18-Jaketnya hilang?!

2.6K 176 39
                                    

ENJOYYY, MWHWHEHEHE.
VOTE DULU YUK TEMEN2! JANGAN LUPA JUGA SEKLAIAN BACA,  SEKALIAN COMENT. EHEHEH. TRIMAKASII :)

☀☀☀☀

Ganna mengendarai mobilnya setelah berpamitan untuk pulang kepada Bu Amirah, Pak Ramdan serta anak-anak Panti.

Ganna mengambil ponselnya seraya menepekikan mobilnya ke pinggir jalan raya tepatnya parkiran supermarket.

Ganna menelfon seseorang di sebrang sana untuk memeberi informasi bahwa Ganna tidak akan pulang ke rumah untuk hari ini, karena ia Kan menginap,

Ganna berjalan ke arah supermarket dan membeli beberapa buah-buahan.

Ganna kembali ke mobilnya setelah selesai membeli buah-buahan tadi.

Beberapa menit Ganna mengenderai mobilnya akhirnya Ganna sampai, tepat di depan rumah mewah yang memiliki dua anak kembar.

Ganna turun dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah tersebut, Disambut seorang wanita berambut panjang, Aira.

Ganna menyalimi tangan Aira dengan senang hati.

"Malam tante." sapa Ganna kepada Aira, Ibu dari Rayyan dan Riyyan.

"Malam Ganna, kok baru datang? Eh. Ayo masuk."

"Tadi ada urusan tante. Oh iya,  ini buah buat Tante." ujar Ganna seraya memberikan plastik berisikan buah-buahan yang tadi ia beli.

"Wahh, makasih ya Ganna." respond Aira seraya Menerima pemberian Ganna itu.

"Ganna langsung ke atas ya Tante." ujar Ganna di angguki oleh Aira.

Ganna masuk ke dalam pintu, yang sedikit terbuka.

"Ck ck ck, kamar lo udah ancur. Makin ancur aja." ujar Ganna yang melihat Riyyan sedang memungut beberapa mainannya.

"Ini semua gegara Aldi,  dia bawa bocah jadi-jadian kesini, terus tuh bocah berantakin kamar gue." kesal Riyyan memungut pistol mainannya.

"Yaudah jangan nangis," ujar Ganna langsung menjatuhkan badannya di atas kasur yang terdapat di sini.

"Aldi mana?"

"Nganterin tuh bocah jadi-jadian bakil."
(bakil : balik).

Ganna menganggukkan kepalanya seraya bangun dari tidurnya.

"Lo mau kemana?" tanya Rayyan melihat Ganna keluar kamar.

"Kamar Riyyan, di sini panas. Bau-bau api neraka." ujar Ganna tenang seraya berjalan masuk ke kamar sebelah kamar Riyyan.

Riyyan membulatkan matanya mendengar ucapan Ganna.
"GAK ELO,  GAK TUH BOCAH JADI-JADIAN. SAMA AJA NA. SAMA-SAMA BIKIN DARAH TINGGI."

"Jangan tinggi-tinggi, entar jatuh. Tante Aira juga kan yang repot ngobatin entar." ujar Ganna setengah berteriak dari kamar sebelah.

"GANNAAAAAAA!!!!" teriak Riyyan dengan kesal membuat Ganna terkekeh.

☀☀☀☀

Sinar matahari masuk ke dalam jendela kamar bernuansa biru, membuat dua perempuan yang sedang tertidur itu bangun.

Tasya menerjapkan matanya melihat sekelilingnya mengumpulkan nyawa untuk bangun.

Sedangkan Tya, dia langsung membuka matanya dan masuk ke dalam kamar mandi.

"Bangun dari jam berapa La?" ujar Tasya kepada Lala yang sedang men-cat kukunya dengan terhati-hati.

"Subuh tadi." ujar Lala masih dengan mata terfokus pada kukunya.

GANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang