(01)pulang kerumah

105 7 8
                                    

Alana begitu semangat hari ini setelah mendengar kabar alana lulus disekolah idamannya alana langsung berangkat dari desa ke kota.

Alana sudah begitu siap dengan koper besar,ransel dipunggungnya memakai rok dibawah lutut baju kaus berwarna pink sendal jepit kesukaannya tidak lupa rambut dikepang dua menunggu ditempat pemberhentian bus didesanya.

Senyum nya tidak henti henti pudar begitu menambah kesan cantik dari alana.

Alana syahida cewek dari desa berparas lugu berwajah cantik telah meninggalkan desa menuju kota.

oOo
Alana telah sampai dirumah lamanya, bundanya telah menunggu nya diluar.

Alana segera berlari memeluk bundanya Melepas rindu nya.

Disinilah alana berada dirumah sederhana yg ditinggalkannya 10 tahun lamanya,Alana terpaksa bersekolah didesa karna keterbatasan dana dikota.

Assalamualaikum bunda."alana langsung menyalami bunda nya tidak henti henti nya mencium punggung tangan bundanya.

Kirana bunda alana mencium puncak kepala anak gadis nya berulang kali memeluk putri kesayangannya ini.

Masuk sayang."ucap bunda menarik alana masuk dan ikut membantu anak gadis nya memasukkan koper dan barang barangnya.

Ayah mana bunda?."alana berjalan mendekati bundanya dengan dua cangkir teh hangat juga tidak lupa cemilan diatasnya.

Ayah kerja nak,palingan sore nanti juga pulang."jawab bunda nya ramah.

Alana mengangguk ngangguk dan duduk disebelah bundanya.

Mereka mengobrol dan bercanda ria sambil menunggu kedatangan ayahnya.
Banyak topik yg mereka bahas mulai dari sekolah alana didesa sampai tukang ojek yg selalu menggoda alana tidak luput dari bahan pembicaraan mereka.

Tawa mengisi ruang tamu yg berukuran sedang itu tidak sempit tidak juga luas namun sangat pas.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 4 sore itu tandanya ayah sebentar lagi pulang.

Alana mengakhiri obrolannya dengan sang bunda dan beralih kedapur untuk memasak makan malam keluarganya.

Cukup lama berkutat dengan alat alat didapur alana telah siap dengan hidangan makanan ditangannya dengan cekatan menyusun diatas meja makan.

Tidak lama terdengar bunyi seorang pria memasuki rumahnya,suara yg begitu lama dirindukannya.

Assalamualaikum."ucap ayah ramah tidak lupa melepas sepatu nya dan berjalan santai masuk kerumahnya.

Alana langsung berlari menyambut laki laki yg paling disayanginya itu.

Waalaikumsalam ayah."alana sedikit berteriak dan berlari mendekati ayah nya kemudian menghamburkan pelukannya kepada pria yg setiap malam menjadi mimpinya ini.

Eh putri ayah udah pulang,apa kabar kamu nak?."ayah membalas pelukan alana mengelus sayang rambut putrinya itu.

Kabar baik ayah."alana melepaskan pelukannya itu kemudian menatap pahlawannya itu kerutan kerutan didahi dan sudut matanya mulai nampak tapi tidak mengurangi kadar ketampanannya itu,alana tersenyum sudah lama rasanya tidak melihat pria ini begitu sedekat ini.

Gimana sekolah kamu didesa lancar?."ayah menatap putri kesayangannya itu anak gadis kecil nya sudah tumbuh menjadi remaja yg begitu cantik.

Matanya yg jernih dengan bulu mata dan alisnya yg begitu mirip dengan istrinya hidung nya yg mancung bibirnya yg tipis kemerahan dan kulitnya yg putih begitu cantik dimatanya.

Lancar ayah."alana tersenyum tipis.

Ayah,ayah tau ga alana lulus di sma tirta wijaya alana ga nyangka ayah ternyata alana bisa lulus disana."ucapnya begitu berbinar binar.

Benarkah?."ayah membulatkan matanya tidak percaya.

Pasalnya sma tirta wijaya adalah sekolah swasta,sekolah dimana anak anak orang kaya berkumpul sekolah paling bergengsi di ibu kota sulit dipercaya alana gadis dari desa lulus disana.

Ayah tersenyum tulus lalu membelai rambut putrinya.

Alana melihat perubahan wajah dari ayah nya,alana paham ini begitu memberatkan kedua orang tua nya terlebih ayahnya,alana sadar itu.

Tapi ayah tenang aja,alana dapat beasiswa kok disana."alana tersenyum hangat.

Benarkah?."ayah lagi lagi dibuat tidak percaya lulus di sma tirta wijaya saja sudah cukup untuk mengejutkannya apalagi mendengarkan putri nya mendapatkan beasiswa disana kebahagian terpancar dari keduanya.

Iya ayah."alana mengangguk semangat dan penuh antusias

Wah selamat putri ayah."ayah nya berteriak memberi semangat kepada putrinya.
Senyum tidak lepas dari keduanya.

Ayahhhhhhh."teriak seorang laki laki dari luar rumahnya.

Alana dan ayah saling tatap satu sama lain kemudian sama sama tersenyum.
Ayahhhh."teriak nya lagi suara nya kian dekat dan seperti tergesa gesa.

Alana sangat paham pemilik dari suara itu alvaro barga,abang satu satunya.
Alana hanya tersenyum menunggu apa selanjutnya yg akan terjadi.

Ayah,alana mau pulang."alvaro berlari membuka pintu rumah tanpa mengucapkan salam kemudian mengadarkan pandangannya mencari orang yg disebut nya dari tadi.

Matanya terkunci ke ruang tamu ayah tengah menatap nya bingung alvaro tidak menyadari alana disebelahnya.

Alvaro kemudian berlari dan memberi tahu kabar gembira ini.

Ayah alana mau pulang!."ucap nya begitu antusias dan semangat.

Ayah hanya diam menatapnya tidak bereaksi apapun tersenyum tidak menanggapi juga tidak.

Sedangkan alana?alana tengah duduk sambil membaca apapun yg terletak dimeja pura pura tidak mendengar.

Iya gua tau."ujar alana cuek.

Lo juga tau alana mau pulang."alvaro melirik kesumber suara,alvaro belum menyadari siapa pemilik suara tersebut

Ya tau lah,kan gua nya udah pulang."ucap alana kemudian menurunkan bacaannya menatap abangnya yg kini tengah melongo menatapnya.

Aaaaaaaaaaaa!!."teriak alvaro histeris,alana terperangah ayahpun sama reaksi yg tidak biasa.

Adekkk kapan lo pulang."ucapnya kemudian memeluk alana erat sangat erat tidak lupa mengacak ngacak rambut adik kecil nya ini.

Dari tadi."ujar alana singkat.

Alvaro masih mengacak ngacak rambut adik kecilnya ini alana jengah dengan sikap abangnya ini terlalu berlebihan baginya.

Abang apaan sih udah ah kayak gak ketemu bertahun tahun aja." alana menjauh dari abangnya ini.

Bundapun menyusul karna mendengar ada keramaian diruang tamu.

Anak gadis bunda jan dikeroyok hei para pria pria penunggu rumah."bunda menarik alvaro menjauh dan menggeser ayah jauh dari alana kemudian menduduki kursi yg telah diduduki oleh alvaro tadi.

Bunda apaan sih baru datang udah rebut posisi aja."alvaro sewot tidak terima karna dirinya diusir secara tidak hormat.

Iya sibunda apaan ganggu aja."disusul ayah yg juga tidak terima disuruh menjauh begitu saja.

Kok malah nyalahin bunda?."bunda tidak terima atas pengoroyokan dirinya.

Alana hanya tertawa melihat keluarga kecilnya.

Udah udah kita makan malam dulu yuk,alana udah masak khusus buat pria pria tampan ini."alana menengahi semuanya kemudian berdiri menuju meja makan disusul abang,ayah kemudian bunda.

Semua telah duduk dikursinya masing masing semua nya masih tetap sama tidak ada yg hilang dari keluarganya bahkan dimeja makanpun tidak henti hentinya mereka tertawa karna begitu bahagia.

Keluarga kecil alana sederhana tapi begitu bahagia.

oOo
Hai hai,masih belum jelas ini cerita apa?lanjut baca aja hehe pendek?hooh kek badan.

Enjoy guys maafin typo typo nya okey.

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang