part 13

12K 922 238
                                        

250 komen aku up chap selanjutnya...

.
.
.

"sehun?" luhan mencoba membuyarkan sehun dari lamunanya
"ya luhan, aku menyukaimu" sehun reflek melontarkan kata yang jelas membuat luhan membolakan matanya

"y-ya?"  luhan bertanya gugup pada sosok didepanya sekarang.

"aku menyukaimu, perlu kukatakan lebih keras?" sehun berbicara kelewat santai

"kau mabuk?" luhan bertanya karena tidak yakin dengan apa yang sehun katakan

"bagaimana bisa seseorang yang mabuk mengendarai mobilnya dengan sangat tenang?" sehun membalikan pertanyaan luhan

"sudahlah sehun" luhan terlihat enggan untuk melanjutkan percakapanya bersama sehun

"apanya yang sudah? Aku menyukaimu---

"aku wanita yang tidak pantas disukai oleh siapapun, kau tau bukan bahwa aku berani mengkhianati saudaraku demi sesuatu yang aku inginkan? Bukan tidak mungkin aku akan mengkhianati kekasihku kelak jika aku menginginkan sesuatu" luhan berbicara sambil membuang pandanganya ke arah jalanan.

"aku tau kau bukan tipe wanita yang se-hina itu" sehun berbicara lagi lalu setelahnya mengambil sebelah tangan luhan untuk ia genggam.

"tidak perlu dijawab sekarang, cukup fikirkan dan pastikan jawabanmu kelak tidak berbuah penyesalan. Dan kurasa kau harus tahu ini, aku hanya akan mengatakanya sekali saja"

.
.
.

Jennie terburu - buru mendatangi rumah sakit saat mendengar baekhyun pendarahan cukup hebat.

"kak! Apa kak baekhyun baik? Apa bayinya baik?" jennie bertanya ketika ia baru saja sampai diruangan baekhyun, dilihatnya chanyeol sedang menggenggam tangan perempuan mungil yang masih terlelap dalam tidurnya.

"kita bicara diluar saja, jennie" chanyeol melepaskan genggaman tanganya pada lengan mungil baekhyun dan beranjak keluar kamar rawat yang diikuti jennie dibelakangnya.

"apa keadaan kak baekhyun serius? Bagaimana dengan bayinya?" jennie terlihat tidak sabar untuk mengetahui keadaan dari bosnya itu.

"sayang sekali, jennie" chanyeol terlihat mendecih

"apa maksud kakak? Apa bayi kalian tidak bisa diselamatkan?" jennie berusaha tenang saat bertanya

"sayang sekali bayi kami dan istriku sangat kuat sehingga mereka baik - baik saja walaupun meminum racun buatanmu lebih dari satu kali" chanyeol berujar santai lalu setelahnya menatap jennie dengan sangat tajam

"a- apa maksud kakak?" jennie bertanya gugup

"maksudku? Maksudku jika kau ingin melakukan kejahatan, jangan lakukan setengah - setengah sehingga dengan mudahnya kau ketauan" chanyeol tersenyum mengejek pada sekertaris istrinya itu

"s-sepertinya ada kesalah pahaman d-disini" jennie mengelak namun malah makin terlihat jelas dimata chanyeol

"apa yang membuatmu melakukan ini?" chanyeol bertanya dengan nada tenang karena ia tahu ini rumah sakit.

"a-aku t-tidak melakukan apapun" jennie terus mengelak dengan tubuh yang semakin bergetar ketakutan

"aku bukan tipe pria yang suka bermain kasar pada wanita, jadi jawab sebelum kesabaranku habis dan berakhir membunuhmu disini" chanyeol menggeram jijik melihat tingkah gugup jennie

"b-bagaimana bisa ada manusia s-sesempurna kak baekhyun?" jennie mengeluarkan suaranya gugup

"setidaknya jika dia cantik, pintar dan kaya dia harus menjadi wanita yang sombong--

"atau jika dia cantik, pintar, kaya dan baik hati seharusnya dia memiliki seorang suami yang tidak mencintainya--

"atau pilihan terakhir jika dia cantik, pintar, kaya, baik hati dan memiliki suami yang sangat mencintainya dia harus menjadi wanita yang tidak dapat memberikan keturunan untuk suaminya" jennie mengatakan itu semua dengan nada kesal dan gugup

"hanya karena ini kau berani berurusan denganku, jennie?" chanyeol masih terus menahan emosinya untuk tidak melakukan sesuatu yang mengganggu pasien lain dirumah sakit.

"apa kau fikir kak baekhyun menerimaku sebagai sekertarinya karena otak pintarku? Atau cara kerjaku yang cekatan?" jennie mendecih lalu menggelengkan kepala setelahnya

"ia sudah menolak lamaranku dan menerima seorang sekertaris lulusan terbaik dari seoul univesity waktu itu, tapi karena aku menangis didepan kantornya lalu tanpa sengaja ia melihatku dan bertanya mengapa aku bisa menangis sampai seperti itu dan aku menjawab jika aku tidak diterima lagi diperusahaanya akan dari mana aku mencari biaya pengobatan ibuku akhirnya dia menerimaku dengan suka rela, bahkan surat lamaranku pun tidak diminta----

"baekhyun-mu itu hanya pandai mengasihani dan merendahkan orang lain dengan cara yang halus---

"bukankah ini juga yang ia lakukan pada luhan?"

Plakkkkk......

"kau menyalah gunakan kebaikan yang istriku berikan, jennie"

Srettt.....

"akh" jennie meringis kesakitan saat chanyeol menarik tanganya dengan sangat kasar

"sekarang pilih, membusuk di penjara atau dengan sukarela kau berikan nyawamu padaku?" chanyeol memberikan dua pilihan yang sama tidak baik untuk jennie

"t-tidak k-kumohon ibuku-- ibuku membutuhkanku"

"ibumu sudah meninggal, lalu kau berbohong? Oh atau kau ingin menyusulnya?"

"t-tidak ibuku masih hidup, d-dia ada---

"kau terlalu berisik gadis iblis"

Chanyeol terlihat memanggil seseorang melalui ponselnya dan tak menunggu 5 menit orang yang dimaksudnya sampai

"urus dia, kris"

"penjara sudah lebih dari cukup untuk wanita seperti ini" chanyeol berujar dingin dan berlalu meninggalkan jennie yang menangis dan teriak meminta diampuni.

.
.
.

Saat chanyeol masuk ke ruang rawat baekhyun, ia menemukan wanita kecintaanya itu sudah tersadar dari tidurnya

"sayang" chanyeol mendekat dan mengecup kening sang istri dalam

"chanyeol, bayi kita aku melukainya" baekhyun berujar terisak pada sang suami

"aku tidak bisa menjaga anak kita hiks"

Chanyeol meraih baekhyun lalu membawanya kedalam pelukan hangat

"ssssttt, bukankah aku sudah bilang kalian akan selalu baik - baik saja?" chanyeol berbicara sambil terus mengelus surai madu milik istrinya itu

Baekhyun tidak menjawab karena semakin terisak dalam tangisnya

"aku sangat mencintaimu, maka dari itu aku tidak akan membiarkan apapun terjadi padamu, baekhyun"

"hanya ini yang bisa kukatakan, namun aku akan terus mencoba membuktikanya"

Baekhyun sedikit demi sedikit akhirnya tenang didalam pelukan chanyeol sampai akhirnya chanyeol dengan perlahan melepaskan pelukanya pada sang istri, sekali lagi mengecup keningnya lembut dan terus mengucap beribu ungkapan cinta.

"apa aku harus sedikit menjadi lebih jahat dan angkuh agar tidak menyedihkan seperti ini, chanyeol?"

.
.
.

Aku nyempetin up 2 kali walaupun komen di chap sebelumnya belum tembus target, tp di chap depan aku bakalan up klo komen sudah lebih dari target ya. Thkyouuuuuu

.
.
.

Tbc

YOU ARE MY WORLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang