21-GANNA

2K 125 53
                                    

SUDA LAMA KITA GA JUMPA YAA!!!  HEMMM, MAU INGETIN BIAR KLEYAN GA FORGET....👇

WARNING!!!
TINGGALKAN JEJAK SAAT MEMBACA
.
.
.
.
.
.

KRINGGG.... KRINGGG....

Bel telah dibunyikan lebih tepatnya, bel pulang sekolah. Siswa-siswi pun masih di dalam kelas untuk melakukan doa sebelum pulang.

☀☀☀

Tasya, Tya dan Lala saling berjalan ber-iringan keluar kelas.

"Sya, Ty. Gue duluan ya, mau ke ruang guru dulu ngasih surat izin nari, sekalian ngobrol-ngobrol sebentar, heheh." ujar Lala dan mendapatkan anggukan dari Tya dan Tasya.

Tya dan Tasya berjalan ke arah gerbang dengan canda tawa sesekali, hingga tak terasa sudah sampai tempat parkir dekat gerbang.

"Mang Didi udah siap tuh Sya." ujar Tya dengan pandangan ke arah gerbang, sehingga Tasya mengikuti pandangannya.

"Iya, lo mau langsung pulang Ty?" tanya Tasya kepada Tya.

"Yoi."

"Yaudah, gue juga langsung pulang. Gue duluan ya. Lo hati-hati." ujar Tasya seraya melangkahkan kakinya setelah Tya mereapon ucapannya.

"Lo juga hati-hati."

Tasya sedikit berjalan, baru kakinya ingin melangkah ke luar gerbang, Ganna menghadangnya dengan tiba-tiba.

"Hai Sya..." Sapa Ganna dengan lembut.

Tasya tidak memperdulikan sapaan tersebut dan masih terus berjalan, dengan Ganna yang mengekorinya sampai ke Mang Didi.

"Bareng gue yuk." ajak Ganna dengan senyumnya manisnya.

Tasya menoleh,

"Gak mau." ucap Tasya ketus seraya membuka pintu mobil.

Ganna mencekal pergelangan Tasya dan berkata,

"Bareng aja, kan gue juga mau ke rumah lo." ucap Ganna masih setia dengan senyumnya.

Tasya menepis tangan Ganna.

"Gue gak mau, dan gue juga udah bilang kalo lo gak boleh ke rumah gue! Apalagi sekarang, gak boleh." ucap Tasya ketus dan segera masuk ke dalam mobil.

Mang Didi membukan kaca pintu Tasya, membuat Tasya menoleh ke arah Mang Didi seraya mengangkat sebeleh alisnya.

"Atuh saya mau pamitan neng." ucap Mang Didi mengerti dengan tatapan Tasya.

'Kenapa mang Didi gak bisa ngerti kondisi sih.'
Gerutu Tasya dalam hati seraya menolehkan kembali wajahnya ke arah depan tanpa kedipan.

"Duluan Nyak." ujar Mang Didi dan mendapatkan respond anggukan langsung dari Ganna.

Ganna menatap mobil yang baru saja melintas.

'Liat aja. Gue tunggu sampai kapan sikap lo ketus, jutek gitu sama gue.'
Batin Ganna dengan seringai di bibirnya.

Dengan tiba-tiba seseorang menepuk pundak Ganna sehingga Ganna menolehkan kepalanya ke orang tersebut.

"Sabar ya bro, dewi fortuner, eh fortuna, gak mihak ke lo." ucap seseorang tersebut yang selalu membuat orang kesal, siapa lagi kalau bukan Riyyan.

"Dengerin nih kata-kata gue, dia bakal jatuh hati sama gue." ucap Ganna dengan penuh keyakinan.

Riyyan menganggukkan kepalanya,
"Gue sih ga yakin, ya walaupun mantan lo udah ketara banyak banget,tapi cewek kali ini beda Na, mending cari yang lain."

GANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang