chapter 9

1.7K 247 14
                                    

Pagi itu disebuah cafe yang cukup mewah terlihat dua orang gadis duduk berhadapan. Seorang gadis cantik menatap sinis seorang gadis lainya yang tampak gugup.

"Berhentilah berharap pada adikku!"seru irene -gadis yang natap sinis- pada nayeon yang terlihat semakin gugup.

"E eonni...a apa maksudmu?"

"Dengar ya nayeon-ssi, seharusnya kau sadar jika adikku Sehun sama sekali tidak bahagia dengan pertunangan kalian. Dia memperlakukan mu dengan baik karena dia menghargai tuan im."ucap irene.

Mendengar apa yang dikatakan oleh irene membuat nayeon menunduk dan tanpa disadari irene, nayeon mengepalkan tangannya erat dibawah meja cafe.

"Sudah yah,hanya itu yang ingin kukatakan padamu. Aku pergi."setelah kepergian irene. Setetes air mata terjatuh dari pelupuk mata nayeon.

Nayeon mengusap kasar wajahnya dan ia pun memutuskan pergi ari cafe itu.

.

.

.

Dert...dert...dert...

Suara getar ponsel menandakan sebuah panggilan masuk.

Seorang pria pemilik ponsel itupun mengangkat panggilan tersebut dengan seringai diwajahnya setelah melihat siapa yang menelponnya.

"Hallo cantik,tumben kau menelponku. Ada yang bisa kubantu?"ucap pria itu.

"Ck tidak usah berbasa basi. Langsung saja aku ingin kau menghabisi seseorang untukku."balas sipenelpon.

"Baiklah-baiklah siapa orangnya dan jangan lupa imbalanku cantik."pria itu semakin melebarkan seringaiannya.

"Tenang saja aku tidak akan lupa,dan nanti aku kirimkan fotonya. Baiklah aku tutup telponnya."

Setelah panggilan terputus tak lama kemudian sebuah pesan masuk,isi pesan itu hanyalah sebuah foto.

"Cantik."gumam pria itu.

"Akan lebih baik aku manfaatkan terlebih dahulu sebelum aku menghabisinya."

.

.

.

Pagi ini sehun tengah berjalan santai disekitar jalan yang cukup sepi -padahal masih pagi- ia berencana untuk pulang menaiki bus dan lalu pergi kencan -atau mungkin hanya menemanai dengan setengah hati- bersama nayeon ke lotte world.

Saat ditengah perjalanan mata sipit sehun menangkap sesuatu yang membuatnya heran.

"Wah bisa-bisanya mereka mengeroyok seorang wanits."gumam sehun saat melihat lima orang pria berbadan kekar mengeroyok wanita seorang pula.

"Eh tunggu sebentar bukankah wanita itu yoona."mata sehun sontak membulat ketika mengetahui siapa wanita iu.

Sehun mulai melangkah mendekti perkelahian itu. Tanpa aba-aba setelah sampai sehun memukul salah satu dari kelima pria itu.

Bugh

"Dasar pengecut beraninya sama perempuan."ucap sehun menatap remeh kelima pria itu.

"Ck berani sekali kau menggangu urusan kami."

"Semua serang serang sipengganggu itu."akhirnya perkelahian kelima orang itu dengan sehun tidak bisa terhindarkan.

entangled (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang