fifteen

2.2K 240 12
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo








1stb18

"Eomma kenapa??"

"Jungminah ambilkan obat eomma"

"Cinta kau baik-baik saja?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jimin meringis kesakitan menahan rasa ngilu yg ia rasakan di perut bagian bawahnya. Hampir 3 hari ini jimin demam dan sering kejang di bagian perut tersebut.

Karena sakit itu jimin jadi kurang tidur dan kembali mengkonsumsi obat penenangnya jika saja nanti jimin tidak bisa mengendalikan emosinya akibat kurang tidur dan kelelahan.

Jungkook benar-benar cemas dengan keadaan sang istri, sudah lama sekali ia tidak melihat kondisi jimin seperti sekarang. Jungkook sudah membujuk jimin untuk berobat namun istrinya itu selalu menolak.

Jungmin juga sudah berkali-kali membujuk sang eomma untuk ke Rumah sakit. Anak kecil itu terus memeluk eommanya yg susah bermandikan keringat. Entah apa alasan jimin tidak ingin ke dokter yg tahu hanya dirinya sendiri.

"Cinta sampai kapan kau akan seperti ini heum?? Aku tidak kuasa cinta ayo kita ke dokter"

"Tidak mau sayang, aku baik-baik saja. Kau jangan cemas"

"Bagaimana mungkin aku tidak cemas"

"Satu minggu saja, aku harus bertahan selama satu minggu tanpa meminum obat apapun, aku pasti bisa"

"Jangan paksakan dirimu cinta"

Jungkook semakin melihat usaha jimin yg ingin bangkit dari obat-obatan yg selama ini menjadi andalannya. Jimin ingin tahu jika ia tak mengkonsumsi obat tersebut apa yg akan terjadi pada tubuhnya.

Sudah hari ke-6 jimin mencoba melawan rasa sakit tersebut hinga di hari ke-7 ia tumbang dan berakhir di Rumah sakit karena kekurangan tenaga akibat lemas dan paksaan tenaga yg di lakukan jimin.

Jungkook terlihat frustasi menunggu jimin yg masih berada di dalam ruangan pemeriksaan. Jungmin memanyunkan wajahnya dan terlihat sangat sedih. Ia terus menggenggam tangan jungkook.

Tak lama dokter menghampiri jungkook yg sedari tadi menunduk merasa kesal dan bingung. Sang dominan memasukin ruangan dokter yg memeriksa jimin sementara jungmin lebih memilij untuk menemani sang eomma.

"Tuan jungkook, apa aku harus terus terang?"

"Kata semuanya tanpa terkecuali dokter"

"Baiklah tuan"

"Jadi apa jimin memilik penyakit lainnya??"

"Tuan apa kau tahu jika istrimu menyembunyikan sesuatu?"

"Aku tidak tahu dokter dan sepertinya jimin benar-benar tidak ingin memberitahuku"

"Tuan jimin benar-benar berjuang untuk yg satu ini. Sebenarnya tuan beberapa minggu yg lalu istri anda datang kesini"

"Benarkah?? Untuk apa?"

[END] Minie Ma mine Book II [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang