Sebelumnya ingin mengucapkan, selamat ulangtahun teruntuk Jeon Jungkook, mendoakan yang terbaik.❤️
.
.
Selamat membaca
.
."Para keparat pengantri neraka itu selalu membuat indra perasaku mati rasa." Taehyung mendengus. Mengusap kasar sudut bibirnya yang nampak berhias darah. Sedang lidahnya menjulur sekedar menjilat serampangan dua taring yang mucul dari bilah bibirnya yang sedikit terbuka.
Netra merah gelap pemuda itu memandang acuh dua mayat di depannya. Dua pria bertubuh kekar yang ia tahu sebagai para perampok serta pembunuh bayaran yang beberapa saat lalu berakhir menjadi korbannya.
"Belajarlah untuk tak lagi banyak bersuara, Kim. Seburuk apapun, orang-orang seperti merekalah yang jadi penyangga usia para penghisap darah seperti kita." Jimin berujar jengah. Sedikit mendengus begitu tangannya yang baru saja mengusap lelehan darah dari dagu kini ikut berbau anyir pekat.
Keduanya saling berpandang. Netra merah sementara itu saling beradu. Masih diam hingga suara Taehyung kembali mengusik sepi gang kecil tempat mereka berdiri sekarang.
"Kau yang membereskan malam ini."
Dan dengan begitu Jimin mengerti, tanpa berpamit pemuda itu beranjak. Mengangkut dua mayat korban mereka tanpa kesulitan sebelum berlalu. Lenyap sekejab di telan gelap.
Taehyung nampak ikut beranjak. Pakaiannya yang hitam menyeluruh makin membuatnya tenggelam dalam sepi. Nyaris tak nampak terkecuali kulit wajahnya yang pucat pasi berkat tubuhnya yang mati masih sedikit terlihat dari tudung jaket yang kini menutup kepala.
Yah, raganya memang mati.
Ia dan Jimin adalah dua dari ratusan sosok bagian kaum hitam. Kaum pendosa. Kaum penghisap darah.
Kaum yang mungkin dianggap sebagai bagian dari cerita karangan yang tak pernah nyata.
Kaum vampir.
Jelas. Tak ada yang menyangka. Dibalik gemerlap, dibalik mewah, dibalik kumpulan warna-warni kota Seoul yang elok masih terdapat bagian gelap yang tak nampak. Kaum hitam yang menghisap dosa sepanjang sisa kekalnya.
Dan sekalipun bertempat dalam kota besar dimana manusia berkumpul sekedar menjalani hidup, Taehyung nyatanya tak pernah merasa kesulitan. Berbekal kemampuan, usia separuh kekal, serta berlalunya waktu kaum mereka banyak belajar. Mereka berpijak, bersembunyi, mencari korban dengan perhitungan. Tak banyak yang tersisa namun juga tak sedikit yang kembali terlahir.
Ratusan tahun berlalu dan beberapa hukum tak nampak mulai jadi pengekang. Mereka berkeliaran. Namun tak bisa memangsa sembarangan. Hanya yang berbau gelap, hanya yang berbau penuh dosa satu-satunya yang bisa mereka jadikan korban. Sedang mereka yang berbau putih, bersih hanya akan jadi hidangan berjalan yang tak bisa mereka habisi.
Hukum konyol yang nyatanya berlaku hingga sekarang. Tak ada yang melanggar sekalipun tak ada balasan bagi pelanggar. Hanya tentang bukti kesetiaan pada kaum serta taat, sekalipun penuh dosa mereka bukan pecundang yang menyerah pada aturan dan melanggar tanpa tahu malu. Itu hanya akan menjadikan mereka seperti para manusia lemah.Dua hingga tiga bulan. Satu korban. Setidaknya itu batas paling fatal. Mereka dapat bertahan, sisanya memangsa hewan jika sudi. Jika dalam batas waktu fatal mereka tak menghisap habis darah manusia maka tubuh mereka hanya akan berakhir lemah sebelum akhirnya lenyap perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reeks Zonden (vkook)✓
Fanfiction"Apa ada kesempatan untukku menjadi manusia? Aku ingin belajar mencintainya dengan benar." *Dibuat untuk merayakan ulangtahun Jungkook. #BirthdayJungkook2018 #Taekook2018 #UkeJungkook2018 Don't copy or repost!