20-Ganna mau main ke rumah?!

2.3K 167 78
                                    

HAIII AKU KEMBALII, EHHEEHG.

SEBELUM BACA VOTE DULU YUK!
JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA GENGGG, MAKASIII ♡

🌼🌼🌼🌼

"Udah kan tu doang? Gue pergi." ujar Tasya seraya berjalan tetapi segera di tahan oleh Ganna.

"Belum selesai."

"Apa lagi?!" tanya Tasya malas.

"Jaket gue." ujar Ganna seraya memberikan senyum miringnya.

'Sial, dia inget lagi.'

————————————————

Tasya terdiam, sedikit berteriak dalam hati, mengapa Ganna ingat dengan jaketnya itu? Ck.

"Sya?" tegur Ganna menyadarkan Tasya yang terdiam.

"Ha? Iya?"

Ganna mengerutkan keningnya.

"Jaket gue?" tanya Ganna.

'Aduhh, jawab apa nih? Jawab apa.... Mikir Tasya... Mikir Tasya.....'

"Sya!" tegur Ganna untuk yang kedua kalinya.

"Eh, itu, anu. Apa ya? Itu loh." kaget Tasya, seraya berujar tidak jelas.

"Apa?" tanya Ganna.

"Itu..." ujar Tasya menganggantung ucapan.

"Ngomong yang bener." ucap Ganna.

"Jaket lo, jaketnya... jaketnya..." ujar Tasya bingung melanjutkan perkataannya.

"Iya? Jaketnya?"

"Jaket lo belum gue cuci! Iya! Belum gue cuci." ujar Tasya dengan penuh keyakinan.

Ganna memicingkan matanya, ke arah Tasya. Membuat Tasya risih.

"Lo ngapain sih, ngeliatin gitu?!" omel Tasya.

"Lagi cari kebohongan di mata lo, eh lo malah ngomelin." ujar Ganna seraya melipat tangannya di depan dada.

"Apaan sih! Gue gak bohong." ujar Tasya yang jelas berbohong.

"Serius? Yaudah nanti gue ambil." ujar Ganna.

"Ke rumah gue?" tanya Tasya hati-hati.

"Iy—"

"Gak boleh! Besok aja gue kasih di sekolah." ujar Tasya memotong ucapan Ganna.

"Kenapa?"

"Anu..... Gue mau pergi sama Bunda, Papa lembur, jadi gak bisa! Rumah gue nanti gak ada siapa-siapa. Pokoknya gak bisa!"

"Mang didi? Atau Asisten Rumah Tangga gitu?" tanya Ganna.

"Eh? Ehmm, Pokoknya nanti rumah gue sepi. Gak ada siapa-siapa! jadi, gausah ke rumah gue."

Ganna memanggut-manggutkan kepalanya seraya mengeluarkan ponselnya yang berada di sakunya.

Tasya mengerutkan keningnya.

'Halo tante, selamat pagi.' ujar Ganna memulai percakapan dengan seseorang di sebrang sana, Ganna me loudspeaker-kan ponselnya sehingga Tasya bisa mendengar.

'Selamat pagi juga Ganna.' jawab wanita di seberang sana yang pasti suaranya sudah sering terdengar di telinga Tasya.

Tasya membulatkan matanya.
"Ngapain telfon Bunda gue?" tanya Tasya dengan gerakkan bibir tanpa suara.

Ganna mengerutkan alisnya seraya memutar badannya memunggungi Tasya
dan menonaktifkan loudspeaker-nya.
'Apa kabar tante?'

'Ganna juga Baik.'

GANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang