"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam Ai, dari mana aja kamu?"
"Aku abis temenin bang Rian ke minimarket Ra"
"Ohhkirain kemana"
"Ehh Ai boomerang yuk hehe"
"Boleh boleh"
Ara dan Aila pun melakukan boomerang di kamar yang mereka tempati saat ini Aila melakukan boomerang senyum sembari menjulurkan lidah sedangkan Ara megedipkan sebelah mata lalu menjulurkan lidah setelah selesai melakukan boomerang tiba tiba handpone Aila bergetar pertanda ada pesan masuk.
08216785XXXXX
(Aila aku pengen ketemu sama kamu di taman hotel sekarang!)
Aila pun segera berpamitan pada Ara untuk pergi keluar sebentar, padahal Aila sama sekali tidak mengetahui nomor siapa tadi
"Siapa coba"tanya Aila dalam hati sambil melihat lihat sekitar.
"Hei" sapa seseorang yang ada di belakang Aila
"Eh kamu, aku kira siapa jadi kamu yang sms aku tadi nyuruh aku ke sini?"
"Hehe iya itu aku"
"Kenapa tan?" tanya Aila pada orang tersebut yang teryata adalah Witan
"Tak apa apa aku hanya ingin mengobrol saja dengan mu"
"Oh iya mau ngobrol apa?"
"Kau itu sangat berbeda ya dengan teman mu itu"ucapnya yang juga duduk di samping Aila
"Maksudnya beda gimana tan?"
"Ya beda saja gitu, kau sama dia kan sama sama pakai kerudung, tapi kenapa dia tidak pakai penutup rambut seperti yang kau pakai padahal dia sudah cantik"
"Oh itu ya mungkin emang dia nyaman kalau ga pakai Ciput"
"Apa kau bilang siput? untuk apa siput? untuk menutupi rambut? siput itu kan binatang Aila"ucapnya seraya tertawa
"Bukan siput tapi ciput itu sih bahasa di daerah aku hehe"
"Kau mau tak jadi kawan ku, dan kamu tau aku menyukai teman mu itu"
"Ohh kamu suka sama Ara?"
"Iya aku suka tapi kau jangan bilang bilang yaa"
"Loh kenapa nanti aku bantu deh"
"Bantu saja tak apa tapi kau jangan bilang sekarang kau harus berjanji"ucapnya seraya menunjukan jari kelingking
"Okeyy aku ga akan bilang ko janji"Aila pun mengaitkan jari kelingingnya juga
Pada saat mereka berdua berbicara ternyata ada sepasang mata yang memperhatikan sedangkan Aila setelah melakukan pertemuan singkat itu Aila pun segera bergegas untuk meninggalkan taman kemudian Aila tiba tiba di cegat oleh seorang wanita yang tidak lain adalah Yasmin
"Eh Aila"
"Ehh yasmin,kenapa yas?"
"Ga usah sok pura pura polos gitu deh Ai, aku yakin kalo Alma udah bilang ke kalian bertiga kalo siapa siapa aja yang ga boleh untuk kalian deketin kann? dan kamu tau kalo Witan termasuk,terus kenapa kamu deketin Witan juga?"
"Yaa aku cuma ngobrol aja Yas ga lebih kok"
"Pokoknya aku ga suka ya kamu deket deket sama pemain yang udah aku sama Alma suka, aku selama ini diem pokoknya jangan pernah deketin Witan, Ka Gavin, Ka Septian,Ka Hansamu, Ka Hanif sama Iqbal "
"Kenapa emang kalo dia deket sama gue atau bahkan sama yang lain" Suara pria yang tiba tiba terdengan diantara kedua wanita tersebut.
"Gue paling ga suka sama cewe yang agresif apa lagi yang suka nglarang larang kaya lo, kalian di sini itu sama dan tugas lo disini cuma buat ngamatin kegiatan kita bukan ngelarang dia sama temennya untuk suka dan ngidolain kita ngerti lo" Setelah berbicara seperti itu dengan keaadaan sedikit emosi Iqbal pun menarik tangan Aila untuk menjauh dari Yasmin, ya pria itu adalah Iqbal pria yang namanya masuk dalam daftar yang di larang di dekati oleh Ara Aila dan juga Humairah.
"Gue ingetin mending lo sama temen lo jangan deket deket sama dia okey"ucap Iqbal dengan posisi menghadap Aila dan menaruh dua tangannya di pundak Aila seraya menatap Aila.
"Okey ka" Entah apa yang membuat Aila seketika menjadi tegang dan kaku seperti ini
"Sekarang lo balik ke kamar lo temenin temen lo kasian dia" Perintahnya dengan lembut seraya mengusap kepala Aila yang di balut dengan hijab itu lalu meninggalkan Aila dengan keadaan masih mematung dan dengan jantung yang berdebar.
"Astagfirullah, Aila kamu kenapa, huh ga boleh Ai" Ucapnya dalam hati menepis semua yang di rasakannya namun entah rasa apa itu.
Aila pun segera bergegas ke kamar untuk menemui Ara
"Ehh Ai dari mana kamu? ko lama banget"
"Abis di cegat tuh sama Yasmin aku"
"Loh kenapa dia nyegat kamu segala Ai?"
"Gatau tuh mungkin tadi karena aku ketemu dan ngobrol bentar sama witan"
"Hah witan? kamu ngobrol sama dia ngobrol apa kamu?" Ara yang tadinya sedang asik memainkan ponselnya pun seketika lompat untuk mendekat ke sahabatnya itu
"Engga sih cuma biasa aja, oiya gimana lolipopnya udah di makan?" tanya Aila pada Ara
"Iya udah enak banget tau kira kira siapa ya yang ngasih itu? apa jangan jangan witan yang udah ngasih itu buat aku"
"Hah ko kamu bisa curigain Witan sih Ra?"
"Hehe jadi gini dari beberapa hari aku di sini Witan tuh tiap ketemu atau aku pas liat dia dia tuh suka senyum dan kalo pas aku sama dia lagi deket dia suka godain aku Ai"
"Ya udah lah pokonya sekarang kamu ga usah mikir macem macem okeyy"
hallo makasih untuk semua yang udah mau repot repot untuk mencet tanda bintangnya aku berterima kasih banget sama kalian, apalagi yang udah mau komen dan juga mau nebak hehe
entah kenapa rasanya tuh bahagia gitu pertama kalinya nulis dan itu di sambut baik dengan cara vote apalagi komennya itu rasanya bahagia banget dah. sekali lagi makasih untuk yang mau setia nunggu apalagi yang udah mau vote dan komen
untuk yang baca gapapa walau kalian ga mau vote juga soalnya aku sadar ini ancur parah, kalian baca aja aku udah seneng pisan wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Mimpi *Timnas*
FanfictionBerawal dari dua orang gadis yang sangat menyukai sepak bola apalagi Tim Nasional Indonesia Kedua gadis yang amat sangat tergila-gila dengan para punggawa muda yang bertalenta Mereka selalu memimpikan untuk bisa dipertemukan dengan idolanya masing...