Berangkat Ke Jakarta

279 21 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana kedua gadis yang mempunyai mimpi untuk bisa bertemu dengan idolanya akan berangkat menuju Jakarta

"Hai Aila" sapa Ara yang baru datang.

"Eh Ara? kenapa baru dateng si?" tanya Aila pada sahabatnya itu

"Kamu kali yang dateng kepagian terlalu rajin tau ga" jawab Ara seraya duduk di samping Aila

"Aku mah lebih baik lebih waktu dari pada kurang waktu Ra"Aila yang tidak mau kalah

"Ckk alah bilang aja kamu ga mau sampe telat karna kamu udah ga sabar untuk mau ketemu sama Bang Samu kan?"

"Eh, eng, engga ko Ra aku cuma takut kalo misalnya kita lama nanti mereka sampe nunggu kan ga enak Ra"

"Alah boong aja , ngaku deh ngaku"

"Engg..." belum sempat Aila membela diri tiba tiba ada yang datang menghampiri mereka berdua 

"Punten, maaf benar ini dengan Teh Ara dan Teh Aila" tanya seseorang yang sepertinya adalah adik kelas Ara Dan Aila (fyi: punten itu sama dengan permisi)

"Eh iya de kenapa?" tanya Ara 

"Teh Ara sama Teh Aila di suruh ke aula sama pa kepsek teh" 

"Oh okey makasih ya"ucap Aila seraya tersenyum

"Iya teh sama-sama kalo gitu saya duluan ya teh"

"Iya, yaudah Ra mending kita ke Aula sekarang"

"Iya Ai ayo" ucap Ara seraya menarik kopernya begitu juga Aila 

"Ara, Aila sini nak" panggil kepsek pada mereka berdua

"Jadi begini tadi bapa sudah menghubungi pihak Timnas yang akan menjemput kalian akan segera sampai, jadi bapa minta tolong sama kalian, jangan memalukan nama sekolah ya, jaga nama baik sekolah di sana, dan kalian jaga sikap kalian." nasihat kepsek pada Ara dan Aila

"Siap pa, kami akan mencoba untuk menjaga nama baik sekolah, dan tidak akan mengecewakan bapa"ucap Ara

"Iya pa kita akan dengarkan semua nasihat bapa"ucap Aila sambil tersenyum

Setelah  berbicara sedikit mereka dan kepala sekolah berjalan menuju halaman sekolah, belum lama mereka menunggu tiba tiba ada mobil yang memasuki pekarangan sekolah.

"Permisi pa, selamat pagi, kita dari official Timnas yang akan menjemput murid yang terpilih itu" ucap salah satu official Timnas.

"Permisi pa kami mau keatas sebentar ya pa untuk berpamitan pada teman teman di kelas"

"Yasudah tapi jangan lama lama tak enak jika mereka harus menunggu"

Setelah mendapat izin dari kepsek mereka pun segera bergegas menemui sahabatnya Nadia.

"Nad, mau anter kita ga? kita udah mau berangkat nih" tanya Ara 

"Iyaa mau, oiya ngomong ngomong di bawah ada A Apin ga?" tanya Nadia 

"Ya enggalah orang yang kesininya aja cuma officialnya doang "jawab Aila

"Yahh ga bisa ketemu dong" Nadia memasang wajah sedihnya.

"Makanya jadi orang jangan di liat gantengnya mulu, jadi kagak berkah tuh"Ledek Aila

"Udah udah, ayo kita kan cuma izin sebentar, Nadia jadi anter kita ga?"

"Jadi dong ayo"

Mereka bertiga pun turun ke bawah untuk mengantar Ara Dan Aila ke Jakarta
.
.
.
Ara dan Aila pun menaiki mobil dan akan menuju Jakarta

"Ai nyangka ga sih kamu? apa yang kita impiin dulu, apa yang udah kita harapin dulu, dan apa yang udah kita cita citain, kini udah ada di depan mata,"

"Iya Ra, aku bener bener ga nyangka banget bisa wujudin mimpi kita untuk ketemu timnas"

Setelah menempuh 3 jam perjalanan, mereka pun sampai di Jakarta, lebih tepatnya mess Timnas.

"Selamat datang di mess Timnas Indonesia" ucap seseorag yang baru saja keluar dari dalam mess

"Iya pa terima kasih"

"Yasudah kalau begitu kalian masuk dulu"ucapnya seraya mempersilahkan mereka masuk

"Iya pa terimakasih"

Saat mereka memasuki mess hati mereka sangat lah bahagia. Pada saat sampai di depan suatu ruangan tiba tiba datang seorang pria yang kerap di sapa Bang Bes

"Silahkan masuk ke ruangan yang telah di sediakan"

"Baik terima kasih," setelah berbicara itu terlihat Bang Bes bergegas keluar

Aila dan Ara pun membuka pintu yang ada di hadapannya, ketika membuka pintu tersebut betapa kagetnya Ara dan Aila ketika melihat apa yang ada di dalam ruangan tersebut

MAKASIH YANG MAIH MAU MENGIKUTI, 

MAKASIH UDAH MAU VOTE

MAKASIH JUGA UDAH MENGHARGAI KU MENULIS :):):)

Mengejar Mimpi *Timnas*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang