lulabi siap.

Fat girl LulabiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang